(VOVworld) – ASEAN harus memanifestasikan suara tunggal dan bertanggung jawab terhadap masalah-masalah di kawasan. Demikian ditekankan dua kepala delegasi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Vietnam dan Singapura pada sesi Konsultasi Politik ke-9 dan temu pergaulan antara dua Kemlu yang diadakan pada Senin (17 Agustus) di kota Hanoi. Pada semua pertemuan ini, dua pihak sepakat mendorong lebih lanjut lagi hubungan kerjasama antara dua negara dan memperhebat konektivitas antara dua perekonomian, memacu badan-badan usaha dua negara supaya melakukan kerjasama investasi, mendorong perdagangan bilateral. Dua negara sepakat cepat membangun zona industri Vietnam – Singapure (VSIP) ke-6 di provinsi Nghe An dan ke-7 di kota Hai Duong; terus mendorong kerjasama pertahanan – keamanan dan bidang-bidang yang lain. Dua pihak terus mendorong laju perkembangan yang kuat di bidang kerjasama pendidikan, di mana Singapura terus memberikan banyak beasiswa dan kursus-kursus pendidikan jangka pendek, mendidik dan meningkatkan kemampuan para pejabat Vietnam. Dua pihak juga sepakat memperhebat kerjasama di bidang pariwisata, khususnya wisata bahari.

Mengenai kerjasama dalam ASEAN dan masalah Laut Timur, dua pihak menegaskan terus berkoordinasi dan berusaha bersama dengan semua negara anggota ASEAN lainnya mensukseskan pembangunan Komunitas ASEAN, menjunjung tinggi solidaritas dan mengembangkan peranan sentral ASEAN dalam kerjasama regional dan dalam struktur regional yang sedang terbentuk. Dua pihak menekankan: ASEAN harus memanifestasikan suara tunggal dan bertanggung jawab terhadap masalah-masalah penting di kawasan, diantaranya ada masalah Laut Timur serta harus cepat mencapai Kode Etik di Laut Timur (COC), demi perdamaian, kestabilan, kerjasama dan perkembangan di kawasan. Singapura menegaskan bahwa dengan peranan sebagai koordinator (untuk masa 2015-2018), Singapura akan berusaha mendorong hubungan kerjasama antara ASEAN dan Tiongkok. Konsultasi Politik ke-10 antara Vietnam dan Singapura akan diadakan di Singapura pada tahun 2016.