(VOVWORLD) - Datang di Vietnam Selatan untuk melakukan usaha ekonomi dari Propinsi Thanh Hoa (Vietnam Tengah), setelah beberapa tahun rajin bekerja dengan usaha beternak sapi, sekarang, keluarga Ibu Hoang Thi Hung di Kecamatan Le Minh Xuan, Kabupaten Binh Chanh, Kota Ho Chi Minh menjadi salah satu keluarga petani yang pandai melakukan produksi dan bisnis.
Tidak hanya pandai dalam melakukan ekonomi keluarga, Ibu Hung juga aktif membantu para petani yang lain menggeliat untuk mengentas dari kemiskinan.
Ibu Hung dan kawanan sapi milik keluarganya (Foto: VOV) |
“Sekarang ini, harta benda yang kami miliki belum bisa dinilai secara tuntas, tetapi rumah kami yang terletak di simpang empat kecamatan, kawanan sapi, deretan rumah kos dan kebun pertanian diperkirakan senilai lebih dari 10 miliar VND. Setelah 20 tahun menegakkan usaha ekonomi, kami sedang berupaya untuk memiliki 20 miliar VND”.
Pada tahun 2004, pasutri Bu Hoang Thi Hung meninggalkan kampung halamannya di Provinsi Thanh Hoa ke Kota Ho Chi Minh untuk menegakkan usaha ekonomi. Pada tahun 2005, mereka tiba di Kecamatan Le Minh Xuan, Kabupaten Binh Chanh untuk menyewa lahan guna beternak sapi. Dengan sekitar 100 juta VND dari hasil penjualan sawah di kampung halaman, keluarga dia membeli 16 ekor sapi. Setelah 16 tahun susah-payah bekerja, sekarang jumlah kawanan sapi milik keluarga mereka telah berkembang menjadi lebih dari 150 ekor, di antaranya ada 50 ekor sapi betina. Setiap hari, kawanan sapi betina itu bisa melahirkan 4-5 ekor sapi. Ibu Hoang Thi Hung mengatakan:
“Setiap tahun, keluarga saya rata-rata memperoleh pendapatan sebanyak 500 miliar VND. Bahkan ada tahun, kami memperoleh kira-kira 1 miliar VND dari penjualan sapi. Sekarang, kami memiliki 150 ekor sapi, hingga awal bulan September yang akan datang, kawanan itu mungkin akan berkembang menjadi 180 ekor”.
Selain beternak sapi, keluarga Ibu Hung juga membeli lebih dari 1.600 meter persegi lahan di Kecamatan Le Minh Xuan untuk beternak burung walet untuk menciptakan lagi sumber pendapatan. Dia juga beternak ayam dan bebek, dan menanam sayur-sayuran demi kebutuhan keluarganya.
Untuk memiliki kawanan sapi yang sehat, Ibu Hung tidak pernah menggunakan pakan industri, maka dia selalu memotong rumput untuk memberi pakan sapi. Penggunaan pakan industri memerlukan banyak biaya, mengurangi keuntungan dan kualitas daging sapi tidak tinggi. Ketika disarankan kecamatan untuk memberi pakan sapi dengan ampas kedelai, Bapak Pham Cong Nam, suami Ibu Hung telah tiba di setiap basis produksi tahu untuk membelinya kepada sapi, oleh karena itu kawanan sapi bisa tumbuh cepat. Harga rata-rata seekor sapi dijual dengan harga 50 juta VND, setelah dikurangi biaya, bisa memperoleh keuntungan lebih dari 10 juta VND. Ladang peternakan sapi milik Ibu Hung sekarang pada pokoknya menjual sapi betina dengan harga sebanyak 30-40 juta VND per ekor. Nguyen Van Cua, Ketua Asosiasi Petani Kecamatan Le Minh Xuan memberitahukan:
“Pasutri Bu Hung sangat rajin melakukan usaha untuk mengembangkan ekonomi keluarga, di samping itu, mereka juga membantu para kepala keluarga petani tetangga tentang teknik beternak sapi. Keluarga Ibu Hung memberikan banyak bantuan kepada warga daerah setempat. Selain bantuan teknik beternak, mereka juga memberi bantuan tentang ekor benih. Warga bisa membeli sapi betina pada awal tahun dan membayar uang kepada Ibu Hung pada akhir tahun, tak usah membayarnya segera”
Di Kota Ho Chi Minh, para peternak sapi terutama untuk mendapatkan susu, jadi sedikit keluarga seperti keluarga Ibu Hung yang beternak sapi untuk mendapatkan daging. Dengan pola peternakan sapi yang memberikan efektivitas ekonomi tinggi, Ibu Hoang Thi Hung menjadi salah seorang petani tipikal yang pandai melakukan produksi dan bisnis selama bertahun-tahun di daerah. Dia mendapat kehormatan 4 kali dianugerahi gelar “Petani tipikal kota Ho Chi Minh” oleh Komite Rakyat Kota Ho Chi Minh .