Saudara Tran Nhu Kien dan kawanan babinya (Foto: VOV)

Lahir dan disebarkan  di Kabupaten Binh Luc, Provinsi Ha Nam, Vietnam Utara, sejak berusia 16 tahun pada tahun 1993, pemuda Tran Nhu Kien memutuskan datang ke Kabupaten Yen Chau, Provinsi Son La untuk menegakkan usaha dengan keinginan mengentas dari kemiskinan. Dia bersama-sama dengan para teman ke semua tempat di dusun dan desa di Kabupaten Yen Chau untuk bekerja sebagai tukang perkayuan dan membangun rumah untuk warga di daerah setempat. Setelah beberapa tahun berhemat dan mengumpulkan dana, dia memutuskan membeli lahan untuk menanam jagung, ubi dan singkong. Dia mengatakan:

 “Saya berpikir akan tidak bisa memperkaya diri apabila terus  bekerja sebagai buruh  sewaan atau menanam jagung dan sinkon,  maka saya telah memutuskan untuk  beternak babi agar pertama, menciptakan lapangan kerja untuk keluarga saya, kemudian menggunakan limbah untuk menyuburkan pohon-pohon. Pola itu mencapai hasil guna  yang sangat tinggi, melindungi lingkungan sekaligus merawat pepohonan dengan baik”.

Pada tahun 2008, dia menanggungkan harta benda-nya untuk meminjam 300 juta VND dari Agribank Kabupaten Yen Chau, menanam modal untuk membangun kandang, membeli 10 ekor babi betina dan hampir 100 ekor babi pedaging untuk dipelihara sesuai dengan keamanan biologi. Hingga sekarang, kawanan babi-nya mencapai lebih dari 1.200 ekor yang diternak sesuai dengan proses tertutup, kuantitas setiap tahun mencapai 35-40 ton, pendapatan-nya lebih dari 10 miliar VND dan menciptakan lapangan kerja yang stabil  bagi 7  orang di daerah setempat dengan gaji sebanyak  lebih dari 4,5 juta VND per bulan.

7 Hektare pohon kelengkeng yang matangnya lambat dan lebih dari satu Hektar mangga berkulit hijau milik saudara Kien (Foto; VOV)

Pada tahun 2019, ketika pasar tergoyang oleh banyak kesulitan akibat wabah kolera babi Afrika, dia telah cepat menangkap pasar, menyesuaikan volume penjualan agar cocok dengan kenyataan, membantu keluarga sendiri dan para anggota Koperasi tidak mengalami kerugian, tapi sukses dalam masa wabah, melalui itu memanifestasikan keberanian petani pada periode baru.  

Selain beternak babi, saudara Kien juga menanam 7 Hektare pohon kelengkeng yang matangnya lambat dan lebih dari satu Hektar mangga berkulit hijau. Semua area penanaman pohon buah-buahan tersebut juga dilaksanakan sesuai dengan standar VietGAP. Khususnya, pada tahun 2022, omset dari pohon buah-buahan mencapai lebih dari 700 juta VND. Tidak hanya pandai melakukan usaha ekonomi, dia juga memberi bantuan teknik ternak dan cocok tanam kepada  kepala-kepala keluarga miskin anggota Asosiasi Petani di dusun dan kecamatan.

Dia telah membentuk Koperasi Phuong Nam yang beranggotakan 10 orang. Hingga sekarang, Koperasi tersebut telah memiliki lebih dari 100 Hektare pohon buah-buahan dan 2.500 ekor babi pedaging sesuai dengan proses peternakan tertutup, omset- nya diprakirakan mencapai lebih dari 15 miliar VND per tahun. Saudara Lu Van Duong, di Kecamatan Chieng Sang, Kabupaten Yen Chau, Provinsi Son La – seorang anggota Koperasi Phuong Nam memberitahukan:

 “Dulu, kami tidak melakukan cocok-tanam sesuai dengan skalanya, maka produktivitasnya tidak tercapai. Sejak masuk Koperasi, saya dan para anggota telah  bercocok tanam sesuai dengan perancangan dan skala, maka barangnya lebih banyak dan produktivitasnya juga lebih tinggi dibandingkan dengan saat belum masuk Koperasi. Dulu, kami harus mengusahakan output sendiri, sekarang, pedagang tiba di kebun kami untuk membeli buah-buahan maka kami sangat tenang menanam kelengkeng”. 

Dengan upaya sendiri, berani berpikir dan berani bertindak serta menjadi petani miliarder, selama bertahun-tahun ini, saudara Tran Nhu Kien telah mendapatkan banyak piagam pujian yang diberikan berbagai tingkat dan instansi demi prestasi dalam pandai melakukan produksi dan bisnis, membantu anggota Asosiasi petani mengentas dari kemiskiman dan kelaparan serta menciptakan lapangan kerja untuk para pekerja di daerah setempat. Pada tahun 2021, dia dipilih menjadi salah seorang di antara 63 Petani Vietnam tipikal.