(VOVworld) – Menurut Kantor Berita Kyodo, polisi Indonesia, Jumat (15/1) memberitahukan telah menangkap 3 orang pria yang dicurigai “bersangkutan langsung” dengan serentetan serangan bom di Ibukota Jakarta, Kamis (14/1), sehingga menewaskan 7 orang (diantaranya ada 5 pelaku serangan) dan melukai 20 orang yang lain. Kepala Kepolisian kawasan Depok, Kolonel Dwiyono memberitahukan bahwa orang-orang tersebut ditangkap pada dini hari, Jumat (15/1) di rumahnya di Depok, peluaran Ibukota Jakarta. Sekarang badan fungsional sedang melakukan interogasi supaya mengklarifikasi apakah orang-orang ini terlibat dengan serangan tersebut atau tidak. Selain itu, Indonesia juga sedang menginvestigasikan satu jaringan yang dicurigai tergolong dalam organisasi yang menamakan diri sebagai “Negara Islam” (IS) yang sebelumnya telah mengakui melakukan serentetan serangan bom tersebut.
Bahrun Naim, seorang pembangkang IS, dianggap sebagai
biang keladi serangan teror di Jakarta, 14/1/2015
(Foto: www.konfrontasi.com)
Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon dan komunitas internasional serempak mengutuk keras serentetan serangan bom di Jakarta tersebut dan mengucapakan turut belasungkawa kepada keluarga para korban, rakyat dan Pemerintah Indonesia. Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan-ocha, Kamis (14/1) mengutuk serangan tersebut, bersamaan itu menunjukkan bahwa Pemerintah Thailand bersedia memberikan bantuan di semua segi kepada Indonesia. Pada hari yang sama, Televisi dan Radio Brunei Darussalem (RTB) memberitakan bahwa Raja negara ini, Haji Hassanal Bolkiah telah mengirim tilgram ucapan belasungkawa kepada Presiden Indonesia, Joko Widodo dan mengutuk serangan tersebut. Sementara itu, Pemerintah Kanada, negara yang ada satu warga-nya tewas dalam serentetan serangan bom tersebut, Pemerintah negara-negara Australia dan Jepang juga mengutuk keras serangan ini, bersamaan itu menyatakan komitmen akan bahu membahu dengan Indonesia dan bersedia membantu pekerjaan investigasi.