(VOVWORLD) - Di Kota Ho Chi Minh, ada satu Situs peninggalan nasional yang sangat khusus, dimana Presiden Ho Chi Minh pernah tinggal selama 9 bulan sebelum berangkat ke luar negeri guna mengusahakan jalan untuk menyelamatkan Tanah Air. Itulah rumah nomor 1-2-3 Quai Testard, Cho Lon, sekarang adalah jalan Chau Van Liem nomor 5, subdistrik 14, distrik 5. Rumah kecil dan lugas yang menyimpan jejak kaki Beliau dalam perjalanan mengusahakan jalan untuk menyelamatkan Tanah Air, sekarang dipanggil dengan nama terhormat dan dekat “Rumah Paman Ho”.
Situs peninggalan sejarah di jalan Chau Van Liem nomor 5 diakui sebagai Situs peninggalan sejarah nasional (Foto: VOV) |
Nama lengkap Situs peninggalan sejarah Jalan Chau Van Liem nomor 5 ialah “Tempat dimana Nguyen Tat Thanh tinggal sebelum berangkat ke luar negeri guna mengusahakan jalan untuk menyelamatkan Tanah Air”. Menurut sejarah, rumah ini dulu adalah markas satu cabang Perusahaan Lien Thanh. Pada tanggal 19 September 1910, dengan bantuan dari organisasi Lien Thanh, seorang patriot muda yang bernama Nguyen Tat Thanh berangkat dari Kota Phan Thiet ke Kota Sai Gon (yang sekarang adalah Kota Ho Chi Minh) dengan surat keterangan pribadi yang bernama Nguyen Van Ba. Nguyen Van Ba telah tinggal di rumah nomor 1-2-3 Quai Testard Cho Lon, sekarang adalah jalan Chau Van Liem nomor 1-3-5 untuk bekerja dan menunggu kesempatan pergi ke luar negeri. Selama 9 bulan tinggal di sana, Nguyen Van Ba bekerja di sebuah sekolah pendidikan montir, menjual koran di pelabuhan dagang di distrik 5 untuk mencari nafkah dan mencaritahu tentang kehidupan warga serta situasi perjuangan berbagai kelas pekerja di Vietnam Selatan. Pada tanggal 5 Juni 1911, Nguyen Tat Thanh dengan nama Van Ba telah naik ke kapal Latouche Treville selaku pembantu koki, meninggalkan Pelabuhan Nha Rong ke luar negeri guna mengusahakan jalan untuk menyelamatkan Tanah Air.
Rumah dimana Presiden Ho Chi Minh tinggal pada 109 tahun yang lalu sekarang berdiri secara sembunyi dan lugas di satu kawasan perempatan di jalan Chau Van Liem, distrik 5. Saudari Nguyen Thi Thu Thuy, presenter di situs peninggalan sejarah ini, memberitahukan bahwa banyak orang yang untuk pertama kalinya datang di sini merasa terheran ketika mengetahui bahwa ini merupakan situs peninggalan sejarah khusus yang menyimpan bekas yang ditinggalkan Presiden Ho Chi Minh.
“Hal yang mendapat paling banyak perhatian para wisatawsan ialah proses mengusahakan jalan untuk menyelamatkan Tanah Air dari Presiden Ho Chi Minh dengan nama Nguyen Tat Thanh pada waktu itu., Beliau bekerja apa, tinggal di mana, dan mengapa tinggal di rumah ini pada waktu itu? Pada hari-hari raya atau hari-hari peringatan, ada banyak pemuda yang mengunjungi situs peninggalan sejarah ini”.
