(VOVWORLD) - Benggolan Pasukan Hezbollah, Hassan Nasrallah, pada Kamis (01 Agustus) memperingatkan bahwa Israel telah “melewati garis merah” ketika membunuh Komandan militer senior pasukan ini, Fuad Shukr dan benggolan politik Hamas, Ismail Haniyeh.
Dia menyatakan bahwa pemberian balasan terhadap Israel “tidak bisa dihindari” dan Pasukan Hezbollah telah memberikan “reaksi yang sungguh-sungguh, bukan bersifat simbolik”, bersamaan itu memberitahukan bahwa konflik dengan Israel telah memasuki satu hahap yang baru dan akan terjadi di semua front.
Juga pada hari yang sama, benggolan Pasukan Houthi, Abdul Malik al-Houthi menyatakan akan “memberikan reaksi militer” terhadap pembunuhan benggolan Hamas, Ismail Haniyeh. Iran dan wakil kelompok-kelompok bersenjata yang berasal dari Libanon, Yaman, dan Irak telah mengadakan sidang darurat pada tgl 01 Agustus untuk mendiskusikan langkah balasan terhadap gerak-gerik Israel yang baru.
Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu memberitahukan bahwa Israel telah siap menghadapi sebarang “perang” apa pun.