(VOVWORLD) - Pola menanam rebung bambu sangat populer di Provinsi Ca Mau, tapi pada pokoknya dilakukan di lahan tawar. Dengan keinginan mencari arah baru bagi lahan asin, Bapak Nguyen Trung Duc di Kotamadya Cai Nuoc, Kabupaten Cai Nuoc telah datang ke Provinsi Ben Tre untuk belajar pengalaman. Dia telah berhasil dalam menanam rebung bambu di daerahnya yang iklimnya buruk. Selain itu, dengan sifatnya yang rajin, dia telah melaksanakan pola-pola yang lain di lahan yang dimiliki keluarganya untuk meningkatkan pendapatan.
Bapak Nguyen Trung Duc (Foto: VOV) |
Sebelum hidup di Kotamadya Cai Nuoc, Nguyen Trung Duc banyak berpengalaman menanam palawija di tanah asin di Kabupaten Nam Can. Keluarga dia memiliki lahan 4 Hektar untuk budidaya udang. Tidak memboroskan sumber lahannya, dia telah datang ke Provinsi Ben Tre untuk belajar pola-pola pengembangan ekonomi. Dia menemukan bahwa jenis bambu Manh Tong mudah ditanam dan tidak memerlukan banyak perawatan, maka dia telah membeli pohon bibit untuk coba menanamnya.
Pada permulaannya, penanamannya telah sukses, tapi produktivitasnya tidak seperti yang diharapkan. Dia menanam rebung sambil mencari tahu tentang teknik dan sekarang sudah menguasai cara menjaga kelembaban bagi pangkal rebung bambu Manh Tong dengan menggunakan bermacam jenis kulit pohon dan daun kering. Petani ini juga menguasai cara merawat akar secara cocok untuk mencapai kualitas. Untuk meningkatkan produktivitas, pada awal musim hujan, dia memberi pupuk sekali. Sampai akhir musim hujan, dia memberi pupuk lagi agar pohon rebung bisa mengatasi musim kekeringan asin. Khususnya pada musim kemarau puncak 2019-2020, dia telah membeli satu sistem mesin penyiraman untuk memaksimalkan kualitas rebung.
Dia memberitahukan bahwa karena ditanam di lahan masam asin, maka pada medio musim hujan, rebung akan memcapai kualitas sebaik-baiknya dan kapasitas setinggi-tingginya. Dengan luasnya kurang dari 3.000 meter persegi, keluarga dia telah memperoleh pendapatan senilai puluhan juta VND per panen. Selain itu, keluarga dia juga bisa menjual kepada warga di daerah hampir 300 pohon rebung bibit, masing-masing senilai 50.000-60.000 VND. Dia memberitahukan :
“Sebelumnya pada akhir panen, saya baru memberi pupuk NPK kepada rebung. Pada akhir bulan Oktober, tidak ada hujan, saya memberi pupuk lagi agar rebung cukup daya tahan untuk mengatasi musim kemarau. Saya hanya memberi pukuk kepada rebung bambu dua kali setahun”.
Dengan sifatnya yang rajin di area seluas hampir 4 Hektar, selain membudidayakan udang dan menanam rebung bambu, dia juga membudidayakan ikan air tawar, di tepi kolam ditanam pohon buah naga. Pola-pola ekonomi terpadu telah memberikan hasil guna ekonomi yang baik dan pendapatan yang tinggi. Di antaranya, pola menanam rebung bambu telah menjadi arah baru bagi warga di daerah setempat. Pham Van Den, Ketua Asosiasi Petani Kotamadya Cai Nuoc, Kabupaten Cai Nuoc menilai:
“Pola multi pohon dan multi unggas yang dilaksanakan Bapak Duc telah digelar secara berhasil-guna di daerah. Dia juga haus mencari tahu dan belajar pengalaman di daerah-daerah yang lain, maka kualitas rebung-nya sangat baik, hasil gunanya tinggi, rata-rata satu pohon rebung bambu menghasilkan 2 Kg umbi. Para pedagang datang di rumahnya untuk membeli rebung bambu”.
Meskipun sudah berusia lebih 75 tahun, tapi Bapak Nguyen Trung Duc tetap berpikir bahwa bekerja justru merupakan sumber kegembiraan. Menurut dia, mencari tahu dan memanfaatkan dengan baik potensi yang dimiliki keluarganya dan daerah tidak hanya menciptakan sumber pendapatan bagi keluarga saja, melainkan juga menjadi teladan bagi anak-cucu supaya kian menghormati nilai dari kerja.