Viet Nam memperkuat peranan dan posisi-nya dalam APEC

(VOVWORLD) - Perdana Menteri (PM) Viet Nam, Nguyen Xuan Phuc menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) ke-26 yang diadakan di Papua Nugini dari 17-18 November. Ketika menghadiri konferensi kali ini, Viet Nam terus mengembangkan hasil-hasil penting yang dicapai pada Tahun APEC 2017, terutama dalam membangun Visi APEC pasca 2020, aktif memberikan sumbangan pada perhatian-perhatian bersama APEC tentang mempertahankan kerjasama dan konektivitas regional.

Tahun APEC 2018 bertemakan: “Memanfaatkan peluang pertumbuhan yang bersifat mencakup, mengembangkan masa depan digital”, berfokus pada tiga prioritas yaitu memperkuat konektivitas dan mendorong ketersambungan-ketersambungan ekonomi regional, mendorong pertumbuhan yang bersifat mencakup, berkesinambungan, memperhebat pertumbuhan yang bersifat mencakup melalui reformasi struktural.

Viet Nam memperkuat peranan dan posisi-nya dalam APEC - ảnh 1 Menteri Industri dan Perdagangan Vietnam, Tran Tuan Anh (Foto: VNA)

Tahun APEC 2018 punya makna penting bagi APEC untuk terus mendorong kerjasama dan ketersambungan ekonomi regional dan global, menuju ke peringatan ulang tahun ke-30 berdirinya forum pada tahun 2019.

APEC mengembangkan peranan sebagai tenaga pendorong terhadap pertumbuhan dan ketersambungan ekonomi global

Pekan Tingkat tinggi APEC 2018 berlangsung di Port Moresby, Papua Nugini dari 12-18 November 2018. Pada latar dunia sedang mengalami perubahan yang cepat dan mendalam karena dampak Revolusi Industri 4.0, sekarang ini, APEC sedang menggelarkan strategi-strategi dan program kerjasama besar yang meliputi strategi pertumbuhan yang berkualitas sampai tahun 2020, agenda baru tentang reformasi struktural sampai tahun 2020, peta jalan persaingan jasa sampai tahun 2025, rencana konektivitas menyeluruh sampai tahun 2025, agenda perkembangan yang bersifat mencakup tentang sosial-ekonomi dan keuangan sampai tahun 2030 dan kerangka perkembangan sumber daya manusia pada era digital sampai tahun 2025.

Kawasan Asia-Pasifik belakangan ini telah memberikan sumbangan sangat penting terhadap ekonomi dan perdagangan dunia. Pertumbuhan APEC juga memberikan sumbangan sangat besar dalam meningkatkan kehidupan warga, mengurangi kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin. Hal itu memperlihatkan bahwa arus globalisasi, khususnya langkah-langkah yang dijalankan APEC untuk menciptakan kemudahan dan liberalisasi perdagangan telah memberikan sumbangan terhadap pertumbuhan setiap perekonomian anggota maupun APEC pada umumnya. Akan tetapi, dalam menghadapi dampak globalisasi, khususnya ialah kecenderungan proteksi dagang, pimpinan berbagai perekonomian APEC perlu mengarahkan kecenderungan kerjasama, mempertahankan peranan kawasan sebagai tenaga pendorong pertumbuhan dan ketersambungan ekonomi global. Menteri Industri dan Perdagangan Viet Nam, Tran Tuan Anh mengatakan: “Kenyataannya ialah dalam arus globalisasi, Viet Nam telah menyaksikan di sana-sini  ada kecenderungan sementara dan bersifat lokal dari proteksionisme di atas fundasi populisme. Kebijakan-kebijakan tentang ekonomi, perdagangan dan investasi dari para pemimpin perekonomian-perekonomian akan berdasarkan pada fundasi latar bersama dalam kebijakan nasionaldari perekonomian-perekonomian itu pada waktu tertentu, menuntut supaya ada kebijakan-kebijakan yang menjamin keseimbangan, menjamin secara harmonis kepentingan dari bagan-bagian  warga dalam perekonomian”.

Viet Nam terus mengembangkan peranan sebagai pengagas dan koordinator dalam APEC

Pada latar itu, tahun 2018 menandai waktu 20 tahun partisipasinya Viet Nam dalam Forum APEC. Pada tahun APEC 2018, Viet Nam ikut serta dengan posisi yang meningkat, khususnya setelah suksesnya Tahun APEC 2017 dan prestasi pertumbuhan ekonomi dan integrasi internasional yang menonjol selama ini.

Hingga kini, Viet Nam telah berinisiatif berkoordinasi dengan negara tuan rumah Papua Nugini dan para anggota memberikan sumbangan aktif pada penggelaran program-program kerjasama jangka panjang APEC. Pada tahun 2018, semua kementerian dan instansi Viet Nam telah mengusahakan sumber daya dari dana-dana proyek APEC untuk menggelarkan 14 proyek meningkatkan kemampuan pegawai negara, badan usaha kecil dan menengah, kaum perempuan  dan kaum pekerja di bidang-bidang perundingan perdagangan, teknik digital, kesehatan energi dan lain-lain, membawa Viet Nam menjadi salah satu di antara anggota-anggota yang berjalan di depan dalam merekomendasikan dan menggelarkan gagasan-gagasan APEC dalam tahun 2018. Menteri Tran Tuan Anh melanjutkan: “Viet Nam harus melakukan penanganan yang cermat, menjamin kepentingan secara harmonis dan efektif serta memanifestasikan tanggung-jawab dan komitmen dari masing-masing negara. Viet Nam juga terkena  pengaruh-pengaruh yang tidak menguntungkan dari proses globalisasi. Oleh karena itu, proses semua negara harus bersama-sama melakukan perundingan, berbagi, bersama-sama berkomitmen melakukan integrasi bersama dalam satu kerangka bersama, saling mencari tahu tentang kebutuhan, kemampuan dan persyaratan kongkrit untuk menjamin kerangka integrasi itu layak laksana, efektif, adil, transparan serta menjamin kepentingan ekonomi masing-masing  perekonomian anggota”.

Pada latar itu, PM Pemerintah Viet Nam, Nguyen Xuan Phuc mengepalai delegasi tingkat tinggi Viet Nam untuk menghadiri KTT APEC ke-26 dan konferensi-konferensi yang bersangkutan untuk terus memberikan sumbangan aktif terhadap perhatian-perhatian bersama APEC. Melalui kerjasama APEC, Viet Nam terus mempertahankan proses  kerjasama dan ketersambungan  regional, mendorong penggelaran hasil-hasil penting pada Tahun APEC 2017 dan terus meningkatkan peranan dan posisi Tanah Air.  

Komentar

Yang lain