(VOVworld) - Untuk terus menggelarkan garis politik aktif melakukan integrasi internasional dari Tanah Air, pada tahun 2014, aktivitas-aktivitas diplomatik Vietnam yang digelarkan secara esktensif dan intensif telah memberikan hasil-hasil kongkrit. Aktivitas diplomatik tidak hanya turut menciptakan lingkungan internasional yang kondusif bagi perkembangan Tanah Air, melainkan juga membantu secara efektif usaha membela kedaulatan dan keutuhan wilayah.
Pada tahun 2014, diplomasi Vietnam terus menggelarkan garis politik luar negeri yang diajukan Kongres Nasional ke-11 Partai Komunis Vietnam, terus melakukan integrasi internasional secara komprehensif. Pekerjaan diplomatik tahun 2014 turut menciptakan lingkungan yang damai dan stabil untuk membangun dan mengembangkan Tanah Air, sekaligus memanifestasikan citra sebuah negeri Vietnam yang memainkan peranan lebih besar dalam masalah-masalah global.
Diplomatik demi target perkembangan Tanah Air.
Bisa ditegaskan bahwa tahun 2014 adalah tahun dimana proses mengadakan perundingan tentang semua perjanjian perdagangan bebas (FTA) dari Vietnam mengalami kemajuan penting. Terhitung sampai saat ini, Vietnam telah menyelesaikan dua diantara enam perundingan FTA yaitu FTA dengan Republik Korea dan Persekutuan Beacukai Rusia-Belarus-Kazakhstan, bersamaan itu mempertahankan laju perundingan tentang beberapa FTA lain. Perundingan tentang FTA dengan para mitra penting papan atas yaitu Uni Eropa dan Perjanjian Kemitraan Kerjasama Trans-Pasifik (TPP) juga sedang memasuki tahapan akhir dan menurut rencana akan selesai pada triwulan satu 2015 ini. Juga pada latar belakang ekonomi dunia terus menjumpai kesulitan dan banyak perundingan FTA di dunia dan di kawasan menunjukkan tanda-tanda terhenti, hasil-hasil perundingan FTA yang dilakukan Vietnammempunyai makna penting, memanifestasikan tekat Vietnam dalam menggelarkan kuat target integrasi internasional secara ekstensif, intensif dan komprehensif, turut memperdalam hubungan bilateral antara Vietnam dan para mitra dialog lain.
Acara penandatanganan FTA antara Vietnam dan Persekutuan Beacuka
Rusia-Belarus-Kakhsatan
Dengan 14 hubungan kemitraan strategis dan 11 hubungan kemitraan komprehenif yang ditegakkan oleh Vietnam dalam kerangka hubungan sejak dulu, aktivitas diplomatik 2014 terus membuat hubungan-hubungan kemitraan strategis, kemitraan komprehensif sungguh-sungguh memberikan hasil-guna dan kepentingan praksis. Pada tahun 2014, karena menggelarkan yang kuat dan tepat waktu, pekerjaan melakukan lobi tentang politik dan diplomatik di semua tingkat, Vietnam telah berhasil memobilisasi 12 mitra yang mengakui status ekonomi pasar, mencapai jumlah yang paling tinggi selama 5 tahun ini, meningkatkan total jumlah mitra yang mengakui Vietnam sekarang menjadi 56. Yang patut diperhatikan ialah Amerika Serikat untuk pertama kalinya menegaskan: Pengakuan terhadap status ekonomi pasar Vietnam tidak menjumpai halangan dalam hal politik dan Amerika Serikat akan cepat menyelesaikan pengakuan ini. Bagi Uni Eropa, pernyataan bersama dalam kunjungan yang dilakukan oleh Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Tan Dung di Uni Eropa pada Oktober 2014 juga menegaskan: Uni Eropa membantu Vietnam melakukan integrasi ekonomi dunia secara sukses dengan martabat sebagai satu perekonomian pasar.
Membela kedaulatan wilayah, mempertahankan secara mantap lingkungan yang damai dan stabil untuk berkembang.
Pada tahun 2014, diplomatik Vietnam diuji dengan api ketika menangani secara lihai masalah-masalah yang bersangkutan dengan kedaulatan di Laut Timur. Setelah Tiongkok menempatkan anjungan Haiyang 981 di zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen milik Vietnam, di front diplomatik, Vietnam telah melakukan lebih dari 400 kali pertemuan dan perbahasan dengan pihak Tiongkok di berbagai tingkat dan instansi. Di lain segi, di semua forum regional dan internasional, Vietnam menjunjung tinggi pandangan dan pendirian yang adil dalam masalah Laut Timur, menegaskann secara jelas pendirian-nya tentang keamanan dan keselamatan maritim, menaati hukum internasional, menangani secara damai sengketa-sengketa. Pendirian dan pandangan Vietnam telah mendapatkan simpati dan dukungan yang luas dari komunitas internasional. Banyak negara dan organisasi mendukung Vietnam, memprotes aksi pelanggaran terhadap hukum internasional yang dilakukan oleh Tiongkok. Khususnya, dalam ASEAN, Vietnam telah berupaya mempertahankan solidaritas dan pendirian bersama dalam masalah Laut Timur.
Anjungan minyak Haiyang 981 dilatakan secara tidak sah oleh Tiongkok
di zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen Vietnam
Pada tahun 2014, untuk pertama kalinya setelah 20 tahun, ASEAN telah mengeluarkan Pernyataan tentang masalah Laut Timur, yang antara lain menekankan: tidak menggunakan kekerasan untuk bersengketa, berseru untuk melaksanakan secara lengkap dan serius Deklarasi tentang perilaku dari para pihak di Laut Timur (DOC) antara ASEAN dan Tiongkok, cepat mendorong penandatanganan Kode Etik di Laut Timur (COC). Bisa ditegaskan bahwa semua aktivitas diplomasi bilateral dan multilateral dilakukan secara sinkron, efektif dan tepat waktu membantu secara baik perjuangan untuk membela kedaulatan di Laut Timur, turut membela secara mantap kemerdekaan, kedaulatan dan keutuhan wilayah, menjaga lingkungan yang damai dan stabil demi perkembangan sosial-ekonomi.
Memanifestasikan posisi dan peranan terhadap masalah-masalah global.
Pada tahun 2014, Vietnam terus mengembangkan peranan di semua forum dan organisasi regional dan internasional seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN), Konferensi Kerjasama Asia-Eropa (ASEM), Forum Kerjasama Asia-Pasifik (APEC). Di samping turut mendorong kepentingan-kepentingan tentang perkembangan ekonomi, Vietnam juga memanifestasikan sumbangan terhadap perhatian-perhatian bersama dari dunia internasional. Yang mencuat ialah Vietnam telah berhasil menyelenggarakan banyak konferensi dan lokakarya yang penting seperti Konferensi Menteri urusan Sumber Daya Manusia APEC; Lokakarya tentang Hak Asasi Manusia, selain itu juga mengeluarkan rekomendasi tentang pembentukan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia APEC di Vietnam. Tahun 2014 juga adalah tahun dimana Vietnam untuk pertama kalinya memainkan posisi-posisi penting dalam mekanisme-mekanisme kerjasama multilateral seperti menjadi anggota Dewan Hak Asasi Manusia PBB, anggota Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional (IAEA), anggota Komite Pusaka Dunia dari UNESCO dan siap menyelenggarakan Majelis Umum Uni Parlemen Dunia ke-132 pada tahun 2015.
Presiden Vietnam mengadakan pertemuan dengan Presiden Filipina
Benigno Aquino III di sela-sela Konferensi APEC
Di atas landasan prestasi-prestasi dalam hal diplomatik tahun 2014, Vietnam terus melaksanakan haluan melakukan integrasi secara komprehensif pada tahun 2015. Tidak hanya memperluas hubungan dengan semua negara, Vietnam juga merupakan anggota yang bertanggung jawab terhadap komunitas internasional dan tidak hanya berpartisipasi pada urusan-urusan yang bersangkutan dengan kepentingan sendiri, melainkan juga berpartisipasi pada masalah-masalah lain dari dunia. Tahun 2015 menjanjikan akan menciptakan tonggak-tonggak baru bagi diplomasi Vietnam./.