(VOVWORLD) - “Jalan peta” merupakan jalan utama ke Cu Lao Rua, di Kecamatan Thanh Hoi, Kotamadya Tan Uyen, Provinsi Binh Duong, Vietnam Selatan. Jalan tersebut dinamakan oleh warga sebagai “jalan peta” sejak saat Bapak Mai Song Be, mantan Ketua Persatuan Wartawan Provinsi Dong Nai memamerkan 40 gambar keramik yang berbentuk peta tentang laut dan pulau pada bulan 4/2019.
Bapak Mai Song Be memperkenalkan peta kepada para wisatawan (Foto: truyenhinhdulich.vn) |
Jalan peta ini panjangnya 500 meter dengan 40 peta yang dibuat dari keramik dan diletakkan di atas kerangka besi, jaraknya kira-kira satu meter dari permukaan tanah. Di sepanjang sisi sebelah kanan jalan ini, gambar-gambar diatur secara rasional. Setiap gambar diletakkan dengan jarak kira-kira 20 meter yang berkelok-kelok sepanjang jalan ini laksana bentuk lengkung huruf S dari negeri Vietnam.
Semua peta dari keramik itu dilukiskan menurut model peta dalam buku dengan judul: “Hoang Sa – Truong Sa, Argumentasi dan event” ciptaan peneliti Dinh Kim Phuc. Karena menginginkan agar peta-peta itu hidup selama-lamanya dengan waktu maka Bapak Mai Song Be, pemilik karya tersebut telah memilih bahan keramik untuk memanifestasikan ide-nya. Setiap peta yang dibuat dari keramik itu dibakar dalam suhu 1.250 derajat selsius maka ciri-nya sangat tajam.
Bapak Mai Song Be memberitahukan bahwa dia membuat jalan peta dari keramik ini dengan tujuan mendidik semua warga daerah pada umumnya dan generasi muda pada khususnya untuk lebih mengerti tentang kedaulatan terhadap dua kepulauan Hoang Sa (Paracel) dan Truong Sa (Spratly), sebagian organik yang suci dan sudah ada sejak lama dari Tanah Air Vietnam. Dia mengatakan:
“Peta kertas tidak bisa dipamerkan di luar kalau ada hujan dan angin maka saya telah membuat peta dari keramik. Saya ingin mendidikkan tradisi mencintai laut dan pulau serta Tanah Air kepada generasi muda. Saya juga berharap supaya akan ada banyak dermawan yang memberikan donor sehingga saya terus membuat banyak peta keramik tentang laut dan pulau untuk menegaskan kedaulatan nasional”.
Setiap hari, ada banyak wisatawan yang mengunjungi peta jalan tersebut (Foto: truyenhinhdulich.vn) |
Dengan tujuan membantu anak-cucu di kemudian hari mencatat bahwa dua Kepulauan Hoang Sa dan Truong Sa adalah sebagian organik dari Tanah Air, dalam waktu masih bekerja sampai pensiun, Bapak Mai Song Be telah memobilisasi modal sosial untuk membuat 3 perangkat peta dari keramik tentang kedaulatan terhadap laut dan pulau. 40 peta yang diletakkan di jalan tersebut merupakan perangkat peta dari keramik yang ketiga. Sebelumnya, dia telah membuat satu perangkat peta dari keramik yang dipamerkan di Museum Provinsi Dong Nai dan satu perangkat lainnya dipamerkan di pulau Truong Sa Besar, di Kepulauan Truong Sa.
Sepanjang masa setahun ini, “Jalan peta” di Kecamatan Thanh Hoi tidak hanya menpropagandakan pengetahuan tentang laut dan pulau kepada warga Provinsi Binh Duong saja, melainkan juga merupakan destinasi yang menarik bagi para wisatawan ketika mengunjungi Cu Lao Rua ini. Tran Cong Danh, seorang wisatawan yang mengunjungi peta jalan tersebut telah memahami secara jelas kedaulatan Vietnam terhadap laut dan pulau. Dia mengatakan:
“Saya sangat menyetujui kata-kata Bapak Mai Song Be bahwa kita harus memberikan ilham kepada anak-cucu agar mereka mengerti nilai rasa cinta terhadap kampung halaman dan Tanah Air. Agar generasi muda bisa mengerti, dari sekarang juga harus bersinergi dengan Bapak Mai Song Be untuk melakukan hal yang punya makna ini”.
Bagi warga di Kecamatan Thanh Hoi, setiap hari melewati jalan ini, keindahan setiap peta yang diletakkan di sepanjang jalan yang berkelok-kelok ini selalu memperingatkan mereka harus selalu berkiblat ke laut dan pulau kampung halaman dengan pekerjaan-pekerjaan yang praksis dan lebih berarti. Sementara itu, Nguyen Thanh Huyen, Direktur Pusat Kebudayaan, Informasi dan Olahraga Kotamadya Tan Uyen, Provinsi Binh Duong menyatakan bahwa pengaturan perangkat peta dari keramik di Kecamatan Thanh Hoi tidak hanya turut mempropagandakan kedaulatan laut dan pulau Vietnam saja, melainkan juga turut menciptakan aksentuasi dalam eko-wisata di daerah ini. Ketika datang untuk menikmati keindahan jalan peta, para wisatawan bisa melihat sebagian organik Tanah Air Vietnam. Dari situ, setiap orang juga ingin memberdayakan dan mendidik semangat patriotisme serta pemahaman membela kedaulatan laut dan pulau kepada generasi-generasi di kemudian hari.