ASEAN memainkan peranan konektivitas dalam memecahkan masalah Laut Timur
(VOVworld) - Universitas Paul-Valerie Montpellier 3 (Perancis) berkoordinasi dengan para mitra-nya baru saja mengadakan Lokakarya internasional tentang situasi Laut Timur. Sarjana Sophie Boisseau de Rocher, Institut Penelitian Perancis urusan hubungan internasional (IFRI) menekankan bahwa sengketa-sengketa di Laut Timur selalu potensial dengan situasi-situasi yang sensitif dan rumit yang bisa menyebabkan banyak tabrakan atau bentrokan. Namun, solidaritas ASEAN bisa merupakan tantangan benar-benar terhadap Tiongkok, kalau ASEAN mempertahankan hubungan yang sudah ada dengan Amerika Serikat (AS).
Para kepala negara-negara ASEAN di AMM retreat di Filipina
(Foto: Xuan Vinh/ Kantor Berita Vietnam)
Tentang skenario mendatang, sarjana Rocher menyatakan bahwa ada banyak kemungkinan ialah status quo akan dipertahankan seutuhnya tapi perlu ada mekanisme untuk mengelola kepentingan bersama. Presenter Benoit de Treglode, Institut Penelitian Strategi dari Akademi Pertahanan Perancis (IRSEM), menyatakan bahwa negara-negara yang bersangkutan perlu berfikir tentang satu kerjasama maritim bersama, mengusahakan hubungan-hubungan yang saling tepercaya, di antaranya yang penting ialah dari fihak Tiongkok. Para presenter menegaskan ASEAN secara potensial akan menjadi satu organisasi dan asosiasi yang lebih kuat kalau bersatu, berbagi kepentingan bersama untuk melakukan perundingan dengan Tiongkok dalam masalah Laut Timur. ASEAN bisa memainkan peranan konektivitas dengan AS atau Eropa dalam hubungan dengan kawasan dan dengan Tiongkok.