(VOVworld)- Majelis Tinggi Rusia, pada Jumat (21 Maret) mengadakan pemungutan suara tentang penggabungan Krimea ke dalam Federasi Rusia guna menyelesaikan pengesahan traktat penggabungan Krimea ke dalam Federasi Rusia. Sebelumnya, pada Kamis (20 Maret), Duma Negara Rusia (Majelis Rendah) telah mengesahkan satu traktat guna menggabungkan semenanjung ini ke dalam Federasi Rusia, setelah Presiden Rusia, Vladimir Putin menanda-tangani Dekrit mengakui Krimea sebagai satu negara independen.          

Dalam perkembangan yang bersangkutan, pada Kamis (20 Maret), ketika membacakan pidato di Brussel, Belgia, Perdana Menteri (PM) sementara Ukraina, Arseny Yatseniuk menyatakan bahwa negara ini tidak tergesa-gesa menerapkan peraturan visa tersendiri terhadap Rusia. Menurut dia, gagasan ini belum benar-benar merupakan opsi yang efektif terhadap Rusia, tapi hal ini bisa berdampak negatif terhadap rakyat Ukraina karena sebagian besar warga Ukraina mau mempertahankan peraturan bebas visa, khususnya warga di kawasan Timur dan Selatan negara ini- tempat dimana ada banyak orang Rusia yang bekerja di sini. Sekarang, antara Ukraina dan Rusia sedang berlaku peraturan bebas visa, warga negara dua negara ini keluar-masuk perbatasan pakai pasport domestik.           

Pada hari yang sama, Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama mengumumkan daftar sanksi tambahan terhadap berbagai perseorangan dan organisasi Rusia yang bersangkutan dengan perihal Rusia menerima Krimea dan Sevastopol sebagai dua subyek federasi baru. Daftar sanksi tambahan dari Amerika Serikat ini meliputi 20 orang dan sebuah bank Rusia. Presiden Barack Obama juga menyatakan telah menandatangani satu dekrit yang membolehkan penerapan sanksi-sanksi terhahap cabang-cabang ekonomi pokok Rusia seperti: jasa keuangan, energi, metalurgi, industri pertambangan dan manufaktur mesin./.