(VOVworld) – Pada Kamis 12 Juli di Phnompenh, ibukota Kamboja berlangsung Konferensi Tingkat Tinggi Menteri Luar Negeri Asia Timur (EAS) ke-2 dan Forum Kawasan ASEAN (ARF) ke-19 yang dihadiri 10 negara ASEAN dan banyak mitra dialog yang penting dari ASEAN. Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam Pham Binh Minh telah menghadiri konferensi-konferensi tersebut dan menekankan bahwa kedua forum EAS dan ARF harus memberikan sumbangan yang lebih efektif lagi kepada target-target bersama kawasan yaitu menjamin perdamaian, kestabilan, keamanan dan perkembangan, diantaranya ada keamanan dan keselamatan pelayaran, membangun kepercayaan; menangani semua sengketa dengan langkah damai, menghormati hukum internasional, khususnya Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982; baik EAS dan ARF perlu secara aktif memberikan sumbangan kepada pembangunan dan berbagi patokan-patokan dalam hubungan antara semua negara, dari situ memberikan sumbangan yang praksis kepada target-target bersama yaitu perdamaian, kestabilan, keamanan dan kerjasama di kawasan.
Forum ARF ke-19 di Kamboja
(Foto: thanhnien.com.vn)
Dalam Konferensi EAS ke-2, Menlu Pham Binh Minh menegaskan bahwa konferensi EAS ini terus menjadi forum bagi para pemimpin untuk melakukan dialog dan menentukan arah kerjasama tentang masalah-masalah yang punya arti penting strategis, baik politik, keamanan maupun kerjasama, perkembangan demi kepentingan bersama semua negara di kawasan dan di atas dasar semua target, prinsip dan bentuk Konferensi EAS; bersamaan itu dengan martabat sebagai satu unsur yang penting dalam struktur kawasan, EAS perlu secara aktif memberikan sumbangan kepada target bersama yaitu perdamaian, keamanan, kestabilan dan perkembangan di kawasan.
Dalam Forum ARF ke-19, Menlu Pham Binh Minh menekankan bahwa ARF perlu terus mengembangkan peranannya sebagai forum regional yang primer tentang politik-keamanan; menggelarkan secara efektif Program Aksi Hanoi melaksanakan visi ARF sampai tahun 2020, mendorong kerjasama untuk menghadapi semua tantangan non-tradisional seperti bencana alam, terorisme, perubahan iklim, keamanan, keselamatan pelayaran, dll. Dalam konferensi ini, Menlu Pham Binh Minh juga berbagi penilaian tentang situasi di kawasan Asia Timur, situasi Myanmar, Semenanjung Korea, Timur Tengah – Afrika Utara, dll.
Menlu Amerika Serikat menghadiri Forum ARF
(Foto: btv.org.vn)
Tentang masalah Laut Timur, dalam kedua konferensi tersebut, Menlu Pham Binh Minh telah menyatakan kecemasan terhadap perkembangan-perkembangan rumit yang terjadi belakangan ini di Laut Timur, melanggar hak kedaulatan dan hak yurisdiksi terhadap zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen berbagai negara pantai. Menlu Pham Binh Minh menekankan bahwa semua negara harus menghormati hukum internasional dan Konvensi PBB tentang Hukum Laut 1982, diantaranya ada ketentuan-ketentuan tentang cara menghormati zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen negara-negara pantai; tidak menggunakan kekerasan dan mengatasi semua sengketa dengan langkah damai; melaksanakan secara lengkap Deklarasi tentang perilaku dari semua pihak di Laut Timur (DOC), cepat menyusun Prinsip Kode Etik di Laut Timur (COC).
Tidak menggunakan kekerasan di Laut Timur
(Foto: phapluatxahoi.vn)
Pada hari yang sama, Menlu Pham Binh Minh beserta para Menlu ASEAN menanda-tangani naskah perluasan Traktat Keakraban dan Kerjasama di Asia Tenggara (TAC) untuk menyerap partisipasi dari Uni Eropa dan Kerajaan Inggris; bersama dengan para Menlu ASEAN dan negara-negara mitra dialog melakukan kunjungan kehormatan kepada Perdana Menteri Pemerintah Kerajaan Kamboja Hunsen./.