(VOVWORLD) - Meninggalkan kota dengan tarap pendapatan yang menarik, saudara Hoang Seo Chan, seorang laki-laki etnis minoritas Mong yang lahir di Provinsi Lao Cai, telah memutuskan kembali ke kampung halaman dan bertekad memperkaya diri di kampung halamannya. Tidak begitu saja, dia juga berhasrat menghijaukan tanah kosong dan bukit gundul di kampung halamannya.
Saudara Hoang Seo Chan memberikan petunjuk kepada warga daerah untuk menanam pohon bibit (Foto:VOV) |
Berbincang-bincang dengan kami di kebun pembenihan pohon kayu manis, sambil menelepon untuk menerima jumlah pohon, dan alamat konkret setiap pelanggan, Hoang Seo Chan sekaligus membimbing para buruh memuat pohon bibit pohon kayu manis pada mobil untuk dibawa kepada para pembeli di huma. Dia memberitahukan sudah menggembleng diri dengan ketekunan dan keakuratan serta belajar banyak hal yang bermanfaat, terutama disiplin dan cara mengelola dan mengatur tenaga kerja dan lain-lain. Dengan pengalaman permesinan dan bahasa asing yang cukup baik untuk mengajarkan bahasa Jepang kepada para pekerja yang ingin bekerja di luar negeri, Hoang Seo Chan tinggal di Kota Hanoi untuk bekerja saat baru tiba kembali di Vietnam. Dia mengatakan:
“Saat baru kembali ke Vietnam, saya berpikir bahwa Ibukota Hanoi atau daerah mana saja juga memerlukan kontribusi, tapi kalau memberikan dedikasi kepada kota, sementara kampung halaman masih mengalami kemiskinan, maka saya akan tidak dihormati oleh semua orang. Akhirnya, saya telah berkata kepada diri sendiri bahwa saya lahir dari desa, tidak meninggalkan desa kampung halaman. Saya mempunyai pengetahuan, saya bisa langsung memberikan petunjuk kepada warga di daerah untuk melakukan usaha ekonomi, menciptakan lapangan kerja di daerah setempat dan tidak harus pergi jauh. Itulah alasannya saya memutuskan kembali ke kampung halaman dan tidak tinggal lagi di kota Hanoi”.
Saudara Hoang Seo Chan lahir di Dusun Na Pa, Kecamatan Ban Me, Kabupaten Si Ma Cai, Provinsi Lao Cai – tempat yang pada pokoknya menanam jagung di gunung batu dan melakukan peternakan kecil-kecilan maka kehidupan warga etnis minoritas Nung, Mong, Thu Lao, dan sebagainya masih mengalami banyak kesulitan dan kesusahpayahan. Oleh karena itu, ketika baru kembali ke desa, Chan telah mencari tahu tentang pola-pola pengembangan pertanian untuk diterapkan di daerah.
“Ketika datang di Kabupaten Tam Ky, Provinsi Quang Nam, saya melihat warga di sana menanam banyak pohon akasia dan ara suci, dan sebagainya. Di mana saja ada hutan yang hampir sama dengan tempat tinggal saya, namun kehidupan warga sangat baik. Saat itu, saya bertanya sendiri mengapa mereka bisa memperkaya diri, tapi kami tidak, kami bukit gundul, kenapa tidak menanam beragam jenis pohon yang bernilai seperti itu?”.
Berpikir segera bertindak, pada tahun 2017, Hoang Seo Chan menggunakan semua uang tabungan untuk melakukan investasi. Hingga sekarang, setelah enam tahun pembentukan Koperasi, Hoang Seo Chan selalu sibuk dengan banyak ide. Hoang Seo Chan membuat daftar, kemudian datang ke Institut Pertanian di Kota Hanoi untuk membeli pohon benih untuk ditanam sebagai ekperimen.
Tahun ini, ketika sudah berusia 38 tahun, Hoang Seo Chan adalah Direktur Koperasi Dusun Ban Me dengan dua kebun perbenihan yang memasok lebih dari 20.000 pohon benih pertahun, mayoritasnya adalah pohon kayu manis, trau (Vernicia montana), sua do (dalbergia tonkinensis), mindi kecil, dan sebagainya. Koperasi itu beranggotakan 30 orang dengan pendapatan stabil dari 7-10 juta VND per bulan.
Untuk memperoleh teknik pembenihan pohon, Hoang Seo Chan tidak ragu-ragu datang ke mana untuk langsung belajar, kemudian kembali memberikan petunjuk kepada warga. Dia juga memberikan bantuan pohon benih dengan pembayaran lambat tanpa suku bunga kepada banyak pemuda lain dan para kepala keluarga di Kecamanan Ban Me, memberikan petunjuk teknik secara gratis agar semua orang dengan anusias menghijaukan, berpindah dari menanam jagung ke menanam kayu manis untuk menciptakan sumber pendapatan yang stabil dan lebih tinggi. Bersamaan itu, dia juga berkoordinasi dengan Seksi Pendidikan dan Pelatihan Kabupaten Si Ma Cai untuk mengadakan sesi propaganda tentang pemilihan profesi, lapangan kerja, dan startup kepada anak-anak etnis minoritas di berbagai sekolah.
“Saya mengharapkan agar Si Ma Cai mengalami perubahan dari hari ke hari. Saya akan mengembangkan merenivasi zona ini , dari beragam jenis pohon sampai penghijauan lahan, turut menjaga sumber air yang bersih, iklim yang sejuk, pohon hutan dieksploitasi dengan sesuai dengan tarap yang diperbolehkan. Hutan adalah sejengkal tanah emas, memberikan banyak manfaat baik bagi baik perorangan maupun seluruh masyarakat di kampung halamannya’.
Semua upaya dan dedikasi Hoang Seo Chan telah dimuliakan dalam daftar teladan pemuda pedesaan tipikal di seluruh negeri dan diberikan Penghargaan Luong Dinh Cua tahun 2020 – penghargaan yang memuliakan para pemuda di pedesaan yang mencapai prestasi terkemuka dalam produksi pertanian.