AS menjunjung tinggi prinsip menangani sengketa di Laut Timur dengan hukum internasional

(VOVworld) - Ketika berbicara di depan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (MU PBB) pada Senin (28 September), Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama telah menggunakan  kata-kata  keras ketika mengungkapkan masalah sengketa wilayah di Laut Timur yang bersangkutan dengan Tiongkok dan beberapa negara di kawasan. Presiden Barack Obama menunjukkan: Washington memperhatikan soal menjaga secara mantap prinsip-prinsip dasar tentang kebebasan mobilitas, kebebasan perdagangan dan soal menangani sengketa-sengketa dengan hukum internasional, jadi bukanlah kekerasan. Oleh karena itu, AS akan membela prinsip-prinsip ini, bersamaan itu memacu  Tiongkok bersama-sama dengan semua pihak menangani sengketa secara damai. Pemerintah pimpinan Presiden Barack Obama  sebelumnya telah mengecam Tiongkok yang melakukan reklamasi dengan skala besar di kawasan kepulauan Truong Sa (Spratly) dan  pembangunan instalasi-instalasi, diantaranya ada sedikitnya 3 landasan pacu yang dianggap oleh Washington bahwa Beijing menggunakan-nya untuk  tujuan militer.



AS menjunjung tinggi prinsip  menangani sengketa di Laut Timur  dengan hukum internasional - ảnh 1
Presiden AS, Barack Obama (kanan) dan Presiden Tiongkok Xi Jinping  di depan pertemuan di Gedung Putih pada tanggal 25 September  2015
(Foto: vietbao.vn)

Pernyataan Presiden Barack Obama tersebut diajukan hanya tiga hari setelah pertemuan antara dua Kepala Negara AS-Tiongkok  di Gedung Putih, pada tanggal 25 September. Pada  pertemuan ini, Presiden Barack Obama meminta kepada Tiongkok  supaya memecahkan masalah sengketa dengan hukum internasional. Dia juga menganggap bahwa perlu ada satu resolusi antar-negara yang menyatakan klaim di Laut Timur atau Laut Huatung dan meskipun AS bukanlah pihak yang  mengalami sengketa di dua kawasan laut  ini, namun Washington  berharap supaya semua pihak menghormati ketentuan-ketentuan hukum internasional.


Komentar

Yang lain