Biksuni Lien Tam (yang pertama dari kiri) dan para penganut Buddhis menyiapkan porsi-porsi makanan gratis (Foto: VOV)

Terletak secara mendalam di satu gang di dusun Phuoc An, Kecamatan Phu Tan, Kabupaten Chau Thanh, Pagoda Buu Tam diketahui sebagai satu alamat kemanusiaan untuk orang-orang yang malang nasibnya. Selama berhari-hari ini, saat di daerah tercatat banyak orang yang terisolasi konsentrasi karena terinfeksi Covid-19, para biksuni di pagoda ini telah berseru supaya bersama-sama dengan para penganut Buddhis berbagi beban dengan daerah untuk memasak makanan secara gratis guna memenuhi kebutuhan warga. Biksuni Thich Nu Lien Tam, Pengurus Pagoda Buu Tam  adalah salah seorang yang aktif dalam kegiatan ini.

 Menurut Biksuni Thich Nu Lien Tam, mayoritas penduduk di kecamatan Tan Phu adalah warga etnis minoritas Khmer, di antaranya ada sebagian warga yang menjumpai kesulitan. Banyak diantara-nya memilih cara  meninggalkan kampung halaman untuk mencari nafkah di berbagai provinsi dan kota yang lain dengan keinginan memperbaiki kehidupan. Pada beberapa bulan ini, karena akibat pandemi, mereka pulang kembali ke kampung halaman untuk menghindari wabah.  Untuk berbagi kesulitan dengan mereka, dan bersinergi dengan daerah untuk lebih baik memikirkan orang-orang yang menjalani isolasi medis, Pagoda Buu Tam telah memasak lebih dari 600 porsi makanan perhari, pada hari Selasa, Kamis dan Sabtu setiap pekan. Biksuni Thich Nu Lien Tam  memberitahukan:

“Bertolak dari hati:“Mencintai  orang tanpa syarat”, para biksuni, Umat Buddhis dan para dermawan, telah menyiapkan porsi-porsi makanan untuk orang-orang yang pulang ke kampung halaman guna menghindari wabah,  sehat dan aman. Setiap hari, kami juga mendapat perhatian Umat Buddhis untuk menyiapkan porsi-porsi makanan demi masyarakat”.

Saudari Tran Huynh Hoang Yen, di Dusun Phuc Loi, Kecamatan Phu Tan, Kabupaten Chau Thanh yang datang ke pagoda untuk turut memasak porsi-porsi makanan gratis memberitahukan:

“Di tengah wabah Covid-19, di Kecamatan Phu Tan dibentuk banyak lokasi isolasi di sekolah-sekolah, maka saya dan para penganut Buddhis datang ke pagoda untuk bersama-sama memasak porsi-porsi makanan agar warga lebih tenang hidup di tempat isolasi. Dari situ mereka tidak  merasa khawatir akan porsi-porsi makanan, tenang menjalani isolasi dan cepat kembali ke rumah”.

Porsi-porsi makanan yang bermakna itu telah mendapat dukungan dan bantuan dari banyak individu dan dermawan. Nguyen Quoc Viet, seorang dermawan di Distrik 10, Kota Soc Trang memberitahukan:

 “Ketika wabah Covid-19 merebak, banyak warga yang sedang hidup dan bekerja di Kota Ho Chi Minh telah pulang ke kampung halamannya Provinsi Soc Trang untuk menghindari wabah. Sejak itu, saya telah ikut memberikan bantuan kepada dapur makanan di Kecamatan Phu Tan untuk menyiapkan porsi-porsi makanan gratis  dan lengkap  bagi orang-orang di tempat isolasi”.

Selama beberapa tahun ini, biksuni Lien Tam juga mengadopsi banyak anak piatu yatim atau anak-anak yang menjumpai kesulitan dan  dikirim orang tuanya untuk dirawat, diantaranya ada beberapa anak yang telah mendapat perawatan dan pembelajaran untuk menjadi orang baik. Kongkretnya,  seorang lulus Universitas Ilmu Pengetahuan, Sosial dan Humaniora, seorang lulus Akademi Pedagogi, dan seorang biarawan lain yang kembali ke kehidupan sipil untuk masuk tentara. Sekarang, pagoda Buu Tam sedang menghidupi 5  orang anak yatim piatu, di antaranya ada 4 orang anak yang sedang bersekolah. Selain itu, pagoda ini juga menghidupi 20 orang lansia dan hidup sebatang kara, secara periodik memasak untuk memberikan porsi-porsi makanan vegetarian gratis pada tanggal 1 dan 14 setiap bulan kalender imlek….

Dengan sumbangannya, baru-baru ini, biksuni Thich Nu Lien Tam telah mendapat Piagam pujian yang diberikan Komite Rakyat Kabupaten Chau Thanh karena telah memberikan banyak sumbangan tipikal dalam pencegahan dan penanggulangan wabah Covid-19. Dia juga menjadi teladan cerah dalam kegiatan amal, membantu banyak orang di daerah  yang mengalami kesulitan berat untuk menggeliat diri dalam kehidupan . /.