(VOVWORLD) - Brigadir Jenderal Le Thanh Son, Pahlawan Angkatan Bersenjata Rakyat, mantan Kepala Komando Militer Kota Can Tho, mantan Kepala Komandan Batalyon Tay Do dan kawan-kawan sekesatuan-nya telah menggerakan pembangunan lebih dari 1.000 buah rumah kasih sayang. Perjalanan selama 17 tahun melakukan penggerakan dan pembangunan rumah terkait dengan memori baik gembira maupun sedih. Kegembiraan dia digandakan ketika setiap rumah kawan sekesatuan-nya selesai.
Bapak Ba Ngay (atau Brigadir Jenderal Le Thanh Son |
Ketika pensiun pada tahun 2001, Brigadir Jenderal Le Thanh Son (atau Ba Ngay) memulai perjalanan mengunjungi lagi kawan-kawan sekesatuan. Pada tahun 2003, dia dan beberapa kawan sekesatuan yang sudah pensiun membentuk Badan Penghubung Veteran Perang Batalyon Tay Do dengan tujuan memberikan bantuan satu sama lain dalam kehidupan. Sejak itu, 1.031 rumah kasih sayang untuk kawan-kawan sekesatuan telah digerakkan untuk dibangun.
Banyak kawan sekesatuan Brigadir Jenderal Le Thanh Son menjumpai kesulitan berat, tidak cukup sandang cukup pangan, maka tidak mampu membangun rumah sehingga rumahnya kumuh saja. Memahami kesulitan yang dihadapi kawan-kawan sekesatuan yang pernah saling bahu-membahu dengan dia dalam masa perang, dia dan Badan Penghubung telah menggerakkan bantuan uang dari baik badan-badan usaha Negara maupun badan-badan usaha swasta, berbagai ormas dan instansi, pemerintahan berbagai tingkat serta para dermawan dan sebagainya. Bahkan Bapak Ba Ngay juga memberikan sebagian gaji-nya serta menggerakkan jumlah uang dari anak-cucunya. Pada permulaannya Badan Penghubung Veteran Perang Batalyon Tay Do telah menggerakkan pembangunan satu, dua, lima dan 50 buah rumah kasih sayang. Rumah-rumah pertama senilai 10 juta VND dan sekarang sebesar 40 juta VND. Total nilai 1.031 buah rumah kasih sayang diatas senilai puluhan miliar VND (sama dengan jutaan USD). Brigadir Jenderal Le Thanh Son menceritakan:
“Saya pikir bahwa ketika masih hidup, saya ingin bersama-sama dengan Badan Penghubung berupaya sekuat tenaga memberikan bantuan kepada kawan-kawan sekesatuan. Berupaya agar kawan-kawan sekesatuan-nya memiliki tempat tinggal”.
Setiap mendapat kabar bahwa kawan sekesatuan mengalami kesulitan tentang rumah, meskipun mereka hidup di tempat mana pun, Bapak Le Thanh Son siaga datang untuk melakukan survei guna menggerakkan pembangunan rumah kasih sayang. Setiap kali memulai pembangunan-nya, dia merasa sangat gembira seperti membangun rumah untuk diri sendiri dan setelah beberapa hari, dia datang untuk memeriksa dan mendesak laju pembangunan. Bagi dia, ini juga merupakan keberbagian kepada kawan-kawan sekesatuan yang sudah mempersembahkan kehidupan, gugur demi kemerdekaan dan kebebasan bangsa. Kolonel Le Trong Nghia, Anggota Badan Penghubung Batalyon Tay Do mengatakan:
“Gerakan pembangunan rumah kasih sayang yang dicanangkan Bapak Le Thanh Son telah menyerap perhatian banyak orang. Ini merupakan pekerjaan yang sesuai dengan moral warga Vietnam, sesuai dengan kebijakan jaring pengaman sosial, sesuai dengan kebijakan Negara terhadap prajurit penyandang disabilitas dan para martir”.
Pembangunan rumah kasih sayang untuk kawan-kawan sekesatuan merupakan pekerjaan yang bermakna, tapi membangun lebih dari 1.000 buah rumah kasih sayang juga merupakan pekerjaan yang dikagumi banyak orang. Demikian ditegaskan Kolonel Nguyen Thanh Phuong, Ketua Legiun Veteran Perang Kota Can Tho ketika mengungkapkan pekerjaan Badan Penghubung Veteran Perang Batalyon Tay Do dan Bapak Le Thanh Son.
“Kalau kawan sekesatuan mengalami kesulitan tentang perumahan, maka dia juga mengirimkan anggota Badan Penghubung ke sana untuk membantu dan membangun rumah. Pekerjaanya merupakan perilaku yang teramat luhur, maka telah memberikan sumbangan yang sangat besar untuk membantu para veteran perang menstabilkan kehidupan dan memiliki rumah sendiri”.
Meskiun usianya sudah lanjut, tapi Brigadir Jenderal Le Thanh Son masih tetap berpikir-pikir bagaimana membangun rumah-rumah kasih sayang untuk semua kawan sekesatuan-nya. Tidak hanya bahu-membahu dengan kawan sekesatuan dalam perang merebut kemerdekaan dan kebebasan bangsa, sekarang, dia masih tetap bahu-membahu dan berbagi kesulitan dengan kawan-kawan sekesatuan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi Bapak Ba Ngay, kalau ada kawan sekesatuan yang mengalami kesulitan, dia masih tetap datang karena dia mengerti bahwa mereka memerlukan dia dan perjalanan memberikan rumah kasih sayang yang penuh dengan rasa kawan sekesatuan masih tetap berlangsung.