Pimpinan tiga negara juga menegaskan apabila diperlukan, dengan peranan sebagai mediator rekonsiliasi, negara-negara ini siap mengeluarkan usulan terakhir untuk menangani semua perselisihan terkait pelaksanaan kesepakatan dan usulan ini akan memenuhi hasrat semua pihak.         

Dalam satu perkembangan yang terkait, pada hari yang sama, Kantor Perdana Menteri (PM) Israel menyatakan bahwa negara ini akan berpartisipasi pada negosiasi-negosiasi tentang gencatan senjata pada tgl 15 Agustus mendatang, sesuai dengan usulan dari AS dan para mediator.       

Sementara itu, Pemimpin politik yang baru dari Gerakan Hamas, Yahya Sinwar telah mengumumkan kepada para mediator Mesir tentang pendirian yang tidak kenal ampun terhadap semua titik kebuntuan yang merintangi gencatan senjata di Jalur Gaza. Selain itu, dia juga mengumumkan kepada Kairo bahwa dia “sepenuhnya memprotes” penyelenggaraan Jalur Gaza oleh Pemerintah Palestina pasca konflik serta menolak kemungkinan menggelar pasukan multi-nasional di wilayah ini pada masa pasca konflik untuk menjaga keamanan sampai penyelenggaraan pemilihan-pemilihan.