Irak diminta memberikan keterangan tentang kontrak pembelian senjata Iran

(VOVworld) – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Jen Psaki memberitahukan bahwa Gedung Putih meminta kepada Pemerintah Irak supaya memberikan keterangan tentang pembelian senjata Iran guna menjamin agar kalangan pejabat Irak mengerti semua keterbatasan yang diterapkan Hukum Internasional terhadap aktivitas jual-beli senjata dengan Iran. Jen Psaki menunjukkan bahwa semua aktivitas penyerahan senjata dari Iran ke satu negara ke-3 merupakan pelanggaran langsung terhadap embargo Perserikatan Bangsa-Bangsa. Juga menurut pejabat tersebut, Amerika Serikat sekarang telah membayar dana USD 15 miliar untuk membantu memperlengkapi peralatan dan aktivitas pelatihan militer untuk semua angkatan bersenjata dan pasukan keamanan di Irak.

Irak diminta memberikan keterangan tentang kontrak pembelian senjata Iran - ảnh 1
Tentara Irak mungkin akan menggunakan senjata dari Iran
(Foto: nld.com.vn)

Reaksi tersebut dikeluarkan Gedung Putih setelah ada berita bahwa pada November tahun lalu, Irak dan Iran telah menanda-tangani satu permufakatan, yang menurut itu Baghdad akan membeli sejumlah senjata senilai USD 195 juta dari Teheran. Menurut berita tersebut, kontrak ini mungkin telah ditanda-tangani segera setelah pembicaraan tentang situasi kekerasan di Irak antara Perdana Menteri Irak, Nouri al-Maliki dengan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama di Gedung Putih pada 1 November tahun lalu. Pada awal tahun ini, Wakil Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Iran, Jenderal Mohammad Hejazi menyatakan bahwa negara ini sudah siap memasok peralatan militer kepada Irak untuk menghadapi Al-Qaeda. Sebulan setelah pernyataan ini, Perdana Menteri al-Maliki telah melakukan kunjungan di Iran./.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain