(VOVWORLD) - Meskipun ditanam lebih lambat dibandingkan dengan berbagai spesies padi ketan biasa, saat ini, semua sawah padi ketan Khau Tan Don di Kecamatan Tham Duong, Kabupaten Van Ban, Provinsi Lao Cai mulai matang. Pernah diibaratkan oleh warga sebagai “Spesies padi ketan yang paling lezat”, hasil emping ketan yang dibuat dari jenis padi ketan ini juga terkenal dengan rasanya manis, pulen dan aromatik.
Sawah padi ketan Khau Tan Don di Kecamatan Tham Duong (Foto: VOV) |
Tham Duong merupakan sebuah kecamatan di daerah pegunungan yang rendah, jauh-nya sekitar 19 Km dari jantungnya Kabupaten Van Ban di sebelah Barat Daya. Kecamatan Tham Duong berperan penting dalam pengembangan sosial-ekonomi di Kabupaten Van Ban pada khususnya dan Provinsi Lao Cai pada umumnya. Daerah ini memiliki spesies padi ketan khusus yang tidak bisa tidak disebut yakni “Khau Tan Don”. “Khau” dalam bahasa etnis minoritas Tay yakni “ Spesies”, “Tan Don” yakni “padi ketan putih”. Berasnya berbau harum, setelah dimasak matang, nasinya pulen, rasanya manis, dan berlapis minyak yang menempel pada permukaan daun ganyong atau daun pisang saat membungkusnya.
Padi ketan Khau Tan Don adalah spesies padi ketan yang ditanam satu masa tanam setahun pada bulan Empat dan dipaneni pada bulan Sembilan kalender imleks, saat biji padi ketan matang kuning, tangkai padi indah dan bijinya bulat. Pada saat itu, warga daerah memotong setiap tandan dan memanaskannya dengan api sampai matang, kemudian menumbuknya, melepaskan kulitnya untuk berkali-kali guna menghasislkan emping ketan wangi yang pulen dan baunya harum di seluruh daerah. Itu juga merupakan makanan khas yang dipersembahkan oleh setiap keluarga kepada nenek-moyangnya dan menjadi makanan utama dalam upacara penyambutan padi baru yang diadakan warga di sana.
Menanam 40 kg jenis bibit padi ketan Khau Tan Don, diprakirakan pada tahun ini, keluarga saudari Vi Thi Son di dusun Ban Ngoang, Kecamatan Tham Duong, Kabupaten Van Ban, Provinsi Lao Cai bisa memaneni kira-kira 1,5 ton gabah. Memanfaatkan waktu saat bagian atas tangkai padi dan bau susu padinya masih utuh, saudari Son memaneninya untuk membuat emping ketan.
“Pada musim emping ketan, semua anggota keluarga saya harus bangun sejak jam 5 pagi hari untuk memotong setiap tangkai padi ketan. Setelah dipotong, harus memilih setiap tangkai padi agar yang matang medium akan dibuat menjadi emping yang enak, sedangkan tangkai-tangkai padi yang tua akan tidak cocok untuk membuat emping ketan lagi. Padi ketan yang baru dibawa kembali akan segera dibuat menjadi emping ketan, kalau dibiarkan lama, biji emping ketan akan tidak berwarna hijau dan tidak enak lagi”.
Emping ketan yang dibuat dari padi ketan Khau Tan Don (Foto: VOV) |
Warga etnis minoritas Thai di Kecamatan Tham Duong memunyai banyak metode pembuatan emping ketan. Satu kiat untuk menjaga bau wangi emping ketan yakni membakar padi ketan di atas arang bakar, setelah itu baru dimasukkan ke dalam mortar untuk ditumbuk. Selain hasil emping ketan tradisional, beberapa hasil yang dibuat dari padi ketan Khau Tan Don juga dipasarkan, sinyal awak cukup positif. Saudari La Thi Phuong, Ketua Federasi Perempuan Kecamatan Tham Duong berbagi:
“Di Kecamatan Tham Duong dibentuk 3 klub, masing-masing beranggotakan 15-20 orang perempuan. Mereka setiap tahun memaneni padi Khau Tan Don dan menghasilkan banyak produk yang berbeda, misalnya emping ketan, beras, Kue Chung (kue bacang) hitam dan sebagainya. Emping ketan yang dibuat tepat pada masa panen akan memberikan nilai ekonomi yang lebih tinggi dan sumber pendapatan yang lebih banyak kepada para perempuan”.
Pada 2020, di seluruh Kecamatan Tham Duong ada hampir 100 Hektar tanaman padi ketan Khau Tan Don. Emping ketan Khau Tan Don merupakan salah satu simbol budaya tradisional yang unik dari warga etnis minoritas di daerah setempat. Pelestarian dan pemanfaatan nilai padi ketan Khau Tan Don juga menjadi arah dasar yang diperhatikan oleh pemerintahan daerah dengan tujuan dikembangkan menjadi produk wisata yang berkait dengan wisata penguak-tabiran pada waktu mendatang, tetapi pada waktu mendesak akan dijalankan melalui Festival Aroma Emping Ketan tahunan. Hoang Giang Nam, Wakil Ketua Komite Rakyat Kecamatan Tham Duong memberitahukan:
“Festival Bau Emping Ketan diadakan dengan tujuan menciptakan prasyarat untuk mengembangkan emping ketan menjadi satu produk wisata. Berupaya supaya merek emping ketan Khau Tan Don akan dipasarkan pada tahun 2023 untuk melayani wisata komunitas”.
Emping ketan Khau Tan Don merupakan hasil padi ketan pertama di seluruh negeri yang mendapat petunjuk geografi dari Direktorat Kepemilikan Intelektual pada 2018. Pada 2020, daerah juga membuat dengan sukses merek produksi OCOP yang berbintang 4. Dengan harganya stabil yang senilai 35.000-40.000 VND perkilogram beras ketan, 100.000-120.000 VND perkilogram emping ketan, merek padi ketan wangi Khau Tan Don memberikan nilai ekonomi yang tinggi, turut meningkatkan pendapatan dan kehidupan bagi warga setempat.
Siapa pun yang pernah menikmati nasi ketan Tham Duong akan tidak bisa lupa akan bau wangi dan rasa pulen yang menarik kaki orang, agar di kemudian hari meski sudah menikmati berbagai spesies padi ketan yang lain, tetaplah ingat akan padi ketan Khau Tan Don – spesies padi ketan yang terkenal di Provinsi Lao Cai yang diibaratkan sebagai “Spesies padi ketan yang paling lezat”. /.