Terorisme telah menciptakan satu dinding penyekat Amerika Serikat dan dunia Islam

(VOVworld) – Pada Rabu 12 September, Duta Besar Amerika Serikat di Libya Chris Stevens beserta tiga setafnya telah tewas dalam satu serangan terhadap Konsulat Jenderal Amerika Serikat. Kekerasan ini berasal dari satu film yang diproduksi oleh seorang Amerika Serikat asal Israel yang dianggap telah melakukan penghinaan beratterhadap Agama Islam dan Nabi Muhammad. Di Mesir, satu demonstrasi protes terhadap film ini juga berubah menjadi kekerasan pada saat ribuan demonstran merobek bendera di Kedutaan Besar Amerika Serikat. Yang patut diperhatikan ialah semua huru-hara itu terjadi bertepatan dengan saat 11 tahun pasca insiden serangan teror 11 September, memperdalam lebih lanjut lagi kontradiksi antara Amerika Serikat dan Barat dengan dunia Islam, yang sudah sangat memburuk selama berpuluh-puluh tahun ini.

Terorisme telah menciptakan satu dinding penyekat Amerika Serikat dan dunia Islam - ảnh 1
Dubes AS di Libya tewas
(Foto: baotintuc.vn) 

Film dengan durasinya 13 menit yang bernama “Pengadilan terhadap Mohammad”, dimaksudkan akan diputar sehubungan dengan peringatan ultah ke-11 serangan teror 11 September di Amerika Serikat. Pada ketika itu juga, film ini telah menimbulkan gelombang protes yang keras di kalangan komunitas Muslim di banyak negara. Di Mesir, kira-kira 2.000 orang telah berkumpul di depan Kedutaan Besar Amerika Serika di ibuktoa Kairo. Para demonstran telah memanjat dindang Kedubes, merobek bendera Amerika Serikat dan menggantikannya dengan bendera Islam yang berwarna hitam. Ahmed Khalil, seorang pemimpin tinggi Partai Salafist Nour yang memainkan peranan utama dalam demonstrasi memberitahukan bahwa Partai ini telah menyampaikan satu permintaan ke Kedubes Amerika Serikat, menuntut pemerintah Amerika Serikat supaya melarang pemutaran film tersebut dan mengeluarkan permintaan maaf secara resmi. Pemerintah Mesir mengimbau kepada rakyatnya supaya mengekang diri tetapi Organisasi Ikhwanul Muslimin yang berkuasa di negara ini dengan tegas mengimbau diadakannya demonstrasi di seluruh negeri.

Terorisme telah menciptakan satu dinding penyekat Amerika Serikat dan dunia Islam - ảnh 2
Demonstran marah membakar bendera Amerika Serikat
(Foto: reuters)

Sedangkan di Libya, taraf huru-hara bahkan lebih serius pada saat ribuan orang yang naik pitam mengepung dan menghancurkan Konsulat Amerika Serikat di kota Benghazi dan sejumlah anasir bersenjata menggunakan senapan pelempar granat menyerang gedung ini sehingga Dubes Amerika Serikat di Libya beserta tiga staf lainnya tewas karena terkena gas beracun dari ledakan-ledakan itu. Dalam satu gerak-gerik untuk meredakan situasi, Kedubes Amerika Serikat telah mengutuk “beberapa perseorangan yang dengan sengaja melukai kepercayaan kaum Muslim”. Presiden Amerika Serikat Barack Obama juga mengutuk keras serangan tersebut walaupun “menentang semua tindakan melanggar agama”. Sedangkan Uni Eropa dan NATO mengimbau kepada Libya supaya cepat menyelidiki kasus ini serta memperkuat perlindungan terhadap kalangan diplomat asing. Sebagai respon, Ketua Parlemen Libya Mohamed al-Megaryef menyatakan minta maaf kepada “semua warga Amerika Serikat dan seluruh dunia”.

Terorisme telah menciptakan satu dinding penyekat Amerika Serikat dan dunia Islam - ảnh 3
Kaum Muslim naik pitam akibat munculnya film yang menghina Nabi Muhammad
(Foto: AFP)

Ini bukan untuk pertama kalinya penghinaan terhadap Nabi Mohamad menjadi alasan bagi kaum Muslim yang dengan perasaan dendam menggunakan senjata untuk memberikan balasan. Bagi kaum Muslim, semua diskripsi yang bersangkutan dengan Nabi Mohammad senantiasa dianggap sebagai suatu penghinaan. Kita masih ingat pada 2010, dunia telah menyaksikan kemarahan kaum Muslim ketika seorang pastor Amerika Serikat di negara bagian Florida, Amerika Serikat membakar Kitab Suci Al-Qu’ran. Berbagai demonstrasi yang berlumuran darah yang terjadi sesudahnya terhadap pasukan Perserikatan Bangsa-Bangsa dan NATO di Afghanistan telah membuat banyak orang asing tewas dan gelombang anti-Amerika Serikat dan Barat dari kaum Muslim telah meledak di mana-mana di seluruh dunia.

Terorisme telah menciptakan satu dinding penyekat Amerika Serikat dan dunia Islam - ảnh 4
Demonstrasi di mana-mana di seluruh dunia anti-Amerika Serikat
(Foto: nationalturk.com)


Selama berpuluh-puluh tahun ini, bentrokan dan khususnya ialah terorisme telah menciptakan satu dinding pengyekat Amerika Serikat dengan dunia Islam. Perang anti-terorisme digelarkan setelah peristiwa 11 September telah membuat sentimen anti-Amerika Serikat dalam dunia Islam semakin meningkat. Amerika Serikat telah menggolongkan serentetan negara seperti Iran, Irak, Suriah, Libya dan Yemen sebagai negara yang menyembunyikan kaum teroris. Perang anti terorisme yang dicetuskan Amerika Serikat sekarang telah melanda luas ke seluruh dunia dan serangan-serangan teror juga terjadi di mana-mana di seluruh dunia. Sebelas tahun setelah peristiwa 11 September, walaupun telah berhasil membasmi benggolan teroris Osama Bin Laden, memperlemah jaringan teroris Al Qaeda dan nilai demokrasi mulai disosialisasikan di dunia Islam berkat adanya gerakan Musim Semi Arab, tetapi Amerika Serikat telah menjadi sasaran teror nomor satu dari Islamisme Ekstrim. 

Terorisme telah menciptakan satu dinding penyekat Amerika Serikat dan dunia Islam - ảnh 5
Presiden Barack Obama dan PM Israel - penghubung AS dengan dunia Islam
(Foto: tintuc.timnhanh.com.vn)

Dengan intervensi militer terhadap Afghanistan dan Irak, Amerika Serikat tetap dianggap sedang mencari cara menghancurkan secara diam-diam dunia Islam karena menguasai kekuatan militer yang mampu mengancam dan mendominasi dunia Islam serta mendorong pemerintah diktator di kawasan, dimana Israel, satu negara sekutu dekat Amerika Serikat di dunia Islam merupakan satu bukti. Kemarahan terhadap orang Amerika Serikat juga mengubah dunia Islam menjadi lingkungan yang kondusif bagi semua kelompok teroris untuk beraktivitas secara lebih kuat lagi.

Hal yang tak bisa dibantah ialah sejak masuk Gedung Putih ada Januari 2009, Presiden Amerika Serikat Barack Obama telah berulang kali menunjukkan iktikat baiknya dalam mengusahakan satu jembatan perdamaian dengan dunia Islam. Akan tetapi, semua upaya memulihkan hubungan antara Amerika Serikat dan dunia Islam yang dilakukan Presiden Barack Obama itu belum mencapai hasil. Karena dalam internal Amerika Serikat sendiri juga ada perpecahan karena masalah ini dan adanya akibat-akibat dari kebijakan yang dilakukan pendahulunya.

Terorisme telah menciptakan satu dinding penyekat Amerika Serikat dan dunia Islam - ảnh 6
Presiden Barack Obama berusaha memulihkan hubungan dengan dunia Islam
(Foto: doanhnhansaigon.vn)

Yang jelas ialah satu kesalahan kecil pun bisa menyulut sumbu ledak kontradiksi besar apabila sudah ada rasa dendam lama dalam masa lampau dan kurang adanya kepercayaan, meruntuhkan semua upaya pemulihan hubungan antara Amerika Serikat dan Barat dengan dunia Islam. Untuk menuju ke kerujukan dengan dunia Islam, Presiden Barack Obama pada khususnya dan Amerika Serikat pada umumnya masih harus menempuh jalan yang cukup panjang dan penuh tantangan dalam hal kepercayaan, usaha, konsistensi dan empati. Presiden Barack Obama harus bertindak lebih banyak dari pada apa yang sudah dia janjikan dan apa yang sudah dia lakukan. Akan tetapi, ini merupakan tugas yang tidak mudah pada saat pemilihan umum presiden baru sedang mendekat, meletakkan dia menghadapi banyak tekanan./.

Komentar

lartri Utomo

Kebebasan yang dianut negara Amerika dan negara-negara barat lainnya, banyak menimbulkan intoleransi di dunia. Apalagi dalam menjalankan kebebasan tersebut tidak... Selanjutnya

Yang lain