(VOVworld) – Presiden Mesir Mohamed Morsi pada Rabu (6 Maret) telah melakukan pembicaraan dengan kalangan pejabat pasukan keamanan di negara ini untuk mencari cara mencegah gelombang bentrokan dan demonstrasi yang sedang berlangsung di banyak daerah di seluruh negeri, mengancam mendorong negara ini terperangkap ke dalam pusaran kekerasan seperti dulu. Ketika berbicara pada pembicaraan ini, Presiden Morsi meminta kepada pasukan-pasukan keamanan supaya memperkuat semua upaya untuk menjamin keamanan, melindungi para demonstran damai dan mengontrol para “pembuat onar”.
Kekerasan tetap terjadi di Mesir
(Foto: vov.vn)
Di provinsi Gharbiya, jauhnya 80 km dari sebelah Utara ibukota Kairo telah terjadi baku tembak antara polisi dan para penembak sehingga menewaskan 6 orang dan melukai 4 orang yang lain. Sedangkan, demontrasi-demonstrasi di Port Said di provinsi yang namanya sama yang terletak di sepanjang kanal Suez telah memasuki hari ke-4.
Sehubungan dengan keputusan menunda pemilu parlemen yang direncanakan akan diadakan pada pertengahan bulan April mendatang, Kantor Presiden menegaskan akan menghormati keputusan mahkamah, menghormati Undang-Undang Dasar, hukum dan semua prinsip tentang pembagian wewenang. Perneyataan ini sama sekali bertolak dari penegasan yang dikeluarkan sebelumnya oleh Mohamed Gadallah, penasehat hukum dari Presiden Morsi bahwa Kantor Presiden akan naik banding terhadap keputusan tersebut dan menyerahkan kekuasaan kepada Badan Yudikatif Negara yang atas nama Kepresidenan dan Pemerintah akan menyampaikan surat naik banding./.