Viet Nam mencalonkan diri masuk DK PBB: Tanggung-jawab demi satu dunia yang damai

(VOVWORLD) - Pada hari Jumat (7 Juni), di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, Majelis Umum PBB melakukan pemungutan suara untuk memilih 5 posisi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB (DK PBB) masa bakti 2020-2021, di antaranya, Viet Nam merupakan satu-satunya calon yang mewakili kelompok negara-negara Asia-Pasifik. Kalau terpilih menjadi Anggota Tidak Tetap DK PBB masa bakti 2020-2021 ini merupakan peluang bagi Viet Nam untuk menyumbangkan tanggung-jawabnya lebih banyak lagi dalam menjamin perdamaian dan keamanan internasional.
Viet Nam mencalonkan diri masuk DK PBB: Tanggung-jawab demi satu dunia yang damai - ảnh 1Sesi perbahasan DK PBB dengan tema: "Kaum perempuan dalam aktivitas penjagaan perdamaian PBB"   (Foto: Hoai Thanh/VNA) 

Pencalonan kali ini memanifestasikan tekad Viet Nam dalam melaksanakan garis politik luar negeri yang damai, demi kemerdekaan nasional, kerjasama dan perkembangan. Ini merupakan manifestasi paling tinggi tentang garis politik  luar negeri yang teranekaragamkan dan teraneka-arahkan dan partisipasi yang aktif dan bertanggung-jawab dari Viet Nam di semua forum dan organisasi internasional, di antaranya ada organisasi multilateral yang terbesar yaitu PBB.

 

Latar belakang internasional dengan banyak tantangan

Viet Nam pernah menjadi Anggota Tidak Tetap DK PBB masa bakti 2008-2009 dan memikul peranan sebagai Presiden DK PBB pada bulan Juli tahun 2008 dan bulan Oktober tahun 2009. Sukses yang dicapai pada masa bakti pertama telah menciptakan kewibawaan Viet Nam terhadap sahabat-sahabat internasional. Ini juga merupakan pengalaman yang baik bagi Viet Nam untuk mempersiapkan rencana-rencana yang akan datang ketika bisa resmi memegang posisi yang penting ini untuk kedua kalinya.

Akan tetapi, berlainan dengan 10 tahun sebelumnya, situasi keamanan internasional dewasa ini mengalami banyak tantangan yang rumit. Bisa dikatakan, pada hampir setiap bulan, DK PBB, badan  papan atas yang menjamin perdamaian dan keamanan  dari PBB juga harus  memasukkan masalah-masalah panas  di semua kawasan di dunia ke dalam agendanya. Kenyataan ini menuntut kepada Viet Nam supaya  membuat persiapan yang sangat cermat untuk melaksanakan dengan baik peranannya. Mantan Deputi Menteri Luar Negeri Viet Nam, Pham Quang Vinh mengatakan: “Selama 10 tahun ini, situasi dunia telah mengalai banyak perubahan. Perdamaian dan perkembangan tetap terus merupakan arus utama, terus merupakan prioritas, tetapi juga muncul kerumitan-kerumitan baru. Yaitu persaingan keras antara negara-negara adi kuasa dan sengketa antar-kawasan. Selain itu juga ada masalah yaitu pemahaman tentang perdamaian dan keamanan dari negara-negara telah berbeda dengan sebelumnya. Dengan demikian, Viet Nam harus berpikir bagaimana supaya bersama-sam dengan negara-negara lain memberikan sumbangan sebanyak mungkin kepada perdamaian, mendorong kerjasama dari semua negara di dunia, bagaimana  supaya perdamaian di semua kawasan bisa mendalam”.

Viet Nam pernah mendapat penilaian dari komunitas internasional sebagai negara anggota yang aktif dan bertanggung-jawab dari PBB, mendukung cara pendekatan multilateral, menaati secara serius Piagam PBB dan hukum internasional. Dalam kenyataannya, ketika menerima posisi sebagai Anggota Tidak Tetap DK PBB kali  pertama masa bakti 2008-2009, Viet Nam telah meninggalkan selar yang positif. Oleh karena itu, pada pencalonan kali ini, komunitas internasional berharap agar Viet Nam terus mengembangkan peranan dan posisinya, berharap agar Viet Nam meneruskan tradisi menghormati hukum internasional, menjunjung tinggi pemecahan semua kontradiksi internasional dengan langkah damai ketika ikut serta dalam DK PBB. Bapak Shahriman Lockman dari Institut Penelitian Strategi dan Internasional Malaysia mengatakan: “Asia Tenggara merupakan kawasan yang potensial dengan banyak bentrokan dan peranan sebagai Anggota Tidak Tetap DK PBB bertumpangan dengan peranan sebagai Ketua ASEAN, maka Viet Nam akan harus memikul tanggung-jawab yang sangat berat. Tetapi dengan pengalaman yang dimiliki dari dua peperangan, pengalaman dalam memecahkan masalah-masalah di Laut Timur, Viet Nam bisa dengan cerdik memecahkan dan mencegah bentrokan. Menurut hemat saya, posisi Viet Nam selama tahun-tahun belakangan ini bisa memenuhi hasrat ini”.

 

Tanggung-jawab demi satu dunia yang damai

Pada latar belakang situasi internasional mengalami banyak tantangan yang menuntut kepada DK PBB dan semua negara anggotanya supaya sangat berupaya keras dalam peranan yang dilimpahkan oleh dunia. Oleh karena itu, Viet Nam telah membuat persiapan di semua segi agar ketika terpilih menjadi Anggota Tidak Tetap DK PBB bisa menciptakan tenaga pendorong terhadap kerjasama dari semua negara di dunia. Mantan Deputi Menlu Pham Quang Vinh mengatakan: “Viet Nam harus bisa menguasai masalah-masalah yang sedang berlangsung di dunia dengan peranan sebagai Anggota Tidak Tetap DK PBB. Tidak lagi merupakan tanggung-jawab negara, melainkan  merupakan tanggung-jawab bersama, tanggung-jawab dari satu anggota PBB. Kedua, masalah yang harus disiapkan Viet Nam ialah bagaimana berkonsultasi dengan semua anggota DK PBB, berknsultasi dengan anggota PBB yang lain serta berkonsultasi dengan negara-negara lain yang bermasalah agar Viet Nam bisa mengajukan rekomendasi dan memberikan sumbangan sebaik mungkin. . Di samping itu, perlu membuat persiapan tentang mekanisme, kebijakan, materiil, manusia, khususnya ialah orang-orang yang yang langsung ikut serta di dua ujung  Ibukota dan Majelis Umum PBB”.

Pola pikir baru tentang pengeraneka-arahan dan pengeranekaragaman hubungan internasional berganti secara kuat dari “ikut serta secara aktif” menjadi “berinisiatif dan aktif memberikan sumbangan, membangun, menetapkan institusi-institusi multilateral” bersama dengan pengalamannya ketika menjadi Anggota Tidak Tetap DK PBB pada 10 tahun lalu akan menjadi dasar bagi Viet Nam untuk mampu memikul peranan sebagai Anggota Tidak Tetap DK PBB masa bakti 2020-2021. 

Komentar

Yang lain