(VOVWORLD) - Setelah mendapat informasi tentang serangan teror pada tgl 22 Maret di Federasi Rusia sehingga menimbulkan banyak korban, pada Sabtu (23 Maret), Kanselir Jerman, Olaf Scholz telah mengutuk kasus ini.
Pusat perbelanjaan Crocus terbakar setelah serangan teror pada malam tanggal 22 Maret. Foto: AP |
Presiden Prancis, Emmanuel Macron mencela keras serangan tersebut dan menyatakan solidaritas dengan warga Rusia. Sementara itu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menekankan, “tindakan teroris merupakan hal yang tidak bisa diterima, tanpa memedulikan mana asalnya atau siapa pelakunya”.
Dalam telegram ucapan belasungkawa kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin, Presiden Tiongkok, Xi Jinping menegaskan, Tiongkok memprotes semua bentuk teroris, mengutuk keras serangan-serangan teror dan dengan konsisten mendukung upaya-upaya Pemerintah Rusia untuk membela stabilitas dan keamanan nasional. Pada hari yang sama, Perdana Menteri India, Narendra Modi mengutuk serangan, bersamaan itu menegaskan solidaritas dengan Pemerintah dan rakyat Rusia di masa sulit ini.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken mengutuk terorisme dalam semua bentuk, bersamaan itu menyatakan solidaritas dengan para warga Rusia. Sementara itu, Juru Bicara Pakta Pertahanan Atlaktik Utara (NATO), Farah Dakhlallah juga mengutuk serangan teror ini, bersamaan itu mengirimkan ucapan belasungkawa kepada para korban dan keluarga mereka. Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron juga mengutuk serangan “dengan kata-kata yang paling keras” dan menyatakan prihatin kepada keluarga para korban.
Berbagai negara dan organisasi internaisonal di seluruh dunia juga mengirimkan telegram ucapan belasungkawa dan menyatakan solidaritas dengan warga Rusia, bersamaan itu mengutuk keras serangan teror yang menimbulkan ratusan korban jiwa tersebut.