Kesempatan dan tantangan yang dihadapi oleh Vietnam ketika masuk Perjanjian Perdagangan Bebas.
(VOVworld) - Pada Selasa pagi (15 April), di kota Hanoi, Komisi Hubungan Luar Negeri Majelis Nasional Vietnam berkoordinasi dengan Badan Perkembangan Amerika Serikat mengadakan lokakarya dengan tema: “Majelis Nasional dengan perundingan, penandatanganan dan pelaksanaan semua perjanjian perdagangan bebas”.
Lokakarya ini menyerap partisipasi dari banyak utusan, pakar dalam dan luar negeri
(Foto: nhandan.com.vn)
Menurut laporan yang dipresentasikan di depan lokakarya ini, sampai sekarang, Vietnam telah menandatangani 8 perjanjian perdagangan bebas dan sedang melakukan perundingan tentang 7 perjanjian lain. Hampir semua perjanjian perdagangan bebas yang diikutsertai oleh Vietnam berfokus secara pada pokoknya di Asia, ASEAN, Tiongkok dan perekonimian-perekonomian besar seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Perjanjian perdagangan bebas akan berpengaruh kuat terhadap aktivitas bisnis dari badan-badan usaha ketika peta jalan pengurangan tarif terlaksana, bersamaan itu akan menciptakan pasar ekspor yang luas dengan tarap tarif yang pada pokoknya 0% dan menyerap investasi, mendorong restrukturisasi ekonomi, menciptakan tekanan meningkatkan daya saing dari badan-badan usaha.
Pada lokakarya ini, para hadirin menilai: Di samping kesempatan, maka tantangan primer yang dihadapi oleh Vietnam ialah bahaya meingkatnya defisit perdagangan, karena hal-hal yang tidak menguntungkan dalam persaingan harga, teknologi, struktur produksi dan perdagangan luar negeri. Bersamaan itu ialah sistim perundang-undangan yang belum sempurna dan belum sesuai untuk melaksanakan semua komitmen internasional. Oleh karena itu, masalah yang dihadapi ialah Vietnam harus terus menyempurnakan sistim naskah perundang-undangan, merevisi beberapa undang-undang di bidang kepemilikan intelektual, ketenaga-kerjaan, lingkungan hidup, mengkodifikasikan komitmen-komitmen internasional yang baru muncul