(VOVWORLD) - Pelatih Mai Duc Chung baru saja membantu Tim Sepak Bola Putri Vietnam membela dengan sukses medali emas di SEA Games 32- medali emas ke-empat yang berturut-turut dan medali emas kedelapan yang diraih Tim Sepak Bola Putri Vietnam di arena permainan SEA Games.
Ini juga merupakan rekor capaian Tim Sepak Bola Putri Vietnam dan pelatih Mai Duc Chung diri sendiri yang belum pernah ada dan sulit diraih di arena regional, menunjukan bahwa dia sungguh-sungguh adalah pelatih yang mahir dari sepak bola putri Vietnam.
Pelatih Mai Duc Chung (Foto: VOV) |
Tim Sepak Bola Putri Vietnam telah mencapai kemenangan dengan skor 2-0 atas Tim Sepak Bola Putri Myanmar dalam pertandingan final SEA Games 32 untuk keempat berturut-turut dan kali kedelapan menjadi juara dalam sejarah kejuaraan. Dalam pertandingan ini, Tim Sepak Bola Vietnam harus menderita tekanan-tekanan besar karena banyak pemain yang cedera. Tapi, berkat kepandaian melatih dari Pelatih Mai Duc Chung, maka para “gadis berlian” itu tidak hanya berhasil membela keunggulan yang dimiliki saja melainkan juga “menabur kesedihan” kepada lawannya dengan gol penentu yang dicetak oleh pemain Thanh Nha.
Bagi pelatih Mai Duc Chung sendiri, dia telah meninggalkan citra yang sangat mengharukan di SEA Games 32 ketika tangannya memegang pengeras suara dan berlari sepanjang jalan pitch tribun B Stadion Olimpiade untuk berterima kasih kepada semua orang yang telah berjalan seperjalanan dengan Tim Sepak Bola Putri Vietnam. Apabila berada di Stadion Olimpiade saat itu, semua orang bisa merasakan keharuan dan kebahagiaan pelatih yang berusia 74 tahun itu. Bapak Mai Duc Chung mengakui:
“Hingga saat ini, dalam hati saya tetap penuh dengan perasaan dan keharuan. Saat turnamen dimulai, itu adalah tanggung jawab pelatih, kami berpikir bagaimana Tim Sepak Bola Putri akan bertanding sebaik-baiknya. Dan ini merupakan kali yang teramat bersejarah bagi Tim Sepak Bola Putri Vietnam, merupakan kali keempat yang berturut -turut kami merebut medali emas. Pastilah bahwa di kawasan Asia Tenggara belum ada negara mana pun yang Tim Sepak Bola Putri-nya merebut medali emas untuk keempat kalinya yang berturut-turut seperti kami. Itu merupakan prestasi yang luar biasa”.
Untuk ke-empat kali-nya memperoleh Kejuaraan SEA Games yang yang berturut-turut, Tim Sepak Bola Putri Vietnam telah menghadapi banyak kesulitan, bahkan menderita cedera. Kemenangan tersebut merupakan kemenangan kolektif, tapi orang yang meninggalkan rekam jejak terbesar adalah pelatih Mai Duc Chung. Dengan medali emas SEA Games 32, pelatih Mai Duc Chung telah memiliki koleksi delapan medali emas di arena permainan ini. Pelatih yang berusia 74 tahun itu telah menjadi ahli strategi yang paling kaya dengan prestasi dalam sejarah SEA Games dan sejarah persepakbolaan putri Vietnam.
Tim Sepak Bola Putri Vietnam yang merebut medali emas keempat yang berturut-turut di arena SEA Games (Foto: VOV) |
Pelatih Mai Duc Chung menaklukkan delapan medali emas SEA Games dalam waktu 20 tahun (dari tahun 2003 sampai tahun 2023). Sepanjang masa tersebut, dia telah memimpin banyak generasi pemain sepak bola Vietnam untuk mengalami banyak pasang surutnya waktu. Bahkan, diantara para siswanya sekarang ada orang yang telah menyukseskan jabatan sebagai pelatih, tapi dengan cinta dan pengabdian pada sepak bola putri, dia tetap di sana untuk membantu sepak bola putri Vietnam mendominasi sepak bola Asia Tenggara.
“Itu memang semangat. Saya tetap berpikir-pikir tentang perkembangan sepak bola putri tanah air. Saya hanyalah burung layang-layang kecil yang ingin menyumbangkan tenaga saya bagi perkembangan sepak bola tanah air”.
Puncak usaha Mai Duc Chung harus disebutkan pada awal tahun 2022, dengan di bawah pimpinan dia, Tim Sepak Bola Putri Nasional Vietnam dengan terkemuka meraih tiket terakhir untuk memasuki World Cup 2023. Ini untuk pertama kalinya dalam sejarah, satu tim sepak bola nasional Vietnam pada umumnya dan satu tim sepak bola putri pada khususnya bertanding di satu kejuaraan internasional.
Yang patut dikatakan bahwa hasil tersebut direbut ketika tim sepak pola pimpinan dia mengalami banyak kerugian besar di masa sebelum dan sepanjang kejuaraan akibat Pandemi Covid-19. Setelah meninggalkan arena permainan SEA Games 32, pelatih Mai Duc Chung dan para siswanya akan terus berlatih dan menyiapkan pertandingan-pertandingan World Cup 2023. Pelatih Mai Duc Chung memberitahukan:
“Sebagai pelatih, kami harus menderita semua tekanan baik yang besar maupun yang kecil. Ini arena permainan besar di dunia ada tekanan-tekanan lain. Sementara Tim Sepak Bola Putri Vietnam untuk pertama kalinya berpartisipasi padanya, keterampilannya belum sama dengan tim-tim sepak bola yang besar. Tapi ini merupakan peluang yang sangat baik bagi seluruh tim untuk belajar saat bertanding di arena permainan internasional. Menyanyikan Lagu Nasional, memberi hormat pada bendera Vietnam di negara mereka adalah kehormatan besar bagi Tim Sepak Bola Putri Vietnam”.
Dengan semua yang sudah dilakukan, pelatih Mai Duc Chung pantas menjadi patung monumen, seorang pelatih legendaris dari sepak bola putri Vietnam.