Jerman setiap hari mengembalikan ratusan migran yang datang dari Austria
(VOVworld) – Menurut informasi yang diberitahukan oleh polisi Austria, Selasa (12/1), sejak awal tahun sampai sekarang, Jerman setiap hari mengembalikan ratusan migran yang masuk dari Austria. Sebagian besar migran ini tidak punya surat-surat keterangan yang legal, sedangkan beberapa orang lain tidak ingin bermigrasi di Jerman, tapi ingin melewati negara ini untuk pergi ke negara-negara Eropa Utara. Mayoritas migran yang dikembalikan itu berkewarga-negaraan Afghanistan, Maroko, Iran, Irak dan Aljazair. Austria adalah negara terakhir dalam perjalanan menuju ke Jerman yang ditempuh oleh ratusan ribu migran setelah mereka melewati jalur Balkan. Sebagian besar diantara mereka berasal dari Timur Tengah dan Afghanistan. Pihak Jerman juga menegaskan telah mencegah ratusan migran dan mendeportasikan mereka kembali ke Austria. Para pejabat Jerman menyatakan bahwa ini merupakan ketentuan wajib dan mereka tidak akan mengubah kebijakan ini.
Kaum migran di perbatasan Austria - Jerman
(Foto: tuoitre.vn)
Sementara itu, di Jerman, hasil jajak pendapat yang diumumkan Institut Yougov, Selasa (12/1) menunjukkan bahwa ada sampai 61% responden Jerman yang memprotes penerimaan migran asing. Juga menurut hasil jajak pendapat ini, ada sampai 63% responden yang berpendapat bahwa jumlah migran yang sedang berada di Jerman sekarang adalah terlalu banyak. Juga di Jerman, Senin (11/1), ribuan demonstran pendukung gerakan “Patriot Eropa menentang Islamisasi Barat” (Pegida) berkumpul di kota Leipzig di Jerman Timur untuk memprotes arus migran asing yang datang ke negara ini, obyek yang dianggap sebagai pelaku serentetan serangan, perampokan dan pelecehan wanita pada malam alih tahun baru-baru ini di berbagai kota di Jerman. Kaum demonstran PEGIDA cabang Leipzig (LEGIDA) menyatakan kemarahan terhadap Kanselir Jerman, Angela Merkel dan menuduh bahwa kebijakannya yaitu “buka pintu untuk kaum migran” telah menimbulkan banyak instabilitas terhadap Tanah Air.