Jerman merasa cemas bisa menjadi sasaran berikutnya setelah serangan teror di Perancis

(VOVworld) – Pada Selasa (13 Januari), Biro Pidana Federasi Jerman (BKA) memperingatkan bahay-bahaya para peniru serangan-serangan teror di Paris akan melakukan serangan di Jerman dan Eropa. Dalam laporan yang terdiri dari 25 halaman yang menilai situasi keamanan di Jerman, BKA berpendapat bahwa setelah serangan teror di Perancis, para anasir Islam ekstrimis di Jerman telah mengakses website-website bahasa Jerman dan forum-forum bahasa Arab untuk menyatakan dukungan mereka terhadap serangan-serangan tersebut.

Jerman merasa cemas bisa menjadi sasaran berikutnya setelah serangan teror di Perancis - ảnh 1
Keamanan di Jerman diperketat
(Foto: baomoi.com)


Pada 7 dan 8 Januari ini, Mohamed Mahmoud, satu anasir Islam berkewarga-negaraan Austria yang namanya tercatat dalam daftar pengawasan dari polisi, telah menulis di jejaring sosial Twitter yang isinya mengimbau supaya melakukan serangan-serangan di Eropa. Dia menyatakan “membenci orang di luar agamanya dan akan berjuang sehabis-habisnya”. Dia mengutuk demonstrasi-demonstrasi yang dilakukan gerakan “Orang Eropa anti radikal Islamis” (PEGIDA) di seluruh Jerman dan menganggapnya sebagai sasaran-sasaran serangan. Menurut BKA, anasir Mohamed Mahmoud sekarang sedang tinggal di Suriah telah menyerukan kongkolannya melalui Twitter untuk melakukan serangan di Jerman dan Austria. Seorang juru bicara BKA mengkonfirmasikan bahwa Jerman sedang mengawasi ketat kira-kira 260 anasir Muslim yang berbahaya di negara ini. Pemerintah Jerman juga menguasai jelas bahwa ada sedikit-dikitnya 20 kasus orang Muslim yang sedang berangkat ke Suriah atau Irak, walaupun paspornya sudah disita. Pada waktu mendatang, kalangan pejabat Jerman mungkin akan menyita kartu tanda pengenal para anasir ini./.
Berita Terkait

Komentar

Yang lain