(VOVWORLD) - Ada seorang arsitek yang belum pernah berdiri di podium, tapi selalu disebut anak-anak kecil di daerah pegunungan dengan nama yang penuh kasih sayang yaitu “pak guru Quy”.
Itulah saudara Pham Dinh Quy, arsitek yang pandai “main sulap” dalam mengubah kelas-kelas sementara yang beratap daun rumbia yang bocor di sana-sini kalau hujan menjadi sekolah-sekolah yang kokoh dan teguh. Dengan perjalanan membangun sekolah untuk anak-anak di daerah pegunungan, saudara Pham Dinh Quy dipilih menjadi salah satu di antara 10 orang tipikal yang menciptakan inspirasi di kalangan masyarakat pada tahun 2018.
Arsitek Pham Dinh Quy dan anak-anak di daerah pegunungan (Foto: baonhandao.vn) |
Nama Pham Dinh Quy sekarang sudah menjadi terbiasa di kalangan anak-anak di daerah pegunungan. Meskipun tidak berdiri di podium di depan kelas, tapi bagi banyak guru, dia dianggap sebagai “seorang guru kehormatan”, seorang “guru” istimewa di sekolahan-sekolahan di daerah pegunungan. Para pelajar di daerah pegunungan selalu rindu pada “guru” Quy karena dia merupakan orang yang sudah mengubah sekolahan-sekolahan yang bocor menjadi sekolahan-sekolahan yang mantap. Pak guru Pham Van Dong, di sekolahan dukuh Suoi Lenh, Provinsi Son La memberitahukan:
“Para pelajar sangat senang akan saudara Quy yang setiap kali datang ke sini. Dia sangat lucu dan semua yang dia sudah katakan, akan dia laksanakan. Dia berjanji akan membantu membangun sekolahan yang kokoh dan teguh untuk anak-anak di sini dan sekarang dia sudah melakukan hal itu”.
Guna membangun sebuah sekolahan di daerah pegunungan, yang paling sulit ialah mengangkut bahan material dan membangun pondasi rumah. Bahan material dikumpulkan di kaki gunung dan hanya dibawa ke atas dengan tenaga manusia. Arsitek Pham Dinh Quy mengatakan:
“Saya masih ingat pada sekolahan pertama. Waktu itu semuanya masih serba baru bagi saya, dari kebudayaan, topografi dan pekerjaan. Tapi hal yang mengejutkan saya ialah warga sangat antusias, meskipun mereka tidak memahami bahasa Vietnam, tapi mereka tahu bahwa mereka akan punya sebuah sekolah baru dan mereka juga tahu bahwa batu bata dan pasir harus diangkut dari kaki gunung naik ke atas, maka mereka telah sangat antusias membantu kami. Hal itu membuat saya merasa sangat terharu. Bagi saya, ini merupakan kenangan yang tidak pernah saya lupakan”.
Setiap sekolahan baru yang dibangun merupakan prestasi luar biasa, dan prestasi itu dicapai karena kasih sayang yang diberikan saudara Quy serta para guru dan para donor kepada anak-anak di daerah pegunungan. Kelas baru tidak hanya menciptakan syarat mengajar dan belajar, tetapi juga merupakan sumber dorongan semangat yang besar bagi guru dan pelajar di daerah pegunungan yang masih menjumpai banyak kesulitan untuk terus merapati sekolahan, mengatasi kesulitan dan menyemai benih hijau masa depan Tanah Air.
Dalam perjalanan dari tahun 2012 sampai sekarang, mengalami jalan sepanjang 365a.000 Km, saudara Pham Dinh Quy beserta teman-teman dan para donor telah berhasil membangun 105 buah sekolahan untuk anak-anak di daerah pegunungan, dengan target permulaan ialah 100 sekolahan. Ini merupakan angka rekor di Vietnam kelau dilihat dari kategori pembangunan sekolah amal. Dia mengatakan bahwa dia sendiri selalu mencari sekolahan-sekolahan yang menjumpai paling banyak kesulitan untuk membangun baru. Dia mengatakan:
“Hal ini memberikan nilai-nilai kepada masyarakat, terutama anak-anak. Saya berpikir bahwa kalau mereka bisa menikmati hal itu, maka anak-cucu kita juga akan tinggal dalam lingkungan dan masyarakat yang memperlakukan secara baik satu sama lain. Itulah nilai-nilai yang tidak kelihatan dan tak bisa dihitung dengan uang, tapi merupakan hati kasih sayang yang diberikan generasi pendahulu kepada anak-anak”.
Untuk melanjutkan perjalanan membangun sekolahan di daerah pegunungan, pada tahun 2019 ini, saudara Pham Dinh Quy mengatakan bahwa dia akan terus merancang proyek-proyek bangunan yang lebih indah dengan fungsinya yang lebih banyak daripada tahun 2018 untuk anak-anak di daerah pegunungan.