(VOVWORLD) - Upadhaya Tran Van Tha, berusia 55 tahun, adalah orang yang menguasai pengetahuan tinggi, dan telah lulus Universitas dengan gelar magister Buddhisme di Sri Lanka.
Sekarang, dia memegang jabatan sebagai Wakil Ketua Badan Eksekutif Pengurus Besar Sangha Buddha Vietnam di Provinsi Soc Trang, Sekretaris Jenderal Asosiasi Persatuan Biksu-Biksuni Patriotik Provinsi Soc Trang, pemimpin pagoda Serey Tamon (atau disebut pagoda Ta Mon). Sebagai orang yang berhati mulia yang tinggi, dicintai dan dihormati oleh penganut dan warga daerah setempat.
Upadhaya Tran Van Tha (Foto: Ngoc Anh) |
Pagoda Ta Mon pimpinan Upadhaya Tran Van Tha merupakan salah satu pagoda di mana ada para biksu-biksuni yang menguasai taraf pengetahuan yang paling tinggi di Provinsi Soc Trang. Di sana ada tiga pendeta yang adalah magister Buddhisme, empat pendeta yang menamatkan universitas dan ada banyak biksu-biksuni yang sedang belajar di Sekolah Pemupukan Budaya Pali Nam Bo (Provinsi Soc Trang), Akademi Theravada Khmer (Kota Can Tho). Pendeta Kim Chi Thanh di pagoda Ta Mon memberitahukan:
“Upadhaya Tran Van Tha menempuh kuliah di Universitas di Myanmar dan adalah Magister Buddhisme di Sri Lanka. Dia selalu memperhatikan para siswanya di pagoda. Khususnya, dia sangat memperhatikan pembelajaran para pelajar dan biksu-biksuni sehingga mereka bisa menempuh kuliah di beberapa negara asing. Pada musim panas, dia membimbing pembukaan kursus-kursus pengajaran huruf Khmer untuk para pelajar dan penganut. Dia seorang bergengsi dan dicintai serta dihormati para penganut”.
Pada tahun 1991, saat berusia 23 tahun, pemuda Tran Van Tha masuk ke pagoda Ta Mon (Kecamatan Vien Binh, Kabupaten Tran De, Provinsi Soc Trang). untuk menjalani kehidupan beragama. Haus belajar dan pintar, dia telah diberi syarat untuk belajar kebudayaan Pali tingkat dasar di beberapa pagoda dan Sekolah Pali Nam Bo. Pada tahun 2000 dia pergi menempuh kuliah di Myanmar.
Pada tahun 2008, setelah mendapat gelar Magister Buddhisme di Universitas KELANIYA di Sri Lanka (negara yang memiliki kesarjanaan Buddhis yang terkenal di dunia), Upadhaya Tran Van Tha pulang kembali ke kampung halaman dan diangkat menjadi pemimpin pagoda Ta Mon hingga sekarang. Karena suka belajar maka Upadhaya Tran Van Tha sangat memperhatikan dan menciptakan syarat yang paling baik bagi para biksu-biksuni untuk belajar agama dan belajar huruf. Pada musim panas, dia secara rutin membimbing penyelenggaraan krusus pengajaran huruf Khmer bagi anak-anak di dusun.
Pagoda Ta Mon (Foto: Ngoc Anh) |
Upadhaya Tran Van Tha juga bersama-sama dengan para biksu-biksuni di pagoda Ta Mon mendidik, mengajar kejuruan, dan menciptakan lapangan kerja bagi warga dan pengangut daerah setempat. Upadhaya Tran Van Tha mengatakan:
“Di pagoda ada bengkel pengerjaan kayu, bengkel pengerjaan besi, dan sebagainya, warga bisa masuk untuk belajar kejuruan, setelah menjadi tukang bisa bekerja di luar. Selama waktu menjalani kehidupan beragama di pagoda, penganut juga dapat belajar kejuruan, maka ketika kembali ke kehidupan biasa, mereka bisa bekerja sebagai tukang kayu, tukang pembangunan, pelukis, arsitek untuk mencari nafkah. Perbaikan dan pembangunan pagoda biasanya dilaksanakan kelompok tukang di pagoda. Melalui itu menciptakan lapangan kerja bagi para penganut, dan tenaga kerja setempat”.
Tidak hanya mengurusi dengan baik pekerjaan keagamaan, Upadhaya Tran Van Tha juga dengan cermat memikirkan pekerjaan jaring pengaman sosial. Dia menggerakkan para penganut supaya menyumbangkan puluhan ton beras, sayur-sayuran, ubi-ubian, dan barang esensial untuk membantu warga yang terkena dampak akibat pandemi Covid-19. Selama pandemi Covid-19 warga miskin telah mendapat bantuan materiil dari warga, orang lansia yang hidup sebatang kara dibawa ke pagoda untuk dirawat. Tersentuh oleh hati Upadhaya Tran Van Tha, Bapak Lam Thuong, warga di Kecamatan Vien Binh mengatakan:
“Upadhaya Tran Van Tha sangat menyayangi dan membantu warga serta membantu anak-anak untuk bersekolah. Dia berpengetahuan tinggi, berhati nurani dan berwibawa di daerah. Kami sangat mencintai dan menghormati dia”.
Sebagai teladan yang cerah tentang semangat belajar, Upadhaya Tran Van Tha selalu mengingatkan penganut dan biksu-biksuni supaya harus haus belajar, belajar sendiri kapan pun dan di mana pun. Upadhaya Tran Van Tha juga dihormati oleh penganut dan warga daerah karena keganderungan, belajar secara terus-menerus dan sepenuh hati demi usaha pendidikan.