Vietnam dengan Semangat Solidaritas Internasional yang Luhur

(VOVWORLD) - Empat puluh lima tahun lalu (7 Januari 1979 – 7 Januari 2024), Kamboja sudah sepenuhnya dibebaskan dari rezim genosida Polpot, membuka satu era kebangkitan bagi negeri pagoda ini.
Vietnam dengan Semangat Solidaritas Internasional yang Luhur - ảnh 1Tentara Vietanm dan Kamboja membela Candi Angkor Wat (Juli 1982) (Foto: Quang Thanh / VNA)

Dalam kemenangan itu, bantuan yang diberikan prajurit sukarelawan Vietnam kepada rakyat Kamboja untuk lepas dari musibah genosida merupakan lambang luhur dari solidaritas perjuangan yang jernih antara dua bangsa Vietnam dan Kamboja, menunjukkan semangat solidaritas internasional yang luhur dari Vietnam.  Sejak saat itu hingga kini, solidaritas internasional dari Vietnam itu terus diwariskan dan dikembangkan dalam hubungan internasional dewasa ini.

Pada Desember 1978, menanggapi imbauan dari Front Persatuan Kamboja untuk Keselamatan Nasional, tentara dan rakyat Vietnam telah berkoordinasi dengan pasukan-pasukan bersenjata revolusioner Kamboja untuk melakukan serangan-serangan terhadap Khmer Merah untuk membebaskan Kamboja secara penuh.

Vietnam dengan Semangat Solidaritas Internasional yang Luhur - ảnh 2Rakyat Kamboja dan para prajurit sukarelawan Vietnam (Foto: VNA) 

Semangat bantuan yang tidak berpamrih dan jernih

Selama 10 tahun (1979 – 1989), para pakar Vietnam yang datang ke Kamboja untuk membantu revolusi Kamboja telah menyelesaikan dengan baik tugas internasional yang penting dengan semangat tanpa pamrih, jernih dan luhur yang belum pernah ada dalam sejarah diplomatik dunia. Pakar Vietnam telah membantu Kamboja mulai dari angka nol sampai menyelesaikan satu kebangkitan bangsa yang luar biasa. Profesor Muda, Doktor Nguyen Manh Ha, mantan Kepala Institut Sejarah Partai, Akademi Politik Nasional Ho Chi Minh, mengatakan:

Menanggapi imbauan dari Front Persatuan Kamboja untuk Keselamatan Nasional, kita telah memutuskan mengirim jumlah besar pasukan tentara untuk membantu Kamboja, bersamaan dengan itu juga untuk mencegah intrik dan tindakan-tindakan perang perbatasan yang dilakukan pasukan Pol Pot. Kita telah membebaskan Phnom Penh pada tanggal 7 Jannuari 1979 dan mengusir pasukan Pol Pot sehingga mereka harus menarik diri ke daerah pegunungan di Kamboja Barat. Beberapa sarjana Amerika Serikat di kemudian hari mengapresiasi tindakan Vietnam yang menyelamatkan Tanah Air Kamboja dari musibah genosida”.

Segera setelah Kamboja dibebaskan, Vietnam telah membantu Kamboja dalam menyelenggarakan pemerintahan, mengirim banyak pakar teknik untuk merenovasi dan membangun Tanah Air Kamboja yang baru, serta turut membela, mencegah rezim genosida kembali, berhasil menjaga prestasi revolusioner yang dicapai rakyat Kamboja.

Setiap tahun, ketika Kamboja memperingati hari pembebasan dari rezim genosida atau pada kesempatan pertemuan dan kontak, pimpinan Partai, Negara dan rakyat Kamboja tidak lupa menyatakan ucapan terima kasih kepada Partai, rakyat dan prajurit sukarelawan Vietnam. Mantan Perdana Menteri Kamboja, Samdech Techo Hunsen sudah berkali-kali menekankan bahwa jasa besar dari Vietnam akan diukir dalam sejarah Kamboja untuk selama-lamanya.

Mengembangkan semangat solidaritas internasional di zaman kini

45 tahun sejak tonggak bersejarah tersebut, semangat solidaritas internasional, tradisi humanis dan kemanusiaan yang mendalam dari bangsa Vietnam selalu diwariskan dan dikembangkan dengan tindakan-tindakan konkret.

Pada bulan Februari 2023, menghadapi akibat yang sengit dari gempa bumi di Turki, Suriah, Vietnam merupakan salah satu negara pertama yang cepat mengirim pasukan-pasukan ikut serta dalam pekerjaan SARS, membantu warga Turki. Bersamaan dengan itu, Vietnam telah memberikan bantuan darurat berupa uang masing-masing senilai 100.000 USD kepada Turki dan Suriah untuk turut mengatasi akibat gempa bumi ini.

Sebelumnya, ketika gempa bumi dan tsunami terjadi yang menimbulkan kerugian besar di provinsi-provinsi di Jepang bagian timur laut (tahun 2011), Pemerintah Vietnam telah memberikan bantuan senilai 200.000 USD kepada Jepang untuk turut mengatasi akibatnya. Khususnya, ribuan organisasi dan individu di Vietnam telah mendukung rakyat Jepang yang terkena bencana alam dengan jumlah uang senilai 161 miliar VND (sama dengan sekitar 7,8 juta USD). Yang terkini, melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa, pada bulan November 2023, Vietnam telah menyumbang dana sebesar 500.000 USD sebagai bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina yang terkena dampak konflik di Julur Gaza.

Vietnam juga aktif ikut serta dalam pasukan penjaga perdamaian PBB. Hingga saat ini, Vietnam telah mengirim hampir 790 pejabat dan personel untuk melaksanakan tugas di misi-misi penjaga perdamaian PBB. Ketika berbicara pada acara pelepasan para dokter dan prajurit untuk berangkat menjalankan tugas penjagaan PBB di Sudan Selatan dan Abyei, pada 29 Juni, Presiden Vietnam, Vo Van Thuong menegaskan:

Bawaan Anda Sekalian ialah kebanggaan nasional, solidaritas, keinisiatifan, kreativitas, profesi beserta karakter yang baik dari “prajurit Paman Ho” pada era baru. Bersama dengan perjalanan-seperjalanan PBB dan negara-negara sahabat, dukungan dari para mitra internasional, Anda Sekalian akan memberikan kontribusi yang efektif dan praktis untuk perdamaian, keamanan regional dan internasional; meningkatkan posisi dan prestise tanah air; menegaskan satu negara Vietnam yang bertanggung jawab, rakyat Vietnam mencintai perdamaian dan memiliki kesadaran tentang kewajiban yang luhur, aspirasi semua orang di dunia akan kehidupan yang damai, stabil, aman dan makmur”.

Kecenderungan umum dalam hubungan-hubungan kerja sama internasional di dunia sekarang ini ialah damai dan humanis, manusia ditempatkan pada di posisi sentral. Itu juga merupakan target yang selalu dibawa Vietnam dalam bawaan sukarelanya dan pelaksanaan tugas-tugas internasional sekarang ini.

Komentar

Yang lain