(VOVWORLD) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (KS PKV), Nguyen Phu Trong, pada tanggal 16 Mei 2021, telah menulis artikel penting dengan judul: “Beberapa isu teori dan praktik tentang sosialisme serta jalan menuju ke sosialisme di Vietnam”. Dalam artikelnya, Sekjen KS PKV, Nguyen Phu Trong menegaskan: Menuju ke sosialisme merupakan tuntutan obyekitf dan jalan yang niscaya bagi revolusi Vietnam. Partai Komunis dan rakyat Vietnam bertekad membangun sebuah Vietnam yang berarah ke sosialis.
Sekjen KS PKV, Nguyen Phu Trong (Foto: VGP) |
Sekjen Nguyen Phu Trong menegaskan: Sosialisme yang diajukan di sini adalah sosialisme ilmu berdasarkan pada Marksisme-Leninisme pada zaman sekarang. Menurut Sekjen Nguyen Phu Trong, bagaimana supaya selangkah demi selangkah menyempurnakan garis politik, pandangan, dan mengorganisasi pelaksanaan sosialisme agar sesuai dengan hukum umum dan sesuai dengan syarat konkret di Vietnam, adalah hal yang senantiasa dipikirkan, dicari dan dipilih. Dari evaluasi praktik dan penelitian teori, Sekjen Nguyen Phu Trong menunjukkan beberapa tuntutan konkret. Yakni:
Pertama, harus memperhebat industrialisasi dan modernisasi Tanah Air yang dikaitkan dengan pengembangan ekonomi pengetahuan; Mengembangkan perekonomian pasar dengan arahan sosialis.
Menurut hemat Sekjen Nguyen Phu Trong, perekonomian pasar dengan arahan sosialis merupakan perekonomian pasar modern, dengan integrasi internasional, dioperasikan secara lengkap dan sinkron, sesuai dengan hukum-hukum perekonomian pasar, yang dikelola oleh negara hukum sosialis, dipimpin oleh Partai Komunis Vietnam, yang menjamin arahan sosialis dengan tujuan rakyat sejahtera, negara kuat, masyarakatnya adil, demokratis dan berbudaya. Itu merupakan satu model perekonomian pasar baru dalam sejarah perkembangan perekonomian pasar, satu bentuk organisasi ekonomi yang menaati hukum-hukum perekonomian pasar sekaligus berdasarkan, dibimbing dan dipengaruhi oleh prinsip-prinsip dan hakikat sosialisme, serta dimanifestasikan pada tiga aspek yaitu: kepemilikan, pengelolaan dan distribusi.
Dalam perekonomian pasar dengan arahan sosialis ada banyak bentuk kepemilikan dan banyak unsur ekonomi. Hubungan distribusi menjamin kesetaraan dan menciptakan motivasi bagi perkembangan. Negara mengelola perekonomian dengan undang-undang, strategi, perancangan, perencanaan, kebijakan dan kekuatan materiil untuk mengarahkan, mengakomodasi, dan mendorong perkembangan sosial-ekonomi. Satu ciri khas yang mendasar, satu atribut yang penting dari perekonomian pasar dengan arahan sosialis di Vietnam yakni harus mengaitkan ekonomi dengan sosial, menyatukan kebijakan ekonomi dengan kebijakan sosial, pertumbuhan ekonomi harus dilaksanakan seiring dengan melaksanakan kemajuan dan kesetaraan sosial sudah sejak dalam setiap langkah, setiap kebijakan dan sepanjang proses pengembangan.
Kedua, kebudayaan merupakan fondasi spiritual dari masyarakat, kekuatan internal, motivasi dalam mengembangkan dan membela tanah air.
Menurut Sekjen Nguyen Phu Trong, harus menetapkan pengembangan kebudayaan yang sinkron dan harmonis dengan pertumbuhan ekonomi, kemajuan dan keadilan sosial sebagai satu arah poros dalam proses pembangunan sosialisme di Vietnam. Kebudayaan yang dibangun oleh Vietnam merupakan kebudayaan yang maju, kental dengan identitas bangsa, satu kebudayaan yang satu dalam keanekaragaman, berdasarkan pada nilai-nilai yang maju dan humanis, Marksisme-Leninisme dan Pikiran Ho Chi Minh memainkan peran memimpin dalam kehidupan spiritual dari masyarakat, mewarisi dan mengembangkan nilai-nilai tradisional yang baik dari etnis-etnis di dalam negeri, menerima beberapa prestasi dan inti sari kebudayaan dari umat manusia, berupaya membangun satu masyarakat yang berbudaya dan sehat demi kepentingan yang sejati dan harkat manusia, dengan taraf pengetahuan, moral, fisik, gaya hidup dan estetika yang kian meningkat.
