Tahun 2024: Tahun untuk Membangun Kembali Kepercayaan dan Memulihkan Harapan

(VOVWORLD) - Dalam berbagai pesan ucapan selamat tahun baru para pemimpin dunia menekankan perlunya semua negara dan komunitas agar memulihkan kepercayaan dan harapan satu sama lain untuk berbagi ruang hidup yang stabil dan berkembang, bersamaan dengan itu bersinergi menghadapi semua tantangan global. 

Mulai dari negara-negara pulau Pasifik, tempat pertama yang menyambut tahun baru hingga negara-negara di belahan bumi barat, tahun baru sudah tiba kepada seluruh umat manusia. Pada konteks di mana dunia baru saja mengalami satu tahun yang penuh gejolak besar tentang geopolitik, ekonomi, dan lingkungan, maka harapan tentang perdamaian dan kestabilan untuk berkembang menjadi lebih mendesak dari pada yang sudah-sudah bagi semua negara.

Tahun 2024: Tahun untuk Membangun Kembali Kepercayaan dan Memulihkan Harapan - ảnh 1Sekjen PBB, Antonio Guterres  (Foto: Andrea Renault/AFP)

Perdamaian Berdasarkan Kepercayaan dan Harapan

Dalam pesan menjelang tahun baru, pada tanggal 29 Desember, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB), Antonio Guterres, mengulangi penderitaan yang dihadapi umat manusia pada tahun lalu akibat perang, kelaparan, kemiskinan dan dampak yang kian menjadi ekstrem dari perubahan iklim. Menurut Sekjen PBB, umat manusia telah sampai ke saat dimana manusia mengalami penderitaan sedangkan bola bumi mengalami bahaya. Oleh karena itu, menurut kepala organisasi multilateral terbesar di planet itu, semua negara dan komunitas perlu menutup tahun lama dengan menghentikan saling melemparkan kesalahan untuk bisa segera membangun kembali kepercayaan dan memulihkan harapan.

“Tahun 2024 haruslah tahun untuk membangun kembali kepercayaan dan memulihkan harapan. Kita harus mengatasi perpecahan untuk menemukan solusi bersama, tindakan iklim, peluang ekonomi dan satu sistem keuangan global yang lebih adil untuk mengabdi segala orang. Kita harus bersama melawan diskriminasi dan kedendamanan yang tengah meracuni hubungan-hubungan antarnegara dan antarkomunitas.”

Juga mengirim pesan-pesan tentang kepercayaan dan harapan, dalam pidato ucapan selama tahun baru, Presiden Rusia, Vladimir Putin, menekankan rasa cinta dan nilai keluarga. Menurut kepala negara Rusia, di era yang penuh dengan gejolak, semua nilai keluarga tradisional selalu menjadi fondasi yang mantap bagi hubungan-hubungan sosial yang lebih luas dan adalah faktor untuk menciptakan satu dunia yang lebih damai.

“Di zaman manapun, peringatan tahun baru berarti menyalakan harapan dengan hasrat-hasrat yang jujur untuk membuat orang-orang yang kita cintai mendapat kebahagiaan. Di Rusia, tahun 2024 dipilih sebagai tahun keluarga. Sebuah keluarga besar sebenarnya adalah tempat di mana anak-anak dapat tumbuh dewasa, tempat untuk memperhatikan, merawat ayah ibu, tempat berdominasinya rasa cinta dan penghormatan. Justru tali-tali yang menghubungkan semua generasi dan rasa cinta terhadap keluarga telah menciptakan dan memelihara rasa pengabdian terhadap ibu pertiwi.”

Menegaskan kepercayaan sebagai pilar untuk membina hubungan-hubungan, pada hari pertama tahun baru, pemimpin dua perekonomian terbesar di dunia ialah Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden dan Pesiden Tiongkok, Xi Jinping telah saling bertukar telegram ucapan selamat, menekankan bahwa peringatan 45 tahun hubungan diplomatik AS-Tiongkok tahun ini (1979-2024) merupakan kesempatan bgi kedua negara untuk memperkokoh kepercayaan, dengan demikian mengontrol persaingan dalam hubungan antara dua negara secara bertanggung jawab, demi stabilitas dan pembangunan dua negara, kawasan, dan dunia.

 

Tahun bagi Pilihan-Pilihan yang Menentukan

Bertekad memulihkan kepercayaan dan harapan, tetapi dunia memasuki tahun baru dengan tantangan-tantangan besar. Konflik-konflik yang berkepanjangan dan prospek ekonomi global yang tidak menggembirakan telah meningkatkan tekanan terhadap banyak negara, kawasan pada konteks di mana pada tahun iniakan berlangsung banyak event politik besar.

Di Eropa, pada beberapa pekan lagi, para pemimpin Uni Eropa akan bersidang untuk menemukan solusi untuk mengatasi stagnasi dalam upaya mempertahankan bantuan ekonomi dan militer jangka panjang untuk Ukraina. Tekanan harus bertindak secara cepat sedang membebani para pemimpin Uni Eropa karena pemilihan Parlemen Eropa yang diadakan pada bulan Juni mungkin menciptakan situasi-situasi politik yang sulit diduga. Oleh karenanya, menurut Presiden Prancis, Emmanuel Macron, tahun ini ini adalah tahun dari pilihan-pilihan yang menentukan bagi Eropa.

Tahun 2024 adalah tahun dari pilihan-pilihan yang menentukan. Kita harus memilih pembangunan satu Eropa yang lebih kuat lagi, lebih berdaulat lagi, satu Eropa yang bertindak demi perdamaian di Timur Tengah dan perdamaian di Eropa sendiri.”

Bagi Paus Fransiskus, tahun ini juga adalah tahun di mana umat manusia harus dengan tegas memilih berbicara “tidak” terhadap perang. Dalam pidato “Urbi et Orbi”  (Kepada berbagai kota dan dunia” yang disampaikan pada tanggal 26 Desember, Paus Fransiskus, menekankan bahwa Yeus telah  datang ke dunia dengan bentuk anak, oleh karena itu, setiap anak di dunia saat ini, maka penderitaan setiap anak di dunia akibat perang saat ini seperti halnya dengan derita yang dialami Yesus di masa kecilnya. Oleh karena itu, Paus Fransiskus mengimbau semua negara dan bangsa untuk menemukan kepercayaan satu sama lain dan berani berbicara “tidak” terhadap perang, mulai dari berbicara ‘tidak” terhadap perlucutan senjata yaitu instrumen-instrumen perusak dari perang.

“Berbicara “tidak” terhadap perang berarti berbicara “tidak” terhadap senjata. Hati manusia pada dasarnya lemah dan mudah dihasut, kalau kita memiliki instrumen-instrumen yang menimbulkan kematian, lambat atau cepat kita akan menggunakannya. Oleh karena itu, bagaimana kita bisa berbicara tentang perdamaian ketika produksi dan perdagangan senjata tetap meningkat seperti saat ini.”

Pada tahun ini, di samping mengatasi semua tantangan jangka panjang dari tahun lama, umat manusia juga harus mengeluarkan pilihan-pilihan yang lebih jelas tentang pembangunan satu dunia di masa depan. Mulai tanggal 22 hingga tanggal 23 September tahun ini, Konferensi Tingkat Tinggi Masa Depan PBB akan diadakan dengan tujuan membina satu Traktat Masa Depan untuk seluruh umat manusia. 

Komentar

Yang lain