(VOVWORLD) - Kantor berita resmi Suriah “SANA” , pada Jumat (10 Februari), memberitakan bahwa pemerintah Suriah telah mengesahkan keputusan untuk memberikan barang bantuan kemanusiaan ke semua kawasan di seluruh negeri, termasuk kawasan di luar kontrol pemerintah.
Tenda-tenda untuk orang-orang yang kehilangan rumah akibat gempa bumi di Jindayris, Suriah, 9 Februari 2023 (Foto: AFP/VNA) AFP/TTXVN |
Barang bantuan akan didistribusikan dengan bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), organisasi Bulan Sabit Merah Suriah, dan Palang Merah Internasional guna mejamin bantuan itu disampaikan ke tepat orang yang berbutuh. Pemerintah Suriah juga memberitahukan akan membentuk dana memulihkan kawasan-kawasan di Suriah yang terkena dampak parah dari akibat gempa yang terjadi pada pagi hari tanggal 6 Februari.
Sementara itu, pada Jumat (10 Februari), Komisaris Tinggi PBB urusan Hak Asasi Manusia, Volker Turk menyerukan untuk segera melakukan gencatan senjata di Suriah guna membantu para korban gempa bumi tersebut.
Sebelumnya pada hari yang sama, iringan kendaraan bantuan kemanusiaan PBB yang kedua, terdiri dari 14 truk yang membawa pemanas listrik, tenda, selimut, dan barang-barang lainnya, telah tiba di Suriah bagian barat laut, melalui koridor Bab al- Hawa yang berbatasan dengan Turki. Jumlah barang ini cukup untuk sekitar 1.100 keluarga.
Sementara itu, Program Pangan Dunia (WFP) menyerukan untuk membuka lebih banyak tempat penerima bantuan di koridor Suriah-Turki di tengah kurangnya bantuan pangan di Suriah bagian barat laut, di mana 90% penduduk bergantung pada bantuan kemanusiaan.
Di Turki, pada Jumat (10 Februari), negara-negara anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) setuju untuk memindahkan tenda-tenda darurat ke Turki untuk membantu negara sekutu ini menyediakan tempat tinggal sementara bagi orang-orang yang kehilangan rumah pascagempa.
Menurut data statistik, terhitung sampai pukul 20.00, tanggal 10 Februari (waktu UTC), gempa bumi berkekuatan 7,8 skala Richter yang terjadi pada 6 Februari telah menewaskan lebih dari 24.000 orang di Turki dan Suriah, ribuan orang lainnya terluka. Setidaknya 870.000 orang di kedua negara tersebut tengah sangat membutuhkan bantuan pangan dan kebutuhan pokok di tengah dinginnya musim dingin.