Ketiga, manusia memegang sentral dalam strategi perkembangan.
Mengembangkan kebudayaan dan membangun manusia merupakan target sekaligus merupakan motivasi dari usaha pembaruan. Menurut Sekjen Nguyen Phu Trong, mengembangkan pendidikan-pelatihan dan sains-teknologi merupakan kebijakan negara primer; melindungi lingkungan merupakan salah satu masalah vital, merupakan kriterium untuk berkembang secara berkerbelanjutan, membangun keluarga yang berbahagia dan maju menjadi sel yang sehat dan mantap dari masyarakat, melaksanakan kesetaraan gender merupakan kriterium dari kemajuan dan kebudayaan. Dalam sistem politik sosialis, hubungan antara Partai Komunis, Negara dan rakyat merupakan hubungan antarsubyek yang satu tentang tujuan target dan kepentingan, semua garis politik Partai Komunis, kebijakan, undang-undang dan kegiatan Negara, semuanya demi kepentingan rakyat, menganggap kebahagiaan rakyat sebagai tujuan yang diperjuangkan.
Keempat, pola politik dan mekanisme penyelenggaraan secara umum yakni Partai Komunis memimpin, Negara mengelola dan rakyat berdaulat.
Menurut Sekjen Nguyen Phu Trong, demokrasi merupakan hakikat dari sistem sosialis, sekaligus merupakan tujuan dan motivasi bagi usaha membangun sosialisme. Menurut itu, membangun demokrasi sosialis, menjamin kekuasaan yang sungguh-sunggh dimiliki rakyat merupakan satu tugas yang teramat penting dan berjangka panjang dari revolusi Vietnam. Vietnam berhaluan terus-menerus mengembangkan demokrasi, membangun negara hukum sosialis yang sungguh-sungguh menjadi milik rakyat, oleh rakyat dan demi rakyat, di atas dasar persekutuan antara buruh, tani dan intelektual di bawah kepemimpinan Partai Komunis Vietnam.
Kelima, kepemimpinan Partai Komunis merupakan faktor yang menentukan kemenangan usaha pembaruan dan menjamin agar tanah air berkembang sesuai dengan arahan sosialis.
Sekjen Nguyen Phu Trong menegaskan Vietnam secara khusus menaruh perhatian pada usaha membangun dan merektifikasi Partai Komunis, menganggap ini sebagai tugas kunci, mempunyai makna vital terhadap Partai Komunis dan sistem sosialis. Menyadari akan bahaya terhadap partai yang berkuasa yakni korupsi, birokratisme, degenerasi dan sebagainya, terutama pada syarat perekonomian pasar, Partai Komunis Vietnam mengeluarkan tuntutan yakni harus secara permanen melakukan self-renovasi dan self-rektifikasi, berjuang menentang oportunisme dan individualisme, memberantas korupsi, birokratisme, keborosan, degenerasi, dan lain-lain di dalam Partai dan seluruh sistem politik.
Akhirnya, pemimpin tertinggi Partai Komunis Vietnam menegaskan: Baik teori maupun praktik, semuanya menunjukkan bahwa membangun sosialisme berarti membina satu masyarakat baru secara hakiki, sama sekali, tidak mudah dan sederhana. Ini merupakan usaha kreatif yang besar dan harus menghadapi banyak tantangan dan kesulitan, merupakan usaha yang penuh kesadaran, terus menerus, mengarah pada tujuan jangka panjang dan tidak bisa terburu-buru. Oleh karena itu, di samping pekerjaan menetapkan haluan dan garis politik yang tepat, menjamin kepemimpinan Partai Komunis harus mengembangkan secara kuat peran kreatif, dukungan dan partisipasi aktif dari rakyat. Menurut Sekjen Nguyen Phu Trong, kekuatan rakyat justru merupakan asal muasal yang mendalam dari kemenangan dan perkembangan untuk membangun dan membela Tanah Air sosialis.