Pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi Rio+20 di Brasil

(VOVworld)- Pada  Rabu 20 Juni, Konferensi Tingkat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang perkembangan yang berkesinambungan (KTT Rio+20)  resmi dibuka di kota Rio De Janeiro (Brasil) dengan partisipasi dari kira-kira 130 pemimpin negara  dan puluhan ribu utusan yang adalah Direktur badan usaha, wakil organisasi-organisasi  sipil.


Pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi Rio+20 di Brasil - ảnh 1

Ilustrasi.
( Foto: vietnamplus.vn)

Berlangsung selama tiga hari (20-23 Juni), Konferensi itu akan mengevalusasi proyek-proyek yang dicapai dunia untuk menuju ke perkembangan yang berkesinambungan dan pengentasan dari kelaparan dan kemiskinan, bersamana itu juga menetapkan dan mengesahkan kerangka-kerangka kebijakan dan strategi baru bertujuan membentuk semua prinsip perkembangan yang berkesinambungan,  umum dan global. Akan tetapi, target ini tidak mudah dicapai pada latar belakang dunia sedang harus menghadapi banyak tantangan. 


Pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi Rio+20 di Brasil - ảnh 2

Sekjen PBB Ban Ki Moon.
(Foto: internet)

Dengan tema: “Masa depan yang kita inginkan”. Konferensi Rio+20 dinilai sebagai salah satu diantara peristiwa-peristiwa paling penting pada abad ke-21 ketika mengajukan target mengusahakan kebulatan pendapat akan banyak masalah, khususnya tentang semua target perkembangan yang berkesinambungan setelah tahun 2015, tahun mengakhiri proses pelaksanaan semua Target Perkembangan Milenium. Menurut Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki Moon, di Rio De Janeiro, visi dunia  harus ditunjukan dengan jelas akan satu  perekonomian hijau dan berkesinambungan untuk menjaga lingkungan hidup, bersamana itu meningkatkan lapangan kerja yang mencapai pendapatan  lumayan, mengentas dari kelaparan dan kemiskinan. Kalangan analis  menganggap bahwa  semua masalah  tersebut diajukan di  Konferensi Rio+20 karena  sekarang ini, dunia sedang menghadapi tantangan-tantangan  yang serius. Diantara 7 miliar jiwa penduduk, ada 1,4 miliar orang  yang sedang  hidup dibawah tarap 1,25 USD per hari atau lebih sedikit (menduduki 1/5 jumlah penduduk dunia). Kira-kira 1 miliar orang sedang mengalami kelaparan setiap hari. Disamping itu, emisi gas  rumah kaca terus meningkat dan lebih dari 1/3 jenis binatang dan tumbuh- tumbuhan bisa mengalami kepunahan kalau perubahan iklim terus tidak dikontrol. Umat manusia  juga harus mengeluarkan biaya yang lebih besar pada waktu mendatang, diantaranya ada kelaparan, kemiskinan instabilitas  dan satu planet  yang mengalami resesi kalau tidak menangani  tantangan- tantangan penting masa kini.


Pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi Rio+20 di Brasil - ảnh 3

Semua negara akan mencari solusi untuk melaksanakan perpindahan ke perekonomian  yang lebih hijau.
(Foto: lotus-greentech.com)


Oleh karena itu,  di KTT Rio+20, semua negara akan mencari solusi untuk melaksanakan perpindahan ke perekonomian  yang lebih hijau ketika berfokus  mengentas dari kelaparan dan kemiskinan, bersamaan dengan itu yalah menghindari  penghancuran  semua sistem  ekologi laut, memperluas penggunaan sumber-sumber  energi  terbarukan  untuk  mengurangi emisi gas rumah kaca… Selain itu, semua negara perlu mengelola hutan lebih baik lagi supaya sampai tahun 2030, dunia mengurangi separo tindakan perabakan hutan, bisa menghindari  santunan sebanyak 3,7 triliun USD dari perubahan iklim akibat efek rumah kaca…. Semua negara juga berencana akan harus mengesahkan target-target  terpaksa menjamin ketahanan pangan, kemampuan mendekati  pekerjaan hijau, berkomitmen akan meningkatkan GDP  seiring dengan  menjamin  semua kriterium sosial dan lingkungan hidup.


Pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi Rio+20 di Brasil - ảnh 4

Pasukan keamanan menjaga kesemalatan  untuk KTT Rio+20.
( Foto: nhandan.com.vn)


Namun, menurut para pakar, semua target ini tidak mudah dicapai pada Konferensi Rio+20. Untuk mempersiapkan  Konferensi  ini,  pada 10 hari yang lalu,  PBB telah  menyelenggarakan serentetan  peristiwa di sela-sela, semua lokakarya dan konferensi persiapan  dengan partisipasi puluhan ribu utusan.  Tetapi,  menjelang  Ro+20, masih  tetap ada perbedaan   pandangan tentang  tujuan dalam naskah terakhir  dari Konferensi Tingkat Tinggi PBB tentang perkembangan yang berkesinambungan. Kalangan analis  mengatakan bahwa semua target  ini menyentuh  kepentingan  dari banyak negara, khususnya  negara-negara maju.  Penandatangan  naskah  KTT Rio+20 juga berarti bahwa semua negara akan terpaksa mengesuaikan semua  strategi dan politik sendiri anggaran keuangan  negara dan banyak prioritas yang lain. Dalam  hal pembagian kepentingan tidak sama, kepentingan  negara-negara  berkembang dan sedang berkembang  akan dipengaruhi. Ini merupakan alasan yang membuat semua negara  sulit membubuhkan tanda tangan  untuk mengesahkan satu naskah terakhir di Konferensi Rio+20. Selain naskah politik terakhir, di Rio+20, banyak pemerintah, wirausaha dan organisssi internasional juga akan harus mengumumkan semua komitmen atau gagasan untuk mendorong proses  menuju ke target-target  "Energi yang berkesinambungan bagi semua negara” “Transportasi  yang berksinambungan” dan “ Hak mendekati  pengadaan air bersih”.

20 tahun lalu, KTT Rio 1992 telah mengajukan agenda  tentang perkembangan yang berkesinambungan dan semua prakiraan tentang perubahan iklim, resesi keanekaragaman biologi… 20 tahun  setelah itu, di Brasil juga, KTT Rio +20 diselenggarakan oleh PBB dengan harapan akan bisa mengajukan pengarahan yang kongrit untuk perkembangan yang berkesinambungan bagi umat manusia pada waktu mendatang, seperti pernyataan yang diajukan Wakil Sekjen PBB Sha Zukang bahwa “perkembangan yang berkesinambungan bukanlah merupakan satu  pilihanItu merupakan jalan satu-satunya yang membolehkan seluruh umat manusia berbagi satu  kehidupan yang baik di planet ini”. Dan KTT Rio +20 menyampaikan kesempatan kepada dunia untuk memilih jalan ini./.





Komentar

Yang lain