Vietnam menegaskan posisi di Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa

(VOVworld) - Vietnam baru-baru ini mengakhiri tahun  pertama dalam masa bakti sebagai anggota Dewan Hak Asasi Manusia  Perserikatan Bangsa-Bangsa (2014-2015). Meski sebagai satu anggota baru, tapi  Vietnam selalu memanifestasikan semangat tanggung jawab tinggi dalam pekerjaan-pekerjaan bersama dari Dewan Hak Asasi Manusia, memberikan sumbangan aktif  dalam menjamin hak dari kelompok-kelompok yang rentan, masalah pangan, kesehatan, air bersih dan lain-lain…yang selama ini merupakan masalah-masalah di negara-negara sedang berkembang.


Vietnam menegaskan posisi di Dewan Hak Asasi Manusia  Perserikatan Bangsa-Bangsa - ảnh 1
UNDP mengklasifikasikan Vietnam diantara lebih dari 40 negara sedang
berkembang yang mencapai  kemajuan yang lebih diharapkan
  tentang pengembangan manusia
(Foto: Vietnam.vn)

Pada Mei 2014, delegasi Vietnam yang dikepalai oleh Deputi Perdana Menteri, Menteri Luar Negeri Pham Binh Minh untuk pertama kalinya berpartisipasi pada pertemuan puncak Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa, memulai satu tahun aktivitas aktif dari Vietnam dengan kedudukan sebagai anggota  organisasi ini. Dalam waktu sepekan  saja,  Vietnam telah menghadiri  ratusan pertemuan resmi dan konsultasi di Dewan Hak Asasi Manusia, melakukan perundingan, memberikan suara kepada 200 resolusi dan keputusan yang bersangkutan dengan  bermacam segi dari hak manusia.

Melaksanakan secara serius dan berinisiatif mekanisme-mekanisme multilateral dan bilateral tentang hak  manusia.

Saat memulai masa bakti  sebagai anggota Dewan Hak Asasi  Manusia juga merupakan saat  dimana Vietnam untuk kali keduanya mempersiapkan laporan tentang Mekanisme Pemeriksaan  Periodik Universal (atau Universal Periodic Review UPR). Dengan peristiwa ini, Vietnam telah memanifestasikan sebagai satu negara yang selalu serius melaksanakan komitmen-komitmen internasional tentang hak  manusia, selalu mendengarkan, menerima sumbangan  fikirandari sahabat-sahabat internasional dan selalu berupaya sekuat tenaga agar rakyat mendapatkan secara semakin lebih baik segi-segi tentang hak manusia.Vietnam juga berinisiatif menghadiriforum-forum multilateral yang bersangkutan dengan hak manusia seperti Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, Komite Pengembangan Sosial dan Komite Posisi Wanita dari Dewan Sosial-Ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa, Organisasi Perburuhan Internasional. Di tingkat kawasan, Vietnam juga menunjukkan peranan aktif dalam Badan Hak Asasi Manusia Nasional ASEAN (AICHR) ketika memimpin satu lokakarya AICHR di kota Hanoi (Vietnam).  Dalam kerangka Forum Kerjasama  Asia-Eropa (ASEM), Vietnam untuk pertama kalinya menyelenggarakan lokakarya  tidak resmi tentang hak manusia dengan tema: “Badan usaha dan hak manusia

Bersama dengan mekanisme multilateral, mekanisme  dialog bilateral tentang hak manusia terus digelarkan secara efektif oleh Vietnam pada tahun 2014, diantaranya yang menonjol ialah dialog dengan Amerika Serikat, Australia dan Swiss.  Meskipun  tetap masih ada perbedaan pendapat,  namun semua dialog berlangsung secara terbuka, terus terang dan konstruktif, membantu memperkuat pengertian dan membantu proses membina kepercayaan antara Vietnam dan negara-negara  yang memiliki  perhatian  bersama.

 
Menjamin hak manusia di semua segi.

Seiring dengan melaksanakan secara positif tanggung jawab sebagai anggota Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa, Vietnam terus mencapai hasil-hasil yang jelas dalam menyempurnakan sistim perundang-undangan dan kebijakan tentang hak manusia dan melaksanakan hak manusia dalam kenyataan. 
Pada tahun 2014, Vietnam untuk pertama kalinya menggelarkan Undang-Undang dasar (UUD) tahun 2013 diantaranya ada satu Bab sendiri mengenai hak manusia. Tahun 2014 juga menandai tonggak penting tentang usaha menghadiri dan melaksanakan semua komitmen internasional mengenai hak manusia ketika Majelis Nasional Vietnam angkatan ke-13 meratifikasi partisipasi Vietnam pada Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai anti penyiksaan dan Konvensi mengenai Hak Penyandang Cacad serta Vietnam membela secara sukses Laporan Nasional mengenai pelaksanaan Konvensi mengenai hak-hak ekonomi dan sosial-budaya pada November 2014. Hal yang patut dibicarakan yalah tanpa memperdulikan kesulitan-kesulitan  obyektif tentang sosial-ekonomi, Vietnam tetap mencapai banyak prestasi penting tentang menjamin hak manusia di semua aspek, dari usaha mengentas dari kelaparan dan kemiskinan, menciptakan lapangan kerja, menjamin jaring pengaman sosial sampai meningkatkan kehidupan kultural  dan spitualtual  kepada rakyat.

Menurut itu, aktivitas budaya, agama, kepercayaan penduduk dipenuhi secara bergelora dan kaya raya melalui peristiwa-peristiwa, misal-nya Mega Upacara Waisak PBB, Hari Natal dan pesta-pesta tradisional di seluruh penjuru Tanah Air. Ditambah lagi, perkembangan kuat jaringan Internet di Vietnam telah menciptakan syarat bagi rakyat untuk semakin aktif  ikut memberikan kritik  dalam proses menyusun haluan dan kebijakan perkembangan sosial-ekonomi dari pemerintahan berbagai tingkat. Melalui aktivitas-aktivitas dan sumbangan praksis yang dikeluarkan di depan forum-forum multilateral dan bilateral yang bersangkutan dengan hak manusia pada tahun 2014, Vietnam memanifestasikan diri sendiri sebagai salah satu diantara para anggota yang aktif, berinisiatif dan bertanggung jawab dari Dewan Hak Manusia PBB. 

 Prestasi menonjol dalam pelaksanaan hak manusia turut meningkatkan posisi Vietnam di gelanggang internasional, membantu Vietnam meneggakkan citra yang indah tentang satu negeri yang sukses dalam pelaksanaan berbagai target perkembangan milenium Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang hak manusia, diantara-nya ada masalah pendidikan, kesehatan, kesetaraan gender, tenaga kerja, bantuan untuk warga etnis minoritas, pengentasan dari kelaparan dan kemiskinan./.



Komentar

Yang lain