(VOVworld) – Pada Selasa malam (30 Desember), aktivitas mencari pesawat terbang berkode QZ 8501 milik AirAsia Indonesia di Laut Jawa harus terhenti sementara karena situasi cuaca buruk, jarak pandang terhalang karena angin kencang dan ombak laut tingginya mencapai 2-3 meter. Akan tetapi, sebelumnya, jejak-jejak pesawat terbang yang mengalami kecelakaan ini telah ditetapkan setelah kira-kira 3 jam hilang, jenazah tiga korban pertama telah dievakuasi.
Jenazah korban dibawa ke Pangkalan Bun.
(Foto: qdnd.vn)
Guna mendorong secara maksimal laju pencarian, banyak negara telah memberitahukan akan menggelarkan lagi kapal dan pesawat terbang untuk membantu Indonesia. Menurut pemberitahuan terbaru dari Angkatan Laut Amerika Serikat, negara ini akan mengirim lagi kapal perang dari pangkalan-pangkalan di Asia untuk ikut serta dalam proses investigasi dan membantu pencarian pesawat terbang yang mengalami kecelakaan tersebut. Sebelumnya, Washington telah mengirim kapal destroyer USS Sampson ke tempat kejadian. Kementerian Pertahanan Singapura juga memberitahukan telah mengirim kapal MV Swift Rescue ikut serta dalam kampanye pencarian. Malaysia dan Australia juga menegaskan akan berusaha membantu Indonesia dalam pencarian jenazah para korban di Laut Jawa.
Pada Rabu (31 Desember), AirAsia Indonesia mengundang sanak keluarga para korban pesawat terbang QZ 8501 ke kota Surabaya, tempat dimana jenazah para korban akan diidentifikasi untuk melaksanakan pengambilan sampel dan tes ADN./.