(VOVWORLD) - Bapak Vuong Chinh Duc (1865 – 1947) merupakan orang satu-satunya yang diangkat oleh warga etnis minoritas Mong menjadi Raja Meo. Istana marga Vuong atau disebut Istana Raja Meo Vuong Chinh di Kecamatan Sa Phin, Kabupaten Dong Van, merupakan proyek arsitektur yang paling khas di Provinsi Ha Giang. Istana ini telah diakui oleh Negara sebagai Situs peninggalan sejarah nasional pada tahun 1993.
Pintu masuk ke Istana Raja Meo (Foto: Koran Van Hoa) |
Dulu, Raja Meo Vuong Chinh Duc menguasai daerah-daerah Quan Ba, Yen Ninh, Meo Vac, Dong Van, dan ini juga merupakan zona otonomi warga etnis minoritas Mong di Provinsi Ha Giang. Kira-kira 100 tahun yang lalu, Vuong Chinh Duc telah menyewa tukang orang Tiongkok untuk membangun Istana marga Vuong. Puluhan ribu orang Vietnam juga ikut membangun Istana Raja Meo. Biaya pembangunan sangat besar. Saudari Vuong Thi Cho, cucu Raja Meo, pemandu wisata situs peninggalan sejarah Istana Raja Vuong menceritakan:
“Bapak Vuong Chinh Duc juga disebut Vang Giong Lung, nama warga etnis minoritasnya. Dia merupakan pemimpin di daerahnya. Ia lahir pada tahun 1865 dan meninggal dunia pada tahun 1947 pada usia 82 tahun. Dia dimakamkan di jurang belakang gunung, kira-kira 3 Km dari Istana. Namun yang lebih banyak diketahui ialah anak laki-lakinya yang kedua, bapak Vuong Chi Sinh. Bapak Vuong Chi Sinh merupakan teman ikatan bersaudara dengan Presiden Ho Chi Minh. Dia pernah menjadi anggota Majelis Nasional angkatan pertama dan angkatan ke dua, dan menjadi Ketua pertama Kabupaten Dong Van”.
Kalau dilihat dari puncak gunung, Istana Marga Vuong laksana cangkang kura-kura, menonjol dan megah di tengah-tengah lembah Sa Phin. Istana ini dirancang sebagai satu benteng yang kokoh dan mengelilingi Istana adalah satu barisan gunung tinggi, tampak seolah-olah memeluk seluruh Istana. Istana Marga Vuong merupakan satu bangunan yang sangat besar dan tipikal dari satu marga yang kaya di daerah pegunungan. Di luar Istana ada dua gardu pertahanan, kuburan anak - cucu bapak Vuong Chinh Duc. Di Istana ada gudang senjata, gudang emas, perak, uang tunai, gudang narkotika, ruang keluarga, ruang kerja dan sebagainya. Istana ini juga diperindah dengan kebun pohon buah-buahan dan kebun bunga yang mengelilingi-nya. Ciri khas Istana Raja Meo ialah struktur dan pengaturan kamar tidur, kamar tamu dan kamar kerja yang meniru seperti benteng miniatur. Motif batu dan kayu di istana ini diukir secara canggih dan indah, melambangkan kekayaan dan kebangsawan.
Para wisatawan mengunjungi Istana Raja Meo (Foto: Koran Van hoa) |
Setiap hari, Istana Marga Vuong menyambut cukup banyak tamu dalam dan luar negeri. Untuk pertama kalinya mengunjungi Istana Marga Vuong, Ben Brenner, wisatawan dari negara bagian California, Amerika Serikat mengatakan:
“Saya sangat suka mendengarkan kisah-kisah sejarah tentang rumah ini. Arsitektur-nya meliputi tiga ragam, yaitu: Eropa, etnis minoritas Mong dan Tiongkok yang dikombinasikan secara sangat indah. Yang paling mengesankan ialah arsitektur dan kisah sejarah bangunan yang berusia 100 tahun ini”
Pada tahun 2004, Keluarga Marga Vuong memutuskan menyerahkan Istana Marga Vuong kepada Negara untuk dikonservasikan. Sejak itu, tempat ini menjadi obyek wisata. Ketika mengunjungi Provinsi Ha Giang, para wisatawan tidak bisa melewati tujuan wisata yang menarik ini. Menguak tabir Istana Marga Vuong, mengunjungi pasaran di depan Istana, lalu dari tempat persinggahan ini para wisatawan bisa melihat alam sekitar dan mengunjungi situs peninggalan sejarah di Provisni Ha Giang.