Negara AS Memasuki Hari Pemilihan Presiden

(VOVWORLD) - Pada tanggal 3 November (waktu lokal),  Amerika Serikat (AS) resmi memasuki hari pemilihan presiden. Ini merupakan peristiwa politik maha penting di AS, berlangsung pada latar belakang pandemi Covid-19 sedang merajalela dan AS merupakan negara yang menderita dampak paling banyak. Hasil pemilihan presiden AS tidak hanya memengaruhi internal AS saja, tapi juga memengaruhi seluruh dunia, menimbulkan dampak langsung terhadap para sekutu dan mitra AS sama halnya dengan struktur sistem global. 
Negara AS Memasuki Hari Pemilihan Presiden - ảnh 1Presiden Donald Trump (kanan) dan lawannya Joe biden  (Foto: AP) 

Sekitar 230 juta warga AS memiliki cukup syarat untuk memberikan suara dalam pemilihan Presiden tahun ini, memilih 538 elektor, orang-orang yang langsung memilih Presiden AS untuk masa bakti selama 4 tahun  mendatang pada tanggal 4 Desember mendatang.

 

Menjamin Keselamatan Kesehatan Pemilih Dalam Pandemi Covid-19

Pemilihan ini berlangsung pada latar belakang pandemi Covid-19 sedang mengalami perkembangan kompleks,oleh karenanya, penjaminan keselamatan pemilih diutamakan. Di negara bagian Iowa, para pejabat daerah memberitahukan telah mempersiapkan tempat pemungutan suara di tepi jalan  agar semua orang yang dikonfirmasikan terkena wabah Covid-19 atau orang yang menghadapi bahaya, memberikan suara. Dahulu,  tempat ini diperuntukkan bagi kaum difabel. Para pejabat daerah memacu semua orang pergi memberikan suara, tapi merekomendasikan agar para pemilih melaksanakan langkah-langkah pencegahan yang aman di semua tempat pemungutan suara guna melindungi diri  sendir dan orang di sekitarnya seperti memakai masker dan melaksanakan jarak sosial. Pada pekan lalu, Pemerintahan Negara Bagian Iowa telah membagikan 145.000 sarung tangan, 200.000 masker kepada pemilih dan personil untuk digunakan.

Di Negara Bagian Wisconsin, Gubernur negara bagian ini juga menjamin bahwa pemerintahan daerah mempunyai cukup sumber daya  untuk menjamin keselamatan pemilih. Di skala seluruh negeri, Partai Republik telah menenangkan hati para pemilih bahwa pemungutan suara akan tidak menjumpai risiko tentang kesehatan, sementara itu, Partai Demokrat memperkuat pemungutan suara melalui surat dan pemungutan suara dini.

Hingga saat ini, siapa yang akan menjadi Boss ke-46 Gedung Putih masih belum ada jawaban. Kejar-mengejar yang tipis selisihnya antara dua kandidat dari Partai Demokrat, Joe Biden dan Donald Trump dari Partai Republik selama ini membuat hasil pemilihan menjadi sangat sulit diduga.

 

Dampak Pemilihan Terhadap Situasi Dunia

Tidak hanya merupakan peristiwa politik yang penting bagi AS, pemilihan Presiden AS 2020 juga memengaruhi seluruh dunia, menimbulkan dampak langsung terhadap para sekutu dan mitra AS serta memengaruhi struktur sistem global. Serentetan kebijakan bisa berubah seperti kebijakan hubungan luar negeri, hubungan dengan para sekutu, politik perdagangan dan pertahanan.

Menurut para analis, kalau terpilih menjadi presiden, Joe Biden bisa menegaskan kembali komitmen AS tentang berbagai persekutuan demokrasi, kerjasama multilateral dan ketertiban internasional berdasarkan berbagai prinsip. Tetapi, mungkin akan ada  dua skenario tentang peranan AS di dunia di bawah pimpinan Presiden Biden. Pertama AS memilih peranan memimpin yang bersifat proaktif, merangsang para sekutu dan mitra melakukan tindakan kolektif; kedua AS lebih mengekang diri, pada pokoknya berfokus pada masalah-masalah di dalam negeri dan membiarkan  tanggung-jawab menetapkan dan menangani semua kecemasan global kepada para sekutu dan mitra. Sementara itu, terpilihnya kembali Donald Trump untuk masa bakti kedua hampir-hampir pasti akan sinonim dengan usaha mempertahankan secara utuh pendekatan "AS di atas segala-galanya" dan menjalankan unilateralisme.

 Meskipun mungkin ada beberapa faktor yang sulit diduga dalam masa bakti kedua Donald Trump kalau dia terpilih kembali. Tetapi skenario yang paling mudah terjadi ialah "Kenormalan baru", di mana Presiden Donald Trump akan mempertahankan pendirian "AS di atas segala-galanya" dengan beberapa upaya untuk melaksanakan gerak-gerik yang bersifat reformasi yang lebih banyak seperti mempertimbangkan hubungan antara AS dengan Rusia. Tetapi AS bisa melakukan kerjasama dengan para mitra untuk memecahkan tantangan Tiongkok dan turut menentukan satu cara pendekatan strategis bersama bagi Demokrasi-demokrasi global.

Biasanya, pemenang dalam kompetisi masuk Gedung Putih bisa ditetapkan segera dalam hari pemilihan. Tetap pada tahun ini, karena dampak wabah Covid-19, kebutuhan pemungutan suara melalui pos meningkat secara mendadak. Bersamaan itu semua negara bagian yang mencapai kesepakatan tentang batas waktu pemeriksaan suara absen, oleh karena itu harus memakan waktu beberapa hati atau beberapa pekan barulah ada hasil terakhir. Tetapi bagaimana pun ini jelaslah merupakan satu pemilihan yang bersifat sejarah, bisa menciptakan titik balik baru bagi AS pada waktu mendatang. 

Komentar

Yang lain