(VOVWORLD) - R’Com Tin, lahir pada tahun 1962, warga etnis minoritas Jerai di Desa Breng 3, Kecamatan Ia Der, Kabupaten Ia Grai, Provinsi Gia Lai pernah mengikuti organisasi reaksioner Fulro. Tapi, dia sekarang ini telah bertobat, mendapat kehormatan dan kecintaan warga desa karena telah memberikan banyak sumbangan aktif kepada dusun.
Bapak R'Com Tin (Foto: Ngoc Anh) |
Pada tahun-tahun 2000-an, keamanan dan ketertiban di Provinsi Gia Lai mengalami perkembangan rumit. Mendengarkan hasutan kaum buruk, Bapak R’Com Tin telah mengikuti agama protestan De Ga – satu agama haram yang melanggar hukum dan dibentuk oleh organisasi reaksioner Fulro untuk memikat dan menarik warga etnis-etnis minoritas Tay Nguyen dengan maksud membentuk apa yang disebut “Negara De Ga” – Negara otonomi dari warga etnis-etnis minoritas Tay Nguyen. Dipropagandakan dan dididik oleh Pemerintahan daerah, dia telah menyadari intrik licik, perpecah-belahan dan sabotase terhadap persatuan besar seluruh bangsa, dan cepat meninggalkan agama protestan De Ga. Setelah itu, dia ikut melakukan pekerjaan front tanah air di Kecamatan Ia Der, menjadi propagandis yang penuh semangat menyarankan warga di daerah setempat untuk meninggalkan agama protestan De Ga guna mengikuti agama Protestan Vietnam Selatan, satu aliran Protestan resmi yang diakui oleh Negara Vietnam. Dia memperjelaskan:
“Saya ikut serta dalam aktivitas Front Tanah Air di kecamatan, mempropagandakan warga supaya mengikut agama protestan di Vietnam Selatan, rajin melakukan usaha ekonomi untuk memperoleh kehidupan yang stabil, semua etnis bersatu dan tidak membedakan-nya,warga bertindak sesuai dengan haluan Partai Komunis dan Negara. Pada semua rapat di dusun, saya juga melakukan propaganda agar warga bersatu dan jangan mendengarkan hasutan kaum buruk”.
Bapak R’Com Tin juga bersama-sama dengan para kader urusan pertanian di kecamatan secara rutin membimbing para petani cara menanam pohon kopi, pohon lada, padi, membudiayakan ternak dan unggas agar mencapai efektivitas dan produktivitas. Ia juga membantu warga meminjam uang dari Bank Kebijakan Sosial Kabupaten untuk memperluas produksi dan bisnis. Letnan Kepala Nguyen Thanh Tuan, kader Seksi Keamanan Internal, Keamanan Publik Provinsi Gia Lai memberitahukan:
“Bapak R’Com Tin menggerakkan warga di dusun meminjam uang dari bank kebijakan sosial untuk mengembangkan ekonomi keluarga. Setelah mendapat propaganda, dia telah menyadari diri dan melakukan aktivitas agama resmi, meninggalkan agama protestan De Ga, menggerakkan sanak keluarganya dan warga di dusun supaya tidak mengikuti agama Protestan De Ga”.
Pada waktu senggang, dia dan para kader kecamatan secara rutin datang ke dusun-dusun untuk mencari tahu tentang kenyataan, melakukan ceramah, membagi fikiran dan berupaya mengatasi kesulitan yang dihadapi warga dalam produksi dan bisnis serta dalam hubungan sosial. Dia bersama-sama dengan para kader kecamatan memperhebat gerakan-gerakan kompetisi patriotik di berbagai lapisan rakyat, menjaga keamanan dan ketertiban sosial. Bapak Ksor Hyao, mantan Sekretaris Resor Partai desa Breng 3 memberitahukan:.
“Kami menggerakkan dan mempropagandakan warga supaya mengerti tentang Haluan, kebijakan serta hukum dari Partai Komunis dan Negara. Agama Protestan De Ga dari organisasi reaksioner Fulro dilarang oleh negara Vietnam. Warga memahami hal itu . Kami juga berkali-kali menyelipkan propaganda ke dalam semua pertemuan dengan warga”.
Kecamatan Ia Der, Propinsi Gia Lai diakui sebagai pedesaan baru pada tahun 2018 sebagiannya ada sumbangan para aktivis seperti bapak R'Com Tin. Para orang yang berwibawa seperti Bapak R’Com Tin telah mengembangkan perannya dalam pekerjaan menggerakan dan melakukan propaganda kepada warga untuk ikut serta pada gerakan-gerakan kompetisi patriotik dan mengubah wajah dusun. Meskipun sudah pensiun dua tahun ini, tapi Bapak R’Com Tin tetap aktif ikut serta pada kegiatan-kegiatan jaring pengaman sosial, membangun pedesaan baru, mempropagandakan warga untuk mencegah dan menanggulangi wabah Covid-19 serta menjaga keamanan dan ketertiban di Desa Breng 3.