Viet Nam bersama-sama memberikan andil membangun Komunitas ASEAN yang teguh

(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Viet Nam, Nguyen Xuan Phuc akan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-34 di Bangkok, Ibukota Thailand dari 22-23 Juni ini. Dengan tema Tahun ASEAN 2019 “Mendorong hubungan kemitraan demi kesinambungan”, di konferensi kali ini, PM Nguyen Xuan Phuc bersama dengan para pemimpin negara-negara Asia Tenggara berbagi pandangan bersama tentang masalah-masalah regional dan internasional, menuju ke kemakmuran  baik di setiap negara maupun di kawasan ASEAN. 

Kehadiran PM Nguyen Xuan Phuc pada konferensi ini  bertujuan terus menegaskan bahwa Viet Nam merupakan satu anggota yang senantiasa berinisiatif, aktif dan bertanggung jawab terhadap kemakmuran ASEAN, turut membangun satu ASEAN yang mandiri.

KTT ASEAN merupakan satu kegiatan penting yang pertama dari tahun Keketuaan Thailand-2019. Titik berat semua perbahasan di konferensi ini ialah berupaya menuju ke satu kawasan digitalisasi, hijau dan terkonektivitas  terus-menerus, mendorong sentralitas ASEAN pada latar belakang arsitektur regional sedang mengalami banyak gejolak. Konferensi ini bersamaan itu menekankan pembangunan Komunitas ASEAN dengan manusia sebagai sentral supaya “tidak ada yang tertinggal di belakang dan menuju ke masa depan”.

Mempertahankan secara mantap sentralitas ASEAN.

KTT ASEAN ke-34 berlangsung pada latar belakang situasi di kawasan dan di dunia  sedang mengalami banyak gejolak rumit, berpengaruh tidak sedikit  terhadap ASEAN. Baik ASEAN maupun organisasi-organisasi regional juga sedang mengalami tantangan yang teramat besar dalam menghadapi perkembangan-perkembangan situasi dunia seperti perang dagang Amerika Serikat-Tiongkok, keamanan tradisional di banyak kawasan sedang  mengalami ketidakstabilan, beserta tantangan-tantangan keamanan non-tradisional seperti perubahan  iklim, wabah penyakit dan lain-lain. Di samping itu, intervensi  dari negara-negara pada kawasan, masalah-masalah sendiri dari setiap negara anggota  membuat ASEAN  kadang-kadang  tidak mencapai kebulatan pendapat  bersama. Ini juga merupakan tantangan-tantangan yang merintangi target ASEAN dalam melaksanakan  visi 2025 yaitu membangun satu komunitas berdasarkan pada tiga pilar: Politik-keamanan,  Ekonomi dan Sosial-budaya, berkaitan dengan dunia dan mendorong integrasi global.  Mantan Sekretaris Jenderal ASEAN, Le Luong Minh pada satu lokakarya di Kota Ha Noi baru-baru ini, telah menekankan perlunya harus mendorong lebih kuat lagi kerjasama dalam intra-kawasan ASEAN  untuk bisa merebut kekuatan menentang dampak-dampak negatif dari luar kawasan. Dia memberitahukan: “Agar ASEAN mempertahankan secara mantap sentralitas dan sebagai satu mekanisme yang sesuai baik bagi kawasan maupun bagi seluruh dunia, ASEAN perlu mengembangkan secara lebih mendalam hubungan kerjasama tentang keamanan dan politik dengan cara membangun sistim prinsip membimbing reaksi-reaksi bersama ASEAN terhadap perkembangan-perkembangan di dunia. Ide terus mengupdate Piagam ASEAN  agar mekanisme dalam membuat keputusan ASEAN menjadi lebih luwes, mencapai kebulatan pendapat tinggi dan lebih sesuai”.

Pada latar belakang itu, tema: “Mendorong hubungan kemitraan demi kesinambungan”  yang direkomendasikan oleh Thailand pada tahun 2019 ini dikongkretkan di banyak isi Konferensi ini seperti mengesahkan Pernyataan Bersama tentang visi dari semua pemimpin terhadap rencana aksi untuk memecahkan masalah-masalah polusi laut dan membuat sketsa tentang kerangka ide-ide yang bersangkutan dengan konsep Indo-Pasifik. Para pemimpin ASEAN juga sepakat mendorong diakhirnya perundingan tentang Perjanjian Kemitraan Ekonomi  Komprehensif  Regional (RCEP) pada tahun ini.

Viet Nam  aktif  turut  membangun satu ASEAN yang kuat.

Pada konferensi kali ini, sebagai anggota ASEAN yang aktif dan berinisiatif, Viet Nam sekali lagi memberikan sumbangan aktif bersama dengan para anggota lain membangun satu ASEAN  yang semakin stabil, kuat dan makmur pada masa depan.

Vietnam merasa bangga karena dalam setiap sukses yang dicapai ASEAN selama ini juga ada selar Vietnam sebagai satu anggota yang aktif, berinisiatif, bertanggung-jawab dan selalu bersinergi dengan negara-negara anggota yang lain dalam memperkokoh, menyatukan dan mengembangkan ASEAN secara semakin teguh, menuju ke pembangunan dengan sukses Komunitas ASEAN. Vietnam ingin mengembangkan peranan dan memberikan sumbangan yang lebih substantif pada proses membangun dan mengembangkan Komunitas ASEAN yang mandiri dan kreatif, menuju ke satu ASEAN yang harmonis, terkait dan kental dengan jati diri, beradaptasi tinggi serta semakin berkembang dan makmur, punya peranan dan tanggung jawab dalam menangani masalah-masalah global. Deputi Menlu Vietnam, Nguyen Quoc Dung menegaskan: “Vietnam selalu menganggap ASEAN sebagai prioritas papan atas dalam kebijakan politik luar negeri. Selama masa 25 tahun ini, Vietnam selalu memberikan sumbangan pada pekerjaan-pekerjaan bersama ASEAN. Tidak hanya merekomendasikan dan melaksanakan gagasan-gagasan ASEAN, Vietnam juga menghargai peningkatan pemahaman dan badan  Negara, rakyat dan badan usaha tentang ASEAN. Sejak tahun 2010, ketika memegang peranan sebagai Ketua ASEAN, Vietnam telah mengeluarkan tema tahun ini ialah: Menuju ke Komunitas ASEAN dari visi sampai tindakan. Dan sampai sekarang, tindakan-tindakan tersebut masih tetap diinvestasi dan dilaksanakan di Vietnam dan baru-baru ini target menganggap rakyat sebagai sentral telah menjadi target yang lebih tinggi.”

Tahun 2020 menandai penggalan jalan  25 tahun Vietnam menjadi anggota dalam keluarga besar ASEAN. Pada tahun 2020, Vietnam juga memegang peranan dobel, memegang Keketuaan ASEANN sejak tanggal 1/1/2020 sambil memegang peranan Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa masa bakti yang kedua (2020-2021). Oleh karena itu, kehadiran PM Nguyen Xuan Phuc pada KTT ASEAN ke-34 dan berbagai KTT yang bersangkutan kali ini bertujuan terus menegaskan bahwa Vietnam sebagai satu anggota ASEAN  yang selalu aktif, berinisiatif dan bertanggung jawab demi kemakmuran, memberikan pendapat-pendapat yang substantif untuk membangun satu rumah bersama ialah Komunitas ASEAN yang damai, stabil, bekerjasama dan berkembang.

Komentar

Yang lain