Amerika Serikat mengakui bahwa mereka menilai rendah ancaman dari IS
(VOVworld) – Presiden Amerika Serikat, Barack Obama pada Minggu (28 September) mengakui bahwa Washington telah menilai rendah akan ancaman perang saudara Suriah akan menciptakan syarat kepada para milisi mujahidin untuk berhimpun dan bangkit kembali secara cepat dan mendadak. Ketika berbicara di kanal televisi CBS News, Presiden Barack Obama berpendapat bahwa para militan Al Qaeda yang dulu diusir Amerika Serikat dan pasukan-pasukan lokal dari Irak mungkin telah berkumpul di Suriah untuk mendirikan kelompok yang menamakan diri sebagai “Khalifah Islamiyah” (IS) yang berbahaya.
Kebangkitan IS di luar dugaan Amerika Serikat
(Foto: vietnamplus.vn)
Kebangkitan IS jauh lebih cepat terbanding dengan prediksi intelijen Amerika Serikat dan Amerika Serikat telah menilai terlalu tinggi kemampuan tentara Irak setelah Amerika Serikat menyerahkan tugas kontrol keamanan Tanah Air kepada pasukan ini. Semua kesalahan ini membuat Suriah dan Irak menjadi “
zona yang aman bagi para milisi Islam mujahidin di seluruh dunia”.
Pada hari yang sama, Perdana Menteri (PM) Inggeris, David Cameron menolak ide negara-negara Barat tentang pengiriman pasukan infanteri ke Irak. PM David Cameron berpendapat bahwa harus menggunakan pasukan infanteri, tapi bukan dari negara-negara Barat melainkan dari tentara Irak sendiri./.