(VOVworld) – Di sela-sela Konferensi Terbatas Menlu ASEAN, pada Senin (20 Februari), di Boracay, Filipina, Deputi Perdana Menteri (PM), Menteri Luar Negeri (Menlu) Vietnam, Pham Binh Minh telah melakukan pertemuan dengan Menlu Filipina, Perfecto Yasay.
Deputi PM, Menlu Vietnam, Pham Binh Minh (kiri) bertemu
dengan Menlu Filipina, Perfecto Yasay.
(Foto: baochinhphu.vn)
Pada pertemuan tersebut, dua fihak sepakat secara aktif mendorong penggelaran permufakatan-permufakatan, meningkatkan efektivitas semua mekanisme kerjasama. Dua Menlu juga sepakat memperhebat kerjasama berbagi informasi dan pengalaman serta kerjasama berjuang mencegah dan memberantas berbagai jenis kriminalitas, masalah anti terorisme, kriminalitas teknologi tinggi, kriminalitas narkotika dan perdagangan manusia, bersamaan itu cepat melakukan perundingan dan menandatangani Perjanjian Ekstradisi dan Perjanjian tentang penyerahan orang yang dijatuhi hukuman penjara. Menteri Perfecto Yasay menyepakati rekomendasi Deputi PM, Menlu Pham Binh Minh ialah terus aktif bekerjasama memecahkan secara baik masalah nelayan dan kapal dengan semangat kemanusiaan dan hubungan persahabatan yang baik antara dua negara.
Kedua fihak sepakat memperkuat solidaritas dan mempertahankan sentralitas ASEAN dalam masalah-masalah besar yang bersangkutan dengan keamanan dan kepentingan di masing-masing negara dan di kawasan. Bersamaan itu, menegaskan kembali makna penting pekerjaan menjamin perdamaian, kestabilan, keamanan, keselamatan, kebebasan maritim dan penerbangan di Laut Timur, bersama-sama memecahkan sengketa –sengketa di laut di atas hukum internasional, di antaranya ada UNCLOS 1982 dan proses-proses diplomatik dan hukum yang lain, berkoordinasi erat dengan negara-negara ASEAN lain dalam melaksanakan DOC secara efektif dan mendorong cepat tercapainya COC.
Deputi PM, Menlu Vietnam, Pham Binh Minh bertemu dengan
Menlu Indonesia, Ibu Retno Marsudi
(Foto:baochinhphu.vn)
Pada pertemuan dengan Menlu Indonesia, Retno Marsudi, dua fihak sepakat memperhebat kerjasama keamanan-pertahanan dan berkomitmen akan siap berbagi informasi, berkoordinasi erat dalam masalah anti terorisme untuk mencegah bahaya terorisme di kawasan, turut menjaga lingkungan yang damai dan stabil untuk berkembang. Menlu Retno Marsudi menekankan akan berkoordinasi erat dengan Vietnam pada tahun APEC 2017 dan mendorong ASEAN supaya memegang peranan sentral dan berkembang secara seimbang di ketiga pilar ialah politik-keamanan, ekonomi, kebudayaan dan memperluas kerjasama dengan luar kawasan.
Tentang masalah Laut Timur, dua fihak menekankan makna penting dari pekerjaan menjaga perdamaian, kestabilan, keamanan dan keselamatan maritim dan penerbangan. Dua fihak sepakat menekuni pandangan bersama ialah memecahkan sengketa melalui langkah-langkah damai, di atas dasar menghormati hukum internasional, di antaranya ada UNCLOS 1982 dan proses-proses diplomatik dan hukum yang lain, berkoordinasi erat dengan negara-negara ASEAN lain dalam melaksanakan DOC secara efektif dan mendorong cepat tercapainya COC.