(VOVworld) - Sepuluh event internasional yang mencuat pada tahun 2013 menurut versi Radio Suara Vietnam.
1- Kecenderungan detensi dan kompromi di kawasan Timur Tengah.
Kelompok P5+1 yakni 5 negara anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) plus Jerman telah mencapai permufakatan dengan Iran tentang pembatasan program nuklir negara ini yang menurut itu, Teheran berkomitmen akan tidak mengayakan uranium pada tarap 5% dalam waktu 6 bulan.
Di Suriah, pada detik terakhir, Rusia mengeluarkan rekomendasi kepada Suriah supaya menyerahkan dan memusnahkan semua gedang senjata kimia, membongkar sumbu ledak bagi serangan militer yang dilakukan Amerika Serikat terhadap Suriah. Semua permufakatan ini mencerminkan kecenderungan detensi dan kompromi dari semua negara adi kuasa tentang masalah-masalah internasional untuk menyediakan tenaga untuk memecahkan urusan internal.
2- Krisis diplomatik internasional demi program mata-mata PRISM dari Amerika Serikat (AS).
Pembocoran-pembocoran yang dikeluarkan mantan personil intelijen AS, Edward Snowden tentang aktivitas Badan Keamanan Nasional (NSA) telah menyadapkan dan mengikuti ratusan penggilan telepon dan E-mail dari banyak orang, diantaranya ada banyak pemimpin negara-negara sekutunya, sehingga Pemerintah AS dikecam dan dikutuk keras oleh dunia dan bahkan opini umum AS. Jerman dan Brasil telah menyampaikan Resolusi tentang “hak pribadi” dan telah diesahkan Komite Hak Manusia PBB. Presiden AS, Barack Obama telah harus menenangkan dan memerintahkan untuk meninjau perombakan NSA.
3- Nelson Mandela - pemimpin kulit berwarna pertama Afrika Selatan wafat pada usia 95 tahun.
Nelson Mandela-pemimpin brilian dari rakyat Afrika Selatan yang telah mempersembahkan seumur hidupya dan telah memberikan sumbangan yang sangat besar kepada perjuangan rakyat Afrika Selatan dan rakyat dunia anti penghisapan, ketidak-adilan dan Apartheisme demi kebebasan, keadilan, kesetaraan dan kemajuan sosial, telah wafat pada usia 95 tahun. Dia juga dianggap sebagai pendamai besar. Nelson Mandela tidak hanya dicintai dan dikagumi oleh rakyat baik di dalam negeri maupun di dunia.
4- Kardinal Jorge Mario Bergoglio - orang Argentina dipilih menjadi Paus dengan nama kepausanFranciskus.
Paus Francis dipilih meneruskan Paus Benediktus XVI- Paus pertama yang turun takhta sejak Paus Celestine V pada lebih dari 7 abad lalu. Ini untuk pertama kalinya dalam sejarah Gereja Katolik, seorang Amerika Latin dipilih menjadi Paus. Paus Franciskus dinilai sebagai orang yang rendah hati, memperhatikan kaum miskin, bersedia akan mengadakan dialog dengan semua kelompok komunitas yang punya ideologi, berasal dan perbedaan kepercayaan.
5- Tiongkok membentuk zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ), sehingga menimbulkan reaksi kuat di kawasan dan dunia.
ADIZ yang dibentuk secara sepihak oleh Tiongkok meliputi kepulauan sengketa Senkaku/Diajo yang sedang dikontrol oleh Jepang dan bertumpang tindih di zona pertahanan udara Republik Korea di Laut Huatung. Hal ini menunjukkan sengketa di kawasan Asia Laut Timur tidak hanya terjadi di wilayah laut saja, melainkan juga diperluas di wilayah udara. Jepang, Republik Korea, AS dan banyak negara lain juga memprotes keras tindakan Tiongkok ini.
6- Instabilitas politik berlangsung di banyak negara di dunia.
Di Thailand, demonstrasi-demonstrasi diselenggarakan oleh faksi oposisi setelah Pemerintah minta mengesahkan Rancangan Undang-Undang tentang Pemberian Amnesti yang telah menimbulkan pengaruh serius terhadap kehidupan masyarakat. Perdana Menteri Yingluck Shinawatra terpaksa menyatakan membubarkan Parlemen dan menyelenggarakan pemilihan umum lebih dini pada awal tahun mendatang.
Di Kamboja, Partai Penyelamatan Nasional Kamboja terus memboikot Parlemen baru yang dikuasai oleh Partai Rakyat Kamboja yang menduduki mayoritas.
Ukraina juga menenggelamkan diri dalam krisis dengan demonstrasi yang berlarut-larut yang dicanangkan oleh faksi oposisi untuk memprotes Pemerintah yang telah memutuskan untuk menarik diri dari permufakatan konektivitas dengan Uni Eropa.
7-Organisasi-organisasi teroris ekstrimis memperluas kawasan aktivitas di benua Afrika.
Ekstrimisme sedang terbentuk di benua Afrika dengan serentetan serangan teror di Somalia, Nigieria, Mali, Aljazair dll…Khususnya, kasus penyadapan di Pusat Perdagangan Westgate di Nairobi (ibukota Kenya) menyebabkan 62 orang tewas dan 200 orang lain cedera. Kasus di Westgate ini memanifestasikan sifat keseriusan dan skala aktivitas teror yang jahat dan sangat terang-terangi dari kelompok pembangkang Islam Somali yang bersangkutan dengan Al Qaeda.
8- Arab Saudi menolak kursi anggota tidak tetap DK PBB.
Ini adalah hal yang belum pernah ada dalam sejarah PBB. Tindakan Arab Saudi ini bertujuan untuk memprotes cara pemecahan DK PBB terhadap krisis di Suriah dan bentrokan Israel-Palestina. Namun, menurut kalangan analis, secara substantif, keputusan Arab Saudi bertujuan untuk menunjukkan sikap negara ini terhadap kebijakan yang dikenakan oleh AS ketika menangani masalah-masalah di Timur Tengah, jadi bukan terhadap PBB.
9- Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) mencapai terobosan dalam perundingan perdagangan global.
Konferensi Menteri WTO telah mencapai “permufakatan Bali yang penuh”, membuka prospek menerobos jalan buntu bagi perundingan Doha tentang liberalisasi perdagangan global yang diawali pada tahun 2001. Permufakatan Bali meliputi komitmen-komitmen menciptakan keunggulan bagi aktivitas perdagangan dengan cara menyederhanakan prosedur bea cukai dan membongkar pagar-pagar rintangan perdagangan. Menurut rencana, jika dilaksanakan secara penuh, langkah-langkah tarif dalam kerangka permufakatan menggelontorkan kira-kira USD 1 triliun untuk perekonomian global dan menciptakan kira-kira 21 juta lapangan kerja.
10- Supra tauphan Haiyan melanda Filipina, sehingga merampas jiwa kira-kira 7000 orang.
Haiyan – salah satu diantara tauphan-tauphan yang paling kuat dalam sejarah dengan daya angin rata-rata 300 Km per jam telah merusak banyak provinsi di Filipina Timur, menewaskan kira-kira 7000 orang dan menyebabkan kira-kira 2 juta orang kehilangan rumah. Supra tauphan Haiyan dan kenaikan air laut mencapai tarap rekor kira-kira 3,2 mm per tahun adalah misal-miasal yang tipikal dari gejala cuaca ekstrimis yang berpengaruh secara serius terhadap planet kita. Sementara itu, Konferensi PBB tentang perubahan iklim tetap belum mencapai terobosan manapun, tapi hanya mencapai beberapa prinsip utama dalam mengurangi gas Karbon (CO2)./.