(VOVworld) – Menurut pengumuman pejabat Indonesia, Kamis siang (14/1) 7 serangan bom berturut-turut di pusat perdagangan Sarinah dan baku tembak di luar warung kopi Starbucks yang berhadapan dengan pusat perdagangan ini telah menewaskan sedikit-dikitnya 7 orang diantaranya ada 5 teroris dan 20 orang yang lain luka-luka. Fihak Indonesia menyatakan bahwa diantara orang-orang yang tewas ada seorang Kanada. Organisasi yang menamakan diri sebagai Negara Islam (IS) mengakui melakukan serangan ini.
Baku tembak telah terjadi di luar warung kopi Starbucks
(Foto ilustrasi : AFP)
Ketika memberikan reaksi terhadap rangkaian serangan teror ini, Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat, John Kerry menyatakan: Washington mengutuk serangan di Indonesia yang dilakukan IS. Dia menegaskan: “Semua tidakan teror hanya menyebabkan kematian dan kehancuran. Kita semuanya harus bangkit dan bersatu untuk membasmi orang yang memilih jalan teror.”
Pada hari yang sama, Menlu Belanda, Bert Koenders mengutuk secara keras tindakan teror di Jakarta, bersamaan itu mengucapkan duka cita kepada timpalannya dari Indonesia, Retno Marsudi dan menewarkan bantuan kepada Indonesia kalau negara ini memerlukan.
Ketika menjawab interviu wartawan, Kamis (14/1) tentang reaksi Vietnam terhadap serangan teror yang terjadi di Jakarta, Ibukota Indonesia, Kamis (14/1), Jurubicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Le Hai Binh menunjukkan: “Vietnam mengutuk serangan teror pada 14/1/2015 di Jakarta, Ibukota Indonesia, sehingga menewaskan dan melukai banyak orang.
Kami mengucapkan turut belasungkawa yang mendalam kepada Pemerintah Indonesia dan keluarga para korban dan percaya bahwa pelaku serangan itu akan mendapat hukuman yang setimpal. Segera setelah terjadi kasus tersebut, Kedutaan Besar Vietnam di Jakarta telah membentuk hubungan hotline +62811161025 untuk membantu para warga negara Vietnam yang mengalami kecelakaan. Menurut informasi dari Kedutaan Besar Vietnam di Jakarta, sampai sekarang tidak ada informasi tentang orang Vietnam yang tewas atau luka-luka dalam serangan tersebut”.