Ruang pemaperan di lantai satu (Foto: VOV) |
Pada akhir tahun 1988, Kementerian Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Vietnam memutuskan mengakui rumah Jalan Chau Van Liem nomor 5 sebagai Situs peninggalan sejarah nasional, dan memanggil situs peninggalan ini dengan nama yang sangat dekat “Rumah Paman Ho”. Hampir 110 tahun sudah lewat, arsitektur kuno rumah ini tetap dijaga secara utuh nilainya. Ibu Tran Thi Lan, mantan Kepala Kantor Penelitian urusan penyusunan dokumen situs peninggalan sejarah, Pusat Konservasi Situs Peninggalan Sejarah, dari Dinas Kebudayaan, Olahraga dan Pariwisata Kota Ho Chi Minh mengatakan bahwa Situs peninggalan sejarah ini punya nilai yang sangat khas, menandai tonggak penting dalam perjalanan mengusahakan jalan untuk menyelamatkan Tanah Air dari Presiden Ho Chi Minh. Terbanding dengan waktu tinggal di luar negeri di kemudian hari, waktu 9 bulan tinggal di rumah itu tidak panjang tetapi merupakan tempat dimana Presiden Ho Chi Minh telah memperoleh cara pandang nyata tentang situasi perjuangan revolusioner dalam negeri:
“Di seluruh negeri ada banyak situs peninggalan sejarah tentang Presiden Ho Chi Minh. Meski luasnya peninggalan sejarah ini tidak besar, tapi nilai dan maknanya sangat penting. Presiden Ho Chi Minh sudah tinggal di sini dalam satu situasi yang sangat sulit, hanya mendapat bantuan dari orang-orang dekat, tetapi Beliau telah berhasil mengatasi semuanya untuk mencaritahu tentang jalan menyelamatkan Tanah Air”.
Situs peninggalan sejarah di jalan Chau Van Liem nomor 5 menjadi destinasi terbiasa bagi para anggota Liga Pemuda Komunis Ho Chi Minh (Foto: VOV) |
Bapak Huynh Hoang Anh Tuan, Kepala Kantor Kebudayaan – Kesenian, Pusat Kebudayaan Distrik 5, unit pengelola situs peninggalan sejarah ini, mengatakan bahwa pada hari-hari raya seperti Hari Berdirinya Partai Komunis Vietnam (3/2), Hari Pembebasan Vietnam Selatan dan Penyatuan Tanah Air (30/4), khususnya Hari Peringatan Lahirnya Presiden Ho Chi Minh (19/5), “Rumah Paman Ho” menyerap kedatangan banyak wisatawan untuk berkunjung dan membakar hio. Banyak pemuda mendapat kehormatan menjadi anggota Partai Komunis Vietnam di situs peninggalan sejarah ini:
“Situs peninggalan sejarah ini sudah direnovasi berkali-kali, yang terkini pada tahun 2019. Rumah sejarah ini sekarang kelihatan lebih khitmad, segi luar tetap dipertahankan, tetapi di segi dalam lebih indah. Setiap tahun, Pusat Kebudayaan Distrik 5 mengadakan Perjalanan warga negara datang ke situs peninggalan sejarah dan budaya. Di antaranya ada 2 destinasi yang sering dikunjungi ialah situs peninggalan sejarah di jalan Chau Van Liem nomor 5, dan Rumah Sakit Tropis – tempat gugurnya Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam yang pertama, Tran Phu”.
Sekarang ini instansi kebudayaan Kota Ho Chi Minh sedang terus mengoleksi dan melengkapi dokumen untuk memperkenalkan Situs peninggalan sejarah di Jalan Chau Van Liem nomor 5 kepada lebih banyak penduduk. Yang terkini, seragam kain cotton warna putih, sepasang sandal karet dan sebuah telepon yang pernah Presiden Ho Chi Minh pakai juga ditambahkan dan dipamerkan di lantai 1 agar ruang pameran lebih kaya raya. “Rumah Paman Ho” selalu dibuka dan ada pemandu untuk menyampaikan informasi kepada para pengunjung. Menurut perjalanan waktu, situs peninggalan sejarah ini semakin punya daya sebar, menjadi kebanggaan Organisasi Partai, pemerintahan dan rakyat kota yang bernama Presiden Ho Chi Minh.