Menlu Indonesia, Retno Marsudi pada sidang tersebut (Foto: Tribunnews)

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno Marsudi pada sidang Dewan Aliansi Vaksin Gavi dengan para ketua bersama Kelompok Komitmen Pasar Maju COVAX (AMC).

Pada jumpa pers setelah sidang pada 29 September, Menlu Indonesia menganggap bahwa dunia sekarang sedang mengalami keterbatasan tentang sumber pasokan vaksin. Oleh karena itu, “produsen vaksin harus mampu meningkatkan kapasitas produksinya dan sudah saatnya negara berkembang dimasukkan dalam rantai pasokan vaksin global”.

Menlu Indonesia mengimbau agar pusat produksi vaksin menurut teknologi mRNA yang telah dibentuk di Afrika Selatan harusnya direplikasi di kawasan-kawasan lain untuk mempercepat produksi vaksin. Di samping meningkatkan hasil produksi, Indonesia juga terus memacu fasilitas COVAX berbagi vaksin dari negara-negara yang memiliki kelebihan ke negara-negara yang berpenghasilan rendah dan menengah.