Filipina dan Jepang berseru kepada Tiongkok supaya menghormati keputusan PCA
(VOVworld) - Ketika berbicara di depan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-11 Asia-Eropa (ASEM-11) yang sedang berlangsung pada Jumat (15 Juli) di Ulan Bator (ibukota Mogolia), Menteri Luar Negeri (Menlu) Filipina, Perfector Yasay menegaskan: Negara ini menghormati keputusan yang diajukan oleh Mahkamah Arbitrase Permanen (PCA) yang berkantor di Den Haag (Belanda) pada tanggal 12 Juli tentang masalah Laut Timur, bersamaan itu berseru kepada semua pihak menahan diri. Dia juga memberitahukan: Filipina berjuang demi solusi damai dan akan terus melakukan intervensi bersama dengan semua pihak yang bersangkutan untuk mengurangi ketegangan di kawasan, Menlu Filipina menyatakan: Filipina akan terus bersama dengan semua pihak yang bersangkutan turut mengusahakan cara mengurangi ketegangan dan membina kredibilitas dan kepercayaan yang lebih besar lagi. Menurut itu, Filipina akan terus mendorong hubungan yang saling menguntungkan dengan semua negara lain”.
Menlu Filipina, Perfector Yasay berbicara di depan jumpa pers di Manila pada 12 Juli
(Foto: EPA/Kantor Berita Vietnam)
Juga yang bersangkutan dengan masalah ini, pada pertemuan antara Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe dan Perdana Menteri Tiongkok, Li Keqiang, di sela-sela KTT ASEM-11 di Mongolia, Perdana Menteri Shinzo Abe berseru kepada semua pihak supaya menaati hukum internasional. Sebelumnya, dalam pidatonya di KTT ASEM-11, Perdana Menteri Shinzo Abe mengatakan bahwa KTT ASEM-11 kali ini harus mengajukan masalah Korea dan Laut Timur di samping masalah-masalah lain. Dia juga menekankan makna penting dari solusi damai bagi masalah Laut Timur menurut prinsip supremasi hukum.