Tonggak dalam proses integrasi regional

(VOVworld) – Vietnam baru saja resmi mengumumkan Mekanisme satu pintu nasional dan konektivitas teknik mekanisme satu pintu ASEAN. Dengan diselesaikannya penggelaran Mekanisme satu ppintu nasional oleh Vietnam dan 6 negara anggota ASEAN lain sesuai dengan komitmen, maka proses integrasi ekonomi regional yang dilakukan Vietnam telah mencapai satu tonggak penting, khususnya pada latar belakang Komunitas Ekonomi ASEAN akan terbentuk pada akhir tahun ini.


Tonggak dalam proses integrasi regional - ảnh 1
Pengumuman Mekanisme satu pintu Nasional
(Foto: dantri.com.vn)


Mekanisme satu pintu nasional merupakan mekanisme prosedur bea cukai yang dilaksanakan dengan bentuk jasa publik online di seluruh negeri di atas dasar sistim bea cukai otomatik. Menurut itu, dengan menerapkan mekanisme satu pintu nasional, badan usaha akan dapat memperpendek kira-kira empat perlima waktu pembuatan prosedur. Khususnya tentang waktu pembuatan prosedur-prosedur administrasi saja akan diperpendek dari 15 persen sampai 30 persen. Mekanisme satu pintu ASEAN dan Mekanisme satu pintu nasional merupakan langkah yang penting bagi negara-negara anggota ASEAN untuk melakukan reformasi dan menyederhanakan prosedur administrasi yang bersangkutan dengan aktivitas ekpor-impor, memenuhi kebutuhan integrasi dan perkembangan setiap negara anggota serta memperkuat konektivitas dan hubungan kerjasama antar-negara di kawasan.


Vietnam
menyelesaikannya sesuai dengan komitmen

Sejak ASEAN sepakat mempercepat proses pembangunan Komunitas Ekonomi ASEAN, para Menteri Ekonomi ASEAN telah menyepakati daftar langkah-langkah prioritas yang perlu secara terfokus dibangun oleh negara-negara ASEAN. Di samping komitmen-komitmen seperti langkah-langkah memangkas tarif, menciptakan kemudahan bagi investasi dan perdagangan, maka reformasi prosedur bea cukai merupakan satu isi yang penting.

Menurut penilaian dari Bank Dunia, rata-rata setiap kali terlambat sehari dalam prosedur bea cukai untuk barang dagangan, maka jumlah barang ekspor-impor akan turun 1 persen. Di ASEAN, ekspor-impor satu partai barang memakan waktu rata-rata 20 hari. Hal ini menaikkan ongkos yang ditanggung badan usaha dan menghalangi pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, Mekanisme satu pintu ASEAN merupakan satu isi prioritas dalam rencana negara-negara ASEAN untuk membangun Komunitas Ekonomi ASEAN pada tahun 2015. Ibu Cao Thanh Diep, Kepala Direktorat Kerjasama Internasional dari Kementerian Industri dan Perdagangan Vietnam, mengatakan: “Mekanisme satu pintu ASEAN merupakan isi yang didorong cepat oleh negara-negara ASEAN. Semua negara sedang berusaha menggelarkan dan menyusun mekanisme satu pintu nasional yang dikonektivitaskan dengan mekanisme satu pintu ASEAN. Mekanisme satu pintu ASEAN sekarang sedang berada pada tahap uji coba dan diharapkan bisa dikonektivitaskan menjadi satu mekanisme bersama ASEAN dalam waktu dari 1 sampai 2 tahun mendatang. Diantara negara-negara ASEAN, maka Vietnam merupakan negara yang punya prosentase pelaksanaan paling tinggi, dan beberapa bidang kongkrit juga mencapai kemajuan tertentu”.

Sampai sekarang, Vietnam merupakan salah satu diantara negara-negara anggota pelopor dalam melaksanakan komitmen-komitmennya, diantaranya ada pembentukan Mekanisme satu pintu nasional. Bersama dengan penggelaran secara aktif Mekanisme satu pintu nasional, Vietnam juga berinisiatif ikut serta pada kelompok-kelompok kerja ASEAN dalam kerangka menggelarkan Mekanisme satu pintu ASEAN. Dengan peranan sebagai satu anggota aktif dari ASEAN sejak penyusunan rancangan Perjanjian dan Protokol serta melaksanakan isi semua perjanjian ini ketika sudah diesahkan oleh Pemerintah dari semua negara anggotanya. Ada 7 negara anggota yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam yang telah menggelarkan mekanisme satu pintu nasional sesuai dengan komitmennya. 5 negara anggota diantaranya ada Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Vietnam memberitahukan sudah siap menjalankan konektivitas dengan Mekanisme satu pintu ASEAN mulai dari Desember 2015. Menurut penilaian Sekretaris Jenderal ASEAN, Le Luong Minh, partisipasi Vietnam pada mekanisme satu pintu ASEAN mempunyai makna yang penting. Bapak Le Luong Minh mengatakan: “Partisipasi Vietnam merupakan satu dorongan semangat yang besar bagi negara-negara ASEAN yang lain untuk ikut melakukan konektivitas langsung dengan Mekanisme satu pintu ASEAN. Hal ini menegaskan kemampuan negara anggota ASEAN dalam melaksanakan tuntutan tingkat nasional dalam waktu yang singkat guna memenuhi semua komitmen regional, turut mensukseskan secara penuh proyek uji coba Mekanisme satu pintu ASEAN, memperkuat hasil-guna perdagangan dan daya saing di kawasan pada umumnya dan di Vietnam pada khususnya”.


Melakukan integrasi secara kuat pada ekonomi regional

Dari sekarang sampai akhir tahun ini, Vietnam bersama dengan negara-negara anggota ASEAN lainnya menyelesaikan konektivitas teknis untuk siap berkonektivitas secara penuh dengan Mekanisme satu pintu ASEAN pada Desember 2015.

Setelah 20 tahun sejak Vietnam masuk ASEAN, ASEAN sekarang sudah menjadi salah satu diantara mitra-mitra dagang penting primer dari Vietnam, menduduki kira-kira 14% total nilai perdagangan Vietnam. Pelaksanaan secara sukses Mekanisme satu pintu nasional bagaikan satu instrumen pokok dari badan-badan Pemerintah dalam menciptakan kemudahan bagi perdagangan dan transportasi internasional dan konektivitas yang cepat pada Mekanisme satu pintu ASEAN merupakan satu langkah integrasi penting yang dilakukan Vietnam. Tidak hanya menciptakan kemudahan kepada lingkungan investasi dan bisnis, konektivitas Mekanisme satu  pintu ASEAN juga menjamin posisi Vietnam dalam usaha integrasi ekonomi internasional dan meningkatkan daya saing nasional. Reformasi administrasi, perbaikan lingkungan bisnis dan peningkatan daya saing nasional merupakan salah satu diantara terobosan-terobosan strategis, merupakan solusi penting bagi Vietnam untuk mensukseskan usaha integrasi regional dan internasional. 

Komentar

Yang lain