(VOVworld) - Untuk mencapai target menjadi satu negeri industri modern pada tahun 2020, di samping tenaga internal, Vietnam tetap memerlukan bantuan komunitas internasional, diantaranya ada sumber daya penting dari semua lembaga swadaya masyarakat asing. Terus membantu Vietnam berkembang secara berkesinambungan, khususnya kaum miskin, orang-orang yang rentan di kalangan masyarakat semuanya adalah komitmen dari semua lembaga swadaya masyarakat asing dalam periode mendatang.
Deputi PM, Menlu Vietnam Pham Binh Minh berbicara di depan Konferensi
Internasional ke-3 tetang kerjasama antara Vietnam dengan lembaga swadaya masyarakat
yang berlangsung pada 28 November 2013
(Foto: baodientu.chinhphu.vn)
Selama 10 tahun ini, jumlah lembaga swadaya masyarakat yang berada di Vietnam telah berlipat dua kali dengan nilainya yang meningkat 3 kali lipat. Aktivitas semua lembaga swadaya masyarakat ini “
meliputi” banyak bidang praksis dan punya arti dalam usaha mengentas dari kelaparan dan kemiskinan serta perkembangan sosial-ekonomi di Vietnam.
Proyek-proyek praksis di Vietnam.
Sebagai satu organisasi yang cepat berada di Vietnam, Oxfam adalah salah satu diantara lembaga-lembaga swadaya masyarakat internasional primer yang beraktivitas di bidang-bidang pengembangan pedesaan, bantuan kemanusiaan dan mitigasi resiko bencana alam. Dengan kriterium: Semua warga Vietnam, khususnya kaum wanita, mendapatkan persyarata untuk bisa berpartisipasi pada kesempatan perkembangan, selama bertahun-tahun ini, organisasi Oxfam telah melakukan temu kerja dengan para mitra di banyak daerah di Vietnam, khususnya memperhatikan komunitas orang miskin dan warga etnis minoritas melalui pola-pola pengembangan lapangan kerja, berlawan terhadap perubahan iklim dan mitigasi bencana alam. Andy Baker, Direktor Organisasi Oxfam di Vietnam memberitahukan: “
Kami berkomitmen akan terus memberikan bantuan langsung atau tidak langsung kepada komunitas orang miskin yang rentan, menjamin kehidupan yang lebih baik bagi kelompok orang miskin di daerah pedalaman, daerah pelosok dan daerah-daerah titik berat yang menderita bencana alam. Strategi kami mendatang akan berfokus pada 4 isi pokok yaitu mengembangkan lapangan kerja di daerah pedesaan, meningkatkan kapabilitas masyarakat yang dipengaruhi secara negatif oleh perubahan iklim dan bencana alam, memperkuat kemampuan menyesuaikan, bersedia mencegah dan menanggulangi bencana alam secara lebih efektif”.
Organisasi “Save The Children” memberikan bingkisan kepada anak-anak
di provinsi Quang Binh setelah tauphan Haiyan
pada 6 Oktober 2013
(Foto: vietnamplus)
Juga berada di Vietnam dari tahun-tahun 90-an abad lalu, aktivitas-aktivitas organisasi “
Save The Children” dilakukan secara luas di banyak bidang dari kesehatan, pendidikan, gizi petolongan darurat dan paling belakangan ini berfokus pada anak-anak Vietnam. Selama 2 tahun ini, dengan frekuensi tauphan, banjir dan bencana alam yang padat di daerah Vietnam Tengah, organisasi Save The Children selalu merupakan salah satu diantara organisasi-organisasi yang melakukan aktivitas-aktivitas bantuan secara tepat waktu dan efektif. Ketika berbicara tentang aktivitas mendatang yang akan dilaksanakan, Gunnar F.Andersen, Direktur Organisasi Save The Children memberitahukan: “
Kami tetap berfokus pada kelompok anak-anak yang sedang benar-benar memerlukan bantuan. Yaitu anak-anak di daerah pedalaman, daerah pelosok dan daerah terpencil. Di samping itu, pertumbuhan ekonomi Vietnam dalam waktu lalu juga menarik urbanisasi yang semakin cepat, hal ini juga mengakibatkan tantangan-tantangan baru. Saya berpendapat bahwa itu juga merupakan bidang-bidang yang akan kami lakukan dalam waktu mendatang dan sangat memerlukan kerjasama dengan Pemerintah Vietnam agar supaya program kerjasama memberikan hasil-guna yang lebih tinggi”.
Sedangkan, terhadap organisasi Plan International – satu organisasi kemanusiaan internasional yang berada di Vietnam sejak tahun 1993, kriterium aktivitas dalam waktu mendatang ialah membantu anak-anak yang malang nasibnya di seluruh Vietnam, khususnya anak-anak etnis minoritas di daerah pegunungan dan menciptakan peluang yang lebih setara bagi anak-anak perempuan.
Demi tujuan perkembangan yang berkesinambungan.
Dari satu diantara negara-negara paling miskin di dunia, Vietnam sekarang menjadi satu negeri yang memperoleh pendapatan menengah. Vietnam juga telah mencapai 5 diantara 8 Target Perkembangan Milenium (MDGs) dan sedang berada di atas jalan menyelesaikan 3 target sisanya pada tahun 2015. Tercapainya prestasi-prestasi itu karena adalah bantuan yang sangat signifikan yang diberikan oleh banyak lembaga swadaya masyarakat asing dan sahabat-sahabat internasional kepada Vietnam. Bersama dengan sumber modal perkembangan resmi (ODA) yang diberikan oleh para donor internasional kepada Vietnam selama 20 tahun ini, sumber modal dari lembaga-lembaga swadaya masyarakat turut mengubah kehidupan sosial-ekonomi.
Namun, di atas penggalan jalan untuk menjadi satu negeri industri modern pada tahun 2020, Vietnam harus menghadapi banyak tantangan. Yaitu kesenjangan dalam tarap hidup antar-daerah, prosentase kemiskinan di daerah pedalaman dan daerah pelosok masih tinggi. Di samping itu, akibat perang seperti bom, ranjau dan para korban agent oranye/dioxin dan lebih-lebih lagi perubahan iklim juga merupakan kesulitan besar yang harus diatasi oleh Vietnam. Pada latar belakang itu, komitmen para donor, lembaga –lembaga swadaya masyarakat internsional di Vietnam ialah akan terus berjalan seperjalanan akan merupakan sumber daya yang penting, membantu Vietnam lebih cepat menuju ke target perkembangan yang berkesinambungan./.