(VOVworld) - Di Jenewa, pada Kamis (7 November) diadakan putaran perundingan antara Iran dengan kelompok P5+1 (yang terdiri dari 5 negara tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) plus Jerman. Meskipun muncul beberapa indikasi yang aktif sebelum peruningan ini, tapi opini umum beranggapan bahwa tetap masih ada terlalu rintangan bagi semua pihak untuk membina kepercayaan dan mengeluarkan strategi jangka panjang untuk memperbaiki hubungan bilateral menurut arah berkesinambungan.
Titik berat perbahasan berlangsung di Jenewa dari 7-8 November ialah rincian langkah-langkah yang telah diusulkan oleh Iran yang bersangkutan dengan rencana mengayakan uranium yang dilaksanakan selama bertahun-tahun ini. Menurut itu, Iran bersedia menghentikan pengayaan uranium pada tarap 20%, membatasi pengayaan uranium pada tarap 5%, mengurangi jumlah pesawat sentrifugal yang sedang beroperasi, mengurangi kapasitas instalasi-instalasi nuklir yang kontroversial, bahkan bersedia membolehkan para inspektur PBB memeriksa secara mendadak instalasi-instalasi nuklir negara ini. Sebagai penggantinya, Iran mendesak komunitas internasional menghapuskan embargo.
Indikasi-indakasi yang positif.
Segera menjelang putaran perundingan ini, Iran telah menunjukkan kemauan baik dan keseriusan dalam mengusahakan satu solusi penuh untuk menghentikan ketetangan yang bersangkutan dengan program nuklir yang kontroverisalnya. Perunding nuklir utama Iran, Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif pada Rabu (6 November) percaya bahwa semua pihak bisa mendorong satu halaman baru dan memulai proses kerja bagi satu tujuan bersama, bersamaan itu menegaskan bahwa Iran bersedia memainkan satu “peranan baru” di gelangang internasional. Sebelumnya, Direktor Badan Energi Atom Iran, Salehi juga menyatakan bahwa Iran bersedia melakukan kerjasama tanpa syarat dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) tentang masalah-masalah “yang masih ada” terkait dengan program nuklir Iran.
Sementara itu, Amerika Serikat juga menyatakan akan menunggu-nunggu tindakan kongkrit dari pihak Iran untuk melonggarkan langkah-langkah sanksi. Gedung Putih sedang berbahas tentang kemungkinan menyerahkan peluang pengucaran ribuan miliar USD harta benda yang dikepung kepada Iran. Rencana ini juga terdiri penghentian beberapa embargo jangka pendek terhadap Iran.
Rintangan di atas jalan ke target.
Namun, jalan mengusahakan satu solusi diplomatik yang komprehensif bagi masalah nuklir Iran sedang mengalami banyak rintangan. Rintangan terbesar ialah internal Kongres Amerika Serikat sendiri tidak satu. Pada saat Pemerintahan Washington sedang menunjukkan gerak-gerik yang luwes dengan Teheran, maka para legislator Amerika Serikat tetap sangat mencurigai kemauan baik Pemerintahan pimpinan Presiden Hassan Rouhani. Akhir-akhir ini Parlemen Amerika Serikat juga mengesahkan langkah-langkah untuk memperketat lebih lanjut lagi embrgo minyak tanah terhadap negara Timur Tengah ini. Mereka mengimbau kepada Presiden Barack Obama melakukan perundigan secara hati-hati maksimal dan beranggapan bahwa Washington sebaiknya menerapkan sanksi baru untuk menimbulkan tekanan yang lebih kuat terhadap Iran. Selain itu, para legislator Amerika Serikat juga menegaskan bahwa “satu ancaman militer yang benar-benar” tetap sedang dipertimbangkan dan semua sanksi Amerika Serikat sekarang harus dipertahankan secara kuat.
Rintangan selanjutnya membuat perundingan kali ini sulit menciptakan terobosan yaitu reaksi dari semua negara sekutu Amerika Serikat. Semua sekutu Amerika Serikat di kawasan seperti Israel dan Arab Saudi beranggapan bahwa Pemerintah pimpinan Presiden Barack Obama berjalan secara terlalu cepat. Sampai sekarang, Pemerintah Israel tetap mempertahankan pandangan kecurigan terhadap kemauan baik Iran. Selalu ditegaskan bahwa Iran sedang melaksanakan kepemilikan senjata nuklir, Israel mengatakan bahwa kalangan pejabat Iran sedang memaikan penipuan yang menyasar pada Barat untuk berharap melonggarkan ebargo-embargo, pada saat kenyataan tetap melaksanakan program-program nuklir. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu juga menegaskan bahwa hanya memerlukan beberapa pekan saja, Iran bisa memproduksi 90% jumlah uranium yang perlu untuk membuat bom nuklir dan menuntut kepada DK PBB supaya mempunyai sikap yang lebih keras untuk menjamin secara pasti bahwa Iran tidak memiliki alat pembuat bom nuklir. Bahkan Israel juga menuntut merebut hak melakukan serangan udara terhadap instalasi-instalasi nuklir Iran dengan alasan menjamin keamanan Tanah Air.
Kalangan analis mengatakan bahwa pendirian Israel akan menjadi masalah besar dalam proses memecahkan program nuklir Iran. Bahkan tidak ada bantuan sekutu, Israel tetap bisa secara sepihak melakukan serangan terhadap Iran dan ini benar-benar merupakan bahaya terhadap upaya-upaya internasional dalam memecahkan masalah Iran dengan langkah damai.
Sulit mencapai terobosan.
Tidak bisa diingkari satu keyataan bahwa kedua Amerika Serikat dan Iran ingin mendorong perundingan nuklir demi kepentingan masing-masing pihak. Oleh karena itu, perundingan antara Iran dan kelompok P5+1 kali ini merupakan peluang baik terhadap Iran dan Barat karena semua pihak bisa menggunakan-nya untuk membina kepercayaan, menciptakan langkah bantalan dalam memperbaiki hubungan antara Iran dan komunitas internasional. Sayang sekali, rintangan-rintangan sekarang membuat opini umum sulit merasa optimis tentang satu terobosan pada perundingan kali ini, karena sejarah mencurigai bahwa antara Amerika Serikat dan negara Republik Islam Timur Tengah Iran tidak mudah dihapuskan dalam sesaat